Sukses

Harga Minyak Dunia Makin Mahal usai China Longgarkan Lockdown

Harga minyak naik lebih tinggi pada hari Jumat, didukung oleh ekspektasi keputusan OPEC

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak naik lebih tinggi pada hari Jumat, didukung oleh ekspektasi bahwa keputusan OPEC untuk meningkatkan target produksi sedikit lebih dari yang direncanakan.

Akibat ekspektasi itu, maka tidak akan banyak mempengaruhi pasokan global yang ketat dan oleh meningkatnya permintaan karena China melonggarkan pembatasan Covid.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, pada hari Kamis sepakat untuk meningkatkan produksi sebesar 648.000 barel per hari (bph) per bulan pada bulan Juli dan Agustus daripada 432.000 barel per hari seperti yang disepakati sebelumnya.

Dilansir dari CNBC, Sabtu (4/6/2022), harga minyak mentah Brent naik USD 1,80, atau 1,5 persen, menjadi USD 119,41 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD 1,80, atau 1,5 persen, menjadi USD 118,67.

Minyak mentah AS menuju kenaikan mingguan keenam karena ketatnya pasokan AS, yang telah mendorong pembicaraan tentang pembatasan ekspor bahan bakar atau pajak rejeki nomplok pada produsen minyak dan gas.

"Keputusan OPEC+ kemarin dan percepatan yang sedang berlangsung dalam rilis SPR menjaga ketersediaan minyak mentah pada tingkat yang cukup terutama dengan permintaan dari penyulingan yang turun drastis dari beberapa tahun lalu," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates LLC di Galena, Illinois.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

Kenaikan produksi bisa di bawah jumlah yang dijanjikan karena OPEC+ membagi kenaikan di seluruh anggotanya dan masih termasuk Rusia, yang produksinya turun karena sanksi telah mendorong beberapa negara untuk menghindari membeli minyaknya sejak invasi ke Ukraina.

"OPEC+ kemungkinan masih akan memasok minyak jauh lebih sedikit ke pasar daripada yang disepakati dan dengan demikian tidak memberikan bantuan yang diharapkan," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.

Persediaan tetap ketat. Pada hari Kamis, laporan persediaan mingguan AS menunjukkan stok minyak mentah turun lebih dari yang diperkirakan 5,1 juta barel. Persediaan bensin juga turun.

 

3 dari 3 halaman

Permintaan China Meningkat

Permintaan juga meningkat. Pusat keuangan China Shanghai dan ibu kota, Beijing, telah melonggarkan pembatasan Covid-19 dan pemerintah China telah berjanji untuk merangsang ekonomi.

Minyak menahan kenaikan setelah data AS menunjukkan lapangan kerja meningkat lebih dari yang diharapkan pada Mei, tanda-tanda pasar tenaga kerja yang ketat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.