Sukses

Mengulik Rowo Bayu Banyuwangi yang Disebut Lokasi KKN Desa Penari, Erick Thohir Ingin Kesana

Dalam pertemuannya dengan pengelola Rowo Bayu Banyuwangi, Erick Thohir mengungkapkan ikut Penasaran dengan kisah KKN di Desa Penari.

Liputan6.com, Jakarta - Tidak hanya warganet yang penasaran tentang KKN di Desa Penari, Menteri BUMN Erick Thohir juga ikut tertarik mengatahui kisah yang diangkat menjadi film layar lebar tersebut. Ia bahkan sampai bertemu langsung dengan Pengelola dan Penjaga Wisata Rowo Bayu di Banyuwangi, Sudirman.

Tidak tanggung-tanggung,  Erick Thohir mengungkapkan bakal mengunjungi lokasi KKN di Desa Penari tersebut.

Hal ini diungkapkan Erick Thohir melalui sebuah postingan cuplikan interview pendek di laman instagram pribadinya.

Sebagai informasi, di Rowo Bayu terdapat sumber mata air di mana potret situs tersebut menjadi viral di media sosial - disebut menjadi salah satu lokasi KKN di Desa Penari.

"Siapa yang sudah nonton KKN di Desa Penari? cerita ini sangat menarik kita gali," ujar Erick Thohir dalam postingan video interview di Instagram, dikutip Kamis (19/5/2022). 

Untuk mengetahui kebenaran dari kisah KKN di Desa Penari tersebut, dalam video interview postingannya Erick Thohir terlihat mengundang Sudirman.

"Mengupas kebenaran di balik cerita KKN di Desa Penari langsung dari Pengelola dan Penjaga Rowo Bayu, Bapak Sudirman. Belum sempat nonton, tapi dengerin ceritanya aja sudah merinding. Kalian sudah nonton," demikian keterangan postingan video interview Erick Thohir dengan Sudirman.

Erick Thohir memulai dengan menanyakan apakah cerita KKN di Desa Penari merupakan kisah nyata, bukan mitos atau dongeng belaka.

''Ini kisah nyata pak,'' beber Sudirman dalam video interview itu. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Erick Thohir Ungkap Tertarik Kunjungi Desa Wisata

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Erick Thohir (@erickthohir)

Sudirman menceritakan, "Cerita Desa Penari berangkat dari KKN 2008. Itu ada 6 mahasiswa dari Surabaya. Nah dalam studi kasusnya, dua remaja ini ada ikatan asmara. Sehingga dalam menjelajah itu tidak di situs. Keluar situs. Agak di utaranya".

Dia melanjutkan, di sana mereka bertemu dengan seseorang.

"(Mereka) diajak mampir ke rumahnya. Sampai di rumahnya, mereka diberi suguhan, makanan, dan lain-lain. Dan ceritalah ini desa apa. Si mahasiswa tanya begitu. Dijawablah ini Desa Penari," katanya.

 "Karena sudah sore, mereka pamit pulang. (Saat) oulang itu diberi bingkisan. Bingkisan ini bagus, kemasannya pakai kertas koran gitu kan. Dimasukkan di tas dibawalah pulang," ungkap Sudirman. 

Sesampainya di Rowo Bayu, kedua mahasiswa ini menceritakan suguhan dan bingkisan yang mereka dapat ke teman-temannya.

"Ceritalah mahasiswa ini, bahwa dari atas dan ada desa, namanya Desa Penari. Nah, protes teman-temannya..nggak mungkin, ngga ada desa (tidak percaya)," papar Sudirman.

Menurut Sudirman, mereka berdua kemudian membuka oleh-oleh itu. Mahasiswa itu pun dikejutkan dengan isi koran kertas berupa kepala kera baru dipotong.

"Si (mahasiswa) laki-lakinys langsung pingsan. Dalam beberapa hari kemudian meninggal. Kemudian (mahasiswa) ceweknya, menyusul (meninggal) satu bulan kemudian,," tambahnya.

"Itu cerita yang sesungguhnya dari versi Kepala Desa, Rowo Bayu. Dan KKN-nya tahun berapa, tanggal berapa, semuanya tercatat," tutup Sudirman. 

Dalam akhir video, Erick Thohir mengungkapkan dirinya tertarik mengunjungi Desa Wisata ini, tetapi ia minta akan datang pada siang hari.

''Saya sudah dua kali ke Banyuwangi, berarti ada yang ketiga-nya nanti. Untuk melihat desa wisata. Tapi ke Desa Penarinya siang-siang saja. Nanti ada yang tertinggal, saya takut,'' ujar  Erick Thohir sambil tersenyum sumringah.

"Kita kawal pak," ujar Sudirman.

3 dari 3 halaman

Di Mana Lokasi KKN Desa Penari Asli?

Film KKN Desa Penari masih bikin penasaran. Hingga saat ini nama desa asli tempat Desa Penari berada belum juga terungkap.

Kontroversi kebenaran Desa Penari sempat hangat diperbincangkan masyarakat. Seorang pengguna Twitter pada 2019 lalu sempat menyoal tentang Desa Penari tersebut. Namun, nama desa tersebut kembali bikin penasaran saat film KKN Desa Penari tersebut tayang.

Kisah menyeramkan para mahasiswa mengenai KKN di Desa Penari ini ditulis oleh sebuah akun twitter dengan nama SimpleMan.

Dalam kicauannya, ia menyebutkan bahwa kisah horor ini diawali dari sekelompok mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa terpencil di Jawa Timur.

Mahasiswa itu disebut menjalani KKN di Kabupaten B. Dalam kisah aslinya, jumlah peserta KKN di Desa Penari sebanyak 14 orang. Tetapi di dalam film, jumlahnya dikurangi hanya menjadi enam orang saja. Tujuannya agar karakternya lebih sederhana dan mudah dikelola. 

Di film, keenam mahasiswa itu adalah Bima, Widya, Wahyu, Anton, Nur, dan Ayu. Lokasi itu kemudian dikenal sebagai Desa Penari karena mereka masih mempertahankan tradisi, berupa tarian lokal mereka. Mereka diceritakan melanggar beberapa norma dan larangan Desa Penari. Tindakan mereka disebut tidak pantas dan tak bermoral. 

Film KKN di Desa Penari yang bergenre Horor sudah tayang di bioskop sejak 30 April 2022. Pemeran utamanya Tissa Biani dan Achmad Megantara. Film ini disutradarai oleh Awi Suryadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.