Sukses

Jelang Musim Haji, Terminal 2F Bandara Soetta Bakal jadi Pusat Pergerakan Jamaah

Setelah sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, akhirnya Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) bersiap kembali menyambut calon jamaah haji.

Liputan6.com, Jakarta Setelah sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, akhirnya Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) bersiap kembali menyambut calon jamaah haji. Terminal 2F direncanakan akan menjadi titik keberangkatan para jamaah haji asal Tanah Air.

"Kita sudah persiapkan Terminal 2F sebagai terminal khusus keberangkatan dan kedatangan calon jemaah haji tahun ini. Secara fasilitas dan sumber daya manusia (SDM) kita sudah siapkan, dan juga tentu kita koordinasikan dengan Bea Cukai, Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta dan KKP," ujar Senior Manager of Branch Communication and Legal Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatra, M Holik Muardi.

Pada tahun ini, sebanyak 29 ribu calon jemaah haji akan terbang melalui Bandara Soekarno-Hatta dari berbagai embarkasi. Skema keberangkatan untuk para calon jemaah haji pun tergolong lebih simpel dibandingkan penumpang internasional reguler.

Sebab, semua proses keimigrasian akan dilakukan di setiap asrama haji yang telah ditentukan oleh pemerintah. Sehingga, setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, calon jemaah haji akan langsung naik ke pesawat menuju Tanah Suci.

"Segala proses keimigrasian dilaksanakan di asrama haji baik itu di Bekasi, maupun di Pondok Gede dan jemaah akan diangkut menggunakan bus, melalui sisi udara langsung ke belakang Terminal 2F dan langsung ke pesawat," terang Holik.

Sebagai informasi, penerbangan perdana haji di Bandara Soetta akan dilakukan pada pekan awal bulan Juni 2022. Maka dari itu, pada bulan Juni-Agustus 2022 jumlah penumpang di bandar udara terbesar di Indonesia tersebut akan kembali meroket jumlahnya. (Pramita Tristiawati)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Biaya Haji 2022 Terselip Ongkos Protokol Kesehatan, Seberapa Besar?

Sebelumnya, pemerintah dan DPR mengetok palu besaran biaya Haji 2022 sebesar Rp 39,8 juta per jemaah. Biaya haji ini terdiri dari beberapa komponen, salah satunya protokol kesehatan.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebutkan jika Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) antara lain terdiri dari biaya penerbangan, sebagian biaya akomodasi di Mekkah dan Madinah, biaya hidup (living cost), dan biaya visa.

"Biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) atau biaya yang dibayar langsung oleh jemaah haji rata-rata per jemaah disepakati sebesar Rp 39.886.009," jelas dia dalam keterangannya, Rabu (13/4/2022).

Bipih merupakan salah satu komponen dari Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Komponen lain dari BPIH adalah biaya protokol kesehatan. Tahun ini disepakati biayanya senilai Rp 808.618,80 per jemaah.

Komponen ketiga dari BPIH adalah biaya yang bersumber dari nilai manfaat keuangan haji yang disepakati sebesar Rp 41.053.216,24 per jemaah. Jadi total BPIH tahun ini disepakati sebesar Rp 81.747.844,04 per jemaah.

3 dari 3 halaman

Biaya Haji Sebelumnya

Pada tahun 2020, Pemerintah dan DPR menyepakati rata-rata Bipih senilai Rp 35,2 juta. Artinya, ada selisih dengan penetapan Bipih 2022.

Meski demikian, selisih itu tidak dibebankan kepada jemaah haji lunas tunda tahun 1441 H/2020 M. Penambahan biaya akan dibebankan kepada alokasi Virtual Account.

"Jadi bagi calon jemaah haji tunda berangkat yang telah melunasi pada tahun 2020, tidak akan diminta menambah pelunasan. Karena ini dapat ditanggulangi dengan alokasi Virtual Account," kata Menag. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.