Sukses

Kemitraan Closed Loop Bikin Komoditas Pertanian RI Berdaya Saing

Salah satu sektor yang memiliki potensi tinggi dalam sumbangsihnya pada perekonomian adalah sektor pertanian yang mampu tumbuh hingga 1,52 persen di tahun 2022 serta berkontribusi terhadap PDB.

 

Liputan6.com, Jakarta Semakin menurunnya tingkat penyebaran kasus pandemi Covid-19 dan didukung kian menguatnya potensi perekonomian, Pemerintah optimis dapat mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 5,2 persen (yoy) di akhir 2022 mendatang.

Seiring dengan hal tersebut, Pemerintah juga berupaya untuk membangkitkan perekonomian yang berkeadilan dan berkelanjutan melalui berbagai paket kebijakan yang telah diterapkan.

Salah satu sektor yang memiliki potensi tinggi dalam sumbangsihnya pada perekonomian adalah sektor pertanian yang mampu tumbuh hingga 1,52 persen di tahun 2022 serta berkontribusi terhadap PDB.

Melihat pentingnya sektor pertanian tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui Kedeputian Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis senantiasa mendorong perkembangan sektor pertanian melalui Program Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura.

“Pemerintah terus berupaya untuk mendorong inisiatif kolaborasi multistakeholders melalui pengembangan ekosistem agribisnis yang efisien dan terintegrasi hulu-hilir melalui Program Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura agar daya saing komoditas meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud dalam kegiatan Panen Perdana Cabai Rawit Merah Lahan Perluasan Kemitraan Closed Loop di Kabupaten Sukabumi, dikutip Kamis (19/5/2022).

Implementasi Program Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura memberikan kepastian bagi petani dalam memasarkan hasil panennya melalui adanya contract farming, yaitu pemanfaatan fasilitas akses pasar melalui kerja sama antara petani perseorangan dengan pihak pembeli.

Dengan program tersebut, petani juga kembali diuntungkan dengan tingginya harga tawar dan penyediaan hasil panen yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pasar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Beragam Keuntungan

Dengan mempertimbangkan berbagai keuntungan tersebut, Kabupaten Sukabumi telah menerapkan Program Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura sejak penandatangan MoU pada 7 Februari 2021 dan dilanjutkan dengan penanaman perdana pada 17 Maret 2021 dengan melibatkan 5 petani dalam wadah Kelompok Tani Mandiri dengan mengelola lahan seluas 1,3 ha.

Hingga saat ini, Kemitraan Closed Loop Kabupaten Sukabumi telah berkembang dengan total luasan lahan 20 ha dan melibatkan 20 petani serta telah terbentuk Koperasi Tani Mandiri Sejahtera.

Melihat perkembangan pertanian yang kian pesat dengan adanya Program Kemitraan Closed Loop, diharapkan program tersebut dapat diimplementasikan lebih jauh lagi hingga pada level pengolahan produk lanjutan sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing hasil UMKM dan mampu mendongkrak sektor pertanian sebagai kontributor utama pada Program Pemulihan Ekonomi Nasional.

“Tentunya dengan dukungan multistakeholder, diharapkan kemitraan closed loop ini tidak hanya pada level budidaya sampai pemasaran produk segar saja, akan tetapi hingga ke level pengolahan industri barang setengah jadi atau barang olahan lainnya,” pungkas Deputi Musdhalifah.

 

3 dari 3 halaman

Dukungan Kelapa Daerah

Pada kegiatan panen perdana tersebut, Wakil Bupati Kabupaten Sukabumi juga menyampaikan dukungannya bagi pengembangan Kemitraan Closed Loop agar dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani melalui perluasan Kemitraan Closed Loop di 5 titik Kecamatan di Sukabumi dengan melibatkan petani milenial.

Selain itu pada kesempatan yang sama, turut dilakukan penyerahan secara simbolis buku pintar kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura, bantuan cultivator, serta bantuan smart farming Jinawi.

Kegiatan panen perdana turut dihadiri oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Wakil Bupati Sukabumi, Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga, Kemendes PDTT, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Kementa, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Tim Pusat Kajian Hortikultura Tropika, Institut Pertanian Bogor,.

Kemudian, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Direktur Agribisnis PT Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) Indonesia, Executive Director Mercy Corps Indonesia (MCI), CEO PT Eden Pangan Indonesia, Direktur Utama Perumda Agro Sukabumi Ketua Koperasi Tani Mandiri Sejahtera Sukabumi, Wakil Deputi PT Sayur Untuk Semua, dan Perwakilan PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.