Sukses

Jadi Mahasiswa di Usia 75 Tahun, Hadi Poernomo Sabet 2 Rekor MURI

Mantan Direktur Jenderal Pajak Hadi Poernomo mendapatkan dua penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Liputan6.com, Jakarta Mantan Direktur Jenderal Pajak Hadi Poernomo mendapatkan dua penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Diantaranya sebagai mahasiswa jurusan hukum tertua dengan usia 75 tahun dan penggagas Single Identity Number (SIN).

Diketahui, Hadi diwisuda di jurusan hukum Universitas Krisnadwipayana pada Kamis (19/5/2022). Di usia yang tak lagi muda dan telah menyandang gelar doktor sebelumnya, Hadi dinobatkan mendapat penghargaan rekor MURI.

"Terima kasih saya ucapkan, karena saya tahu bahwa Unkris adalah salah satu universitas tertua, maka saya mencari S1 hukum di Unkris, dan alhamdulillah termasuk lulusan tertua," katanya kepada wartawan di Jakarta Convention Center, Kamis (19/5/2022).

Hadi mengungkap, tujuannya mengambil sarjaan hukum ini untuk mendorong upayanya sebagai konsultan hukum kedepannya.

Piagam penghargaan atas penyelesaian studi strata-1 hukum ini disampaikan langsung oleh Ketua MURI Jaya Suprana.

Jaya menyampaikan, ia baru mengetahui satu sosok yang berhasil lulus studi S1 bidang hukum dalam usia 75 tahun yakni Hadi Poernomo. Ia menyebut ini perlu menjadi inspirasi.

"Secara usia 75 tahun, saya belum peenah dengar di dunia ini ada 75 tahun yang sudah doktor tetapi beliau bersemangat membuat sarjana hukum," katanya.

Dengan capaian ini, Jaya menilai kalau Hadi mampu menjadi teladan yang membuktikan secara langsung kalau proses belajar perlu terus dijalankan. Ia juga menguatkan tujuan Hadi untuk memberikan konsultasi hukum bagi masyarakat kurang mampu.

"Beliau ini memberikan keteladanan dengan perilaku, yaitu sudah (bergelar) doktor, usia 75 tahun tapi masih bersemangat buat ijazah sarjana hukum," katanya.

"Waktu saya tanya kenapa, beliau ingin mengabdikam diri pada nusa bangsa untuk membanti rakyat kecil, miskin, tak mampu membayar jasa penasehat hukum," tambahnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penghargaan Lainnya

Selain dinobatkan sebagai mahasiswa tertua, Hasi Poernomo juga mendapat penghargaan rekor MURI sebagai penggagas Single Identity Number (SIN). ini digadang jadi sistem yang mampu mengintegrasikan pajak.

Menurut catatannya, dengan SIN, semua pihak wajib membuka dan menyambungkan sistem datanyanya ke otoritas pajak, baik data yang rahasia maupun tidak rahasia.

"Dari situ lalu dilakukan analisis link and match. Dengan demikian, akan ada sistem yang memaksa semua pihak untuk jujur," kata Hadi.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Senat Unkris Gayus Lumbuun menyampaikan lulusnya Hadi Poernomo jadi satu unik. Ditambah, dalam skripsinya Hadi membahas mengenai keseimbangan antara pajak dan utang negara.

"Hari ini tokoh nasional, mantan pejabat negara di bidang keuangan justru menjadi alumni kami di S1, beliau sudah S3, atau doktor, pak Hadi Poernomo mau mengejar ilmunya di bidang hukum," paparnya.

"Di dalam skripsinya ada hal penting mengenai utanh negara kaitannya dengan perpajakan. Debt ratio kita itu sulit di sepelekan, ini serius angkanya terus bertambah sementara tak ada kekuatan negara untuk menopang," terangnya.

 

 

3 dari 3 halaman

Jadi Contoh

Terpisah, Rektor Unkris Ayub Muktiono meminta generasi muda mencontoh sosok Hadi Poernomo. Khususnya dalam upaya menuntut ilmu.

"Saya harap anak muda generasi muda bisa mencontoh," katanya.

Hadi menutup dengan menyisipkan pesan untuk anak muda. Ia berharap anak muda juga sama bersemangatnya untuk terus menuntut ilmu.

"Saya minta kepada adik-adik saya, anak-anak saya, cucu-cucu saya, yang sekolah, ayo tuntut ilmu demi anda sendiri, kesehatan, dan demi Indonesia tercinta ini," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.