Sukses

Hari Kebangkitan Nasional, Sri Mulyani: Presidensi G20 Usung Semangat Budi Utomo

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati turut memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap 20 Mei. Baginya, Indonesia saat ini terus membawa semangat Budi Utomo.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati turut memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap 20 Mei. Baginya, Indonesia saat ini terus membawa semangat Budi Utomo.

Terlebih kali ini Indonesia menajadi Presidensi G20 dengan tema Recover Together, Recover Stronger. Ini bisa diartikan sebagai semangat untuk bangkit bersama.

“Sebagai Presidensi G20 tahun ini, Indonesia akan terus mengusung semangat tersebut melalui berbagai forum diskusi, koordinasi, juga kolaborasi. Seperti halnya Budi Utomo, kita bisa menjadi penggerak agar seluruh dunia bisa bangkit bersama,” katanya mengutip unggahan Instagram @smindrawati, Jumat (20/5/2022).

Sri Mulyani membuka unggahannya dengan menulis sebuah lirik lagu tentang indonesia dan semangat. Ia juga mengenang sosok Budi Utomo, sebagai tokoh sentral dalam lahirnya Hari Kebangkitan Nasional.

“Hari ini kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Adalah Budi Utomo, sang perintis yang memperjuangkan kesejahteran rakyat melalui pendidikan. Sebuah ambisi untuk menjadi bangsa yang merdeka dan terpelajar, lepas dari jerat kolonialisme,” katanya berkisah.

Ia memandang semangat itu yang mendorong lahirnya Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, terhormat dan bermartabat di mata dunia.

“Sebuah hasil yang dicapai melalui kerja keras bersama dan sinergi yang solid dari seluruh rakyat,” katan Sri Mulyani.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Masih Relevan

Semangat itu, di mata Sri Mulyani masih terus relevan hingga saat ini. Ditambah Indonesia telah melewati berbagai masa krisis, paling baru adalah pandemi Covid-19.

“Dulu hingga kini, semangat untuk bangkit bersama ini masih sangat relevan dalam menghadapi berbagai tantangan yang terjadi. Tak hanya pandemi covid, persoalan dunia yang kita alami saat ini memberikan kesadaran akan pentingnya kebersamaan,” katanya.

“Menurutmu, sebagai anak muda, apa bentuk perjuangan nyata untuk bangkit bersama hari ini?Apa pun itu, ayo bangkit bersama!,” tutup bendahara negara itu.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan ucapan selamat Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diperingati setiap 20 Mei.

Dia menekankan bangsa Indonesia harus maju bersama-sama dan tak ada yang boleh tersisihkan.

"Kita tetap bangkit dan maju bersama-sama, membangun merata dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote," kata Jokowi dikutip dari akun Instagramnya, Jumat (20/5/2022).

"Tidak boleh ada yang tertinggal. Tak ada yang boleh tersisihkan," sambungnya.

Menurut dia, berbagai tantangan telah berhasil dilewati bangsa Indonesia. Mulai dari, pandemi, resesi, hingga kestidakpastian global.

"Satu demi satu tantangan telah kita lewati. Pahit dan manisnya zaman sudah kita arungi. Pandemi, resesi, dan ketidakpastian global kita hadapi. Sebagai bangsa yang besar, ayunan langkah kita tak akan terhenti," kata Jokowi.

 

3 dari 3 halaman

Hari Kebangkitan Nasional

Sebagai informasi, Hari Kebangkitan Nasional sudah diperingati sejak tahun 1959. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, Hari Kebangkitan Nasional hingga saat ini masih diperingati.

Tahun 2022 merupakan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-114. Berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan Hari Kebangkitan Nasional 2022, tujuan peringatan ini adalah untuk memelihara, menumbuhkan, dan menguatkan semangat gotong royong untuk keluar dari pandemi Covid-19.

Adapun Hari Kebangkitan Nasional tidak lepas dari dua peristiwa penting pada masa penjajahan. Yakni berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908 dan Ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

Dua peristiwa tersebut menjadi titik bangkitnya Indonesia untuk merdeka dan terbebas dari belenggu penjajah. Meskipun tidak mudah, namun kebangkitan nasional menjadi senjata besar mengalahkan penjajah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.