Sukses

Buka Pelatihan UMKM, Menteri Teten: 2022 Jadi Momentum Kebangkitan

Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki membuka pelatihan, peningkatan, Kapasitas KUMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki membuka pelatihan, peningkatan, Kapasitas KUMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang kreatif, inovatif dan berkelanjutan untuk mendorong akselerasi transformasi digital, di Yogyakarta, Kamis (19/5/2022).

Teten mengatakan, tahun 2022 harus menjadi momentum untuk UMKM Indonesia untuk bangkit dari pandemi covid-19.

"Kita lihat momen lebaran pada awal bulan Mei 2022 kemarin, sentra wisata penuh dan geliat ekonomi berangsur membaik. Secara perlahan tapi pasti pandemi akan berubah menjadi endemi, dimana dibutuhkan skema baru, kebiasaan baru dan strategi baru harus dilakukan oleh UMKM Indonesia," kata MenkopUKM Teten Masduki.

Menurutnya, pendampingan dan pengembangan harus terus dilakukan dalam upaya kebangkitan UMKM, dalam menumbuhkan jiwa entrepreneurship yang memiliki mentalitas adaptif dan inovatif terhadap segala perubahan yang terjadi.

Lebih lanjut, kata Teten, 3 Januari 2022, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Perpres No.2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional 2021-2024 dan pada tahun 2024, usia produktif Indonesia akan mencapai 270 juta atau sebesar sebesar 68 persen dan terus meningkat sampai puncak di tahun 2036.

"Perpres ini menjadi fondasi untuk melahirkan sebanyak-banyaknya wirausaha muda yang produktif dan kreatif, menghasilkan UMKM Indonesia yang inovatif, kompetitif, siap dan tangguh baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri," ujarnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Semangat Kolaborasi

Didukung oleh Perpres tersebut dan semangat kolaborasi beragam stakeholder, Teten yakin, dalam hal ini ekosistem kewirausahaan nasional akan tumbuh terakselerasi dan secara signfikan mendorong rasio kewirausahaan bertumbuh.

Teten menegaskan, kebutuhan mengkoneksikan institusi pendidikantinggi dengan dunia industri menjadi prioritas utama. Ekosistem inkubasi dapat menjadi faktor kunci untuk menjawab tantangan ini.

Dengan harapan, hadirnya pengalaman sampai dengan pemahaman yang utuh terkait dunia usaha yang sesungguhnya.

"Untuk itu kepada UMKM Indonesia, saya mengajak untuk terus mengembangkan diri, menjadi future entrepreneur, ciptakan inovasi-inovasi baru, lahirkan UMKM berbisnis model inovatif untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045," pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Pelaku UMKM Perempuan Ternyata Lebih Ramah Lingkungan Ketimbang Laki-Laki

Pengusaha UMKM dari kaum perempuan ternyata lebih peduli terhadap segala unsur yang bersifat ramah lingkungan daripada laki-laki. Ini merupakan hasil penelitian yang dikeluarkan Kementerian Koperasi dan UKM.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan, pihaknya bekerjasama dengan Program Pembangunan PBB (UNDP) pada Oktober 2021 melakukan riset, mengungkapkan dari 3.000 lebih pelaku UMKM, hampir 95 persen menunjukan minat dan dukungan terhadap praktik usaha ramah lingkungan.

Bentuk dukungan itu meliputi sikap pelaku usaha dalam menggunakan energi secara efisien, mengurangi sampah dalam proses produksi, serta menerapkan pentingnya praktik ramah lingkungan dalam menguntungkan usahanya untuk jangka panjang.

"Yang menarik dari hasil riset ini, menunjukan UMKM yang dimiliki perempuan cenderung lebih mendukung praktik ramah lingkungan dan inklusif dibanding dengan UMKM yang dimiliki laki-laki," ujar Teten Masduki dalam sesi webinar, Kamis (12/5/2022).

Saat ini, ia melanjutkan, praktik usaha ramah lingkungan atau ekonomi hijau menjadi salah satu agenda pemulihan transformatif utama Kementerian Koperasi dan UKM.

"Ke depan, 70 persen dari prioritas program Kementerian Koperasi dan UKM akan menyasar langsung pelaku UMKM dan koperasi, anak muda, perempuan, serta fokus untuk mendukung pengembangan ramah lingkungan," ungkapnya.

Adapun pengembangan UMKM terus jadi salah satu perhatian utama pemerintah. Sebab tak bisa dipungkiri, Teten berkata, pelaku usaha kecil dan menengah kini jadi pionir utama penggerak roda ekonomi nasional.

"Saat ini jumlah UMKM tercatat sekitar 65 juta, atas setara 99,9 persen populasi pelaku usaha di Tanah Air. Menyerap 97 persen tenaga kerja dan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,7 persen," tuturnya.

 

4 dari 4 halaman

Gubernur BI: Digitalisasi Bisa Bangkitkan UMKM

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan digitalisasi memiliki peran penting dalam pengembangan UMKM. Ini menyangkut cara UMKM untuk bangkit dari kondisi pandemi covid-19.

UMKM di Indonesia dan negara lainnya mampu bertahan dari dampak negatif pandemi akibat adanya transformasi digital. Meski dibarengi juga dengan berbagai tantangan yang menghampirinya.

“Digital platform memiliki peran penting untuk mengangkat bangkit UMKM, digitalisasi membantu untuk mendorong target penjualan sekaligus mengakselerasi inklusi keuangan,” kata Perry dalam International Seminar on Digital Transformation for Financial Inclusion of Women, Youth, dan MSMEs to Promote Inclusive Growth, Rabu (11/5/2022).

BI konsisten dalam mengembangkan UMKM. Dalam hal ini, BI berpegang pada tiga pilar, yakni korporatisasi, pengembangan kapasitas, dan fasilitas pembiayaan.

“Di luar itu BI juga mendorong UMKM menuju akses transformasi digital yang inklusif, dan mendukung masuk terlibat dalam value chain untuk ekosistem digital,” katanya.

“Sehingga bisa memperluas pasarnya, tak hanya dalam negeri tapi juga ke pasar global,” imbuhnya.

Ia menyebut, dalam dukungannya itu ditekankan pada dua hal. Yakni demand atau permintaan dan suplai.

Di sisi demand, pihaknya mendorong peningkatan UMKM untuk bisa lebih kompetitif serta mendrong digitalisasi dalam proses bisnisnya.

“Sementara dari sisi suplai kita bantu dalam memfasilitasi infrastruktur dan mendorong transformasi digital, salah satunya dicontohkan dengan adanya QR Indonesia Standard (QRIS). Ini sangat membantu proses bisnis UMKM,” terangnya.

Ia menyebut, penggunaan QRIS menjadi salah satu pintu masuk bagi pelaku UMKM untuk melirik ekosistem digital. UMKM bisa mengakselerasi inklusi keuangan.

Hingga saat ini diakuinya, sudah ada 16,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, dimana 89 persen diantaranya adalah UMKM.

“Tentu ini cara untuk mempromosikan UMKM dalam transformasi digital tak selalu mudah, kita punya banyak tantangan,” katanya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Teten Masduki kini menjabat sebagai Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah di Kabinet Indonesia Maju.

    Teten Masduki

  • Usaha mikro kecil menengah atau (UMKM) adalah istilah umum dalam khazanah ekonomi.

    UMKM