Sukses

KPPU Sebut Harga Minyak Goreng di Surabaya Mulai Turun

KPPU memanggil 11 pihak, masing-masing enam produsen, tiga pengemasan serta dua distributor terkait kenaikan harga minyak goreng beberapa waktu lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak goreng di wilayah Surabaya dan sekitarnya sudah mulai turun. Namun memang masih ada minyak goreng curah yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET). Hal tersebut diungkap oleh Kantor Wilayah Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) IV Surabaya.

"Pantauan kami, menunjukkan meski masih banyak pedagang yang menjual di atas HET sekitar Rp 16 ribu sampai Rp 18 ribu, namun secara umum trennya menurun," kata Kepala Bidang Kajian dan Advokasi Kanwil IV KPPU, Ratmawan Ari Kusnandar dikutip dari Antara, Jumat (27/5/2022).

HET minyak goreng saat ini terpantau antara Rp 14 ribu per liter atau Rp 15.500 per kg, dan sudah mengalami penurunan dari harga yang pernah mencapai Rp 20 ribu per liter.

KPPU, kata dia, akan terus memantau kondisi terkini dan melaporkan ke sejumlah pemegang kebijakan, termasuk ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Di sisi lain, kata Ratmawan, KPPU juga masih intensif melakukan penyelidikan terhadap dua kasus minyak goreng, yaitu terkait dugaan tindakan mempengaruhi harga minyak goreng (kartel) dan dugaan penjualan minyak goreng bersyarat.

Sebelumnya, KPPU memanggil 11 pihak, masing-masing enam produsen, tiga pengemasan serta dua distributor terkait kenaikan harga minyak goreng beberapa waktu lalu.

Pemanggilan itu, karena dugaan ada kartel minyak goreng yang dilihat dari kejadian harganya mulai naik secara signifikan sejak Oktober 2021.

Pelaku usaha minyak goreng itu, sesuai data KPPU, tergabung dalam delapan kelompok besar yang menguasai 70 persen pasar minyak goreng di Indonesia.

Delapan kelompok usaha ini sangat terintegrasi mulai hulu hingga hilir, dan memproduksi merek-merek yang ada di pasaran dan dikenal masyarakat luas.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Minyak Goreng di Banyuwangi Mulai Turun, Rp 46 Ribu untuk 2 Liter

Harga minyak goreng di sejumlah pasar tradisional di Banyuwangi, mulai turun usai pembukaan Kembali keran ekspor CPO dan bahan baku minyak goreng pada Senin (23/5/2022).

Di pasar Induk Banyuwangi harga minyak goreng kemasan 2 liter turun Rp 3.000 dari sebelumnya Rp 49.000 menjadi Rp46.000. Sedangkan untuk minyak goreng kemasan 1 liter turun Rp1.700 dari Rp25.000 menjadi Rp23.300.

“Harga minyak goreng tertentu sudah ada penurunan harga jualnya,”ujar salah satu pedagang di Pasar Induk Banyuwangi, Siti (45) pada Rabu (25/5/2022).

Kata Siti, penurunan harga minyak goreng tersebut dikarenakan pasokan yang melimpah di tingkat distributor hingga pedagang eceran. Sehingga harga minyak goreng Kembali turun.

“Mungkin ini karena pasokan yang melimpah ya sekarang, sehingga harganya turun, Turunnya cukup drastis ada yang Rp 3.000 itu untuk kemasan 2 liter. Kalau yang 1 liter sekutar Rp1.700-an turunnya.

Siti mengatakan, penurunan harga minyak goreng kemasan ini terjadi sejak seminggu yang lalu, namun secara bertahap.

“Ini turunnya sekitar satu minggu yang lalu, kan secara bertahap tidak langsung turun di harga segitu,” papar Siti.

 

3 dari 3 halaman

Omzet Penjualan Naik

Hal yang sama diutarakan oleh padagang lainya di Pasar Blambangan Banyuwangi Munawaroh (40). Dia memperkirkan jika stok semakin melimpah, tidak menutup kemungkinan harga minyak goreng kemasan bisa mencapai Rp20.000 per liternya.

“Jika stok terus aman dan melimpah tidak menutup kemungkinan harganya bisa menyentuh Rp 20.000 per liternya bulan depan,” tegasnya.

Menurut Munawaroh, turunnya harga minyak goreng ini, juga mempengaruhi daya beli masyarakat. Itu terbukti kata dia, dari sebelumnya dalam sehari hanya bisa menjual 3 sampai 5 liter minyak goreng kemasan. Sekarang bisa menjual 10 hingga 15 liter minyak goreng kemasan.

“Alhamdulillah sekarang daya beli masyarakat mulai naik terhadpa minyak goreng. Sekarang saya bisa menjual hingga 10 liter per harinya,”ungkap Munawaroh.

Munwaroh berharap, harga minyak goreng tidak Kembali naik bahkan langka. Sehingga harga dipasaran cendrung stabil.

“Mudah-mudahan harga ini cendrung turun hingga harga seperti dulu di kisaran Rp18.000 per liternya. Biar daya beli masyarakat terus naik,”pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.