Sukses

Naikkan Indeks Pertanaman Petani Bandung, Kementan Bangun DAM Parit di Desa Cilame

DAM Parit yang dialokasikan mengaliri air seluas 40 hektar itu berhasil meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) petani dari satu kali tanam dalam setahun menjadi dua kali tanam dalam setahun.

Liputan6.com, Jakarta Untuk mendukung kenaikan indeks pertanaman di daerah-daerah, Kementerian Pertanian (Kementan) kembali membangun DAM Parit . Terbaru, Kementan membangun DAM untuk Kelompok Tani Cibingbin di Desa Cilame, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. DAM Parit yang dialokasikan mengaliri air seluas 40 hektar itu berhasil meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) petani dari satu kali tanam dalam setahun menjadi dua kali tanam dalam setahun.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan, pertanian harus terus berlangsung di tengah kondisi apapun. Sebab, pertanian berperan penting dalam pemenuhan hak dasar masyarakat dalam hal ketersediaan pangan  “Kami ingin pertanian bisa terus berproduksi dalam kondisi apa pun, termasuk saat musim kemarau dan Covid-19," tutur Mentan SYL.

Untuk itu, ia berharap, DAM Parit bisa dimanfaatkan dengan baik oleh petani dan bisa berdampak pada peningkatan Indeks Pertanaman.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, pembangunan DAM Parit harus bisa meningkatkan produksi pertanian. "DAM Parit harus dikelola dan dijaga dengan baik oleh petani,” kata Ali.

Terlebih menurut Ali, adanya pembangunan DAM Parit sudah dirasakan manfaatnya oleh petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Cibingbin.

"Mereka bisa melakukan tanam dua kali dalam setahun dari yang sebelumnya hanya sekali setahun," kata Ali.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

DAM Parit Bisa Antisipasi Anomali Iklim

Ali menambahkan, keberhasilan pembangunan dam parit ini tentunya tidak terlepas dari peran tim teknis di lapangan.

"Pemilihan teknis lokasi DAM Parit diutamakan pada lokasi yang terdapat parit alamiah, sungai kecil atau saluran drainase yang dapat ditampung dengan debit air memadai," jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, air tersebut kemudian dibendung dan dialirkan bagi keperluan irigasi.

Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto menambahkan, DAM Parit menjadi salah satu upaya konservasi air dan antisipasi anomali iklim yang berdampak pada sektor pertanian.

"Adanya konservasi itu mampu mengoptimalkan aliran air dari mata air di sekitar lokasi. DAM Parit berhubungan dengan konservasi air dan menjadi salah satu upaya mitigasi perubahan iklim," tutur Rahmanto.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini