Sukses

Selain untuk Kereta Cepat, Ini Sederet Potensi Pemanfaatan Bantalan Rel

Direktorat Jenderal Perkertaapian Kementerian Perhubungan melirik pemanfaatan bantalan rel moderen atau slab track kereta cepat.

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Perkertaapian Kementerian Perhubungan melirik pemanfaatan bantalan rel moderen atau slab track. Ini menyambung rampungnya proyek pembuatan slab track yang dilakukan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton).

Direktur Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Harno Trimadi menyebut pembuatan slab track ini bisa dimanfaatkan untuk jalur kereta api reguler. Artinya, kedepan slab track berpotensi digunakan tak hanya pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Ia juga menuturkan, berhasilnya WIKA Beton merampungkan 14.786 bantalan rel ini merupakan buah dari transfer pengetahuan dari perusahaan China, Sinohydro yang lebih dulu menyelesaikan 15.331 unit.

"Kami pikir mudah-mudahan tak hanya untuk kereta cepat, kita coba oemanfaatan untuk di stasiun, terowongan atau jalur layang kita. Ini produksi yang bisa kita dapatkan manfaatnya kedepan, mungkin modifikasi diperlukan," katanya dalam Seremoni Produksi Terakhir Slab Track KCJB pada Rabu (18/5/2022).

Ia juga membandingkan tingkat perawatan bantalan rel moderen ini dengan yang saat ini digunakan. Diketahui, saat ini bantalan rel masih perlu tambahan kerikil untuk meredam goncangan yang kerap disebut ballast.

"Mudah-mudahan dengan slab track ini bisa jadi (pilihan), bagaimanapun ini adalah ide. Perawatannya mungkin lebih gampang dibanding ballast," katanya.

Perlu diketahui, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) telah merampungkan proyek pembuatan bantalan rel (slab track) kereta cepat Jakarta-Bandung. Rampungnya pembuatan ini 2 minggu lebih cepat dari target akhir Mei 2022.

WIKA Beton berhasil merampungkan pembuatan 14.786 slab track. Jumlah ini merupakan 49 persen dari total slab track yang dibutuhkan sebanyak 30.177 slab track. Sementara, sisanya sebanyak 15.331 unit atau 51 persen telah lebih dulu diselesaikan oleh perusahaan China, Sinohydro.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diikuti Anggota Lainnya

Harno berharap cepat rampungmya proyek ini bisa diikuti oleh anggota konsorsium pelaksana Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Dengan harapan mampu juga mempercepat selesainya seluruh proyek ini.

"Untuk member lain kalau bisa (lebih cepat) dua minggu juga, maju dua minggu, kalau ini bisa maju, dua minggu untuk konstruksi ini kan waktu yang cepat," kata dia.

"Kalau yang satu cepat tapi yang lain lambat, tetep lambat juga," imbuhnya.

Informasi, dalam proyek KCJB, sekitar 70 persen jalurnya menggunakan slab track. Sementara, 30 persen porsi jalurnya yang menempel di tanah masih memanfaatkan metode ballast.

 

3 dari 4 halaman

Lebih Cepat 2 Minggu

Direktur Utama WIKA Beton Kuntjara menuturkan, selisih waktu dari rampungnya proyek ini adalah 2 minggu dari target. Ia pun optimistis capaian positif bisa terus dicatatkan.

“WIKA Beton bekerja secara maksimal menyelesaikan produksi slab track dan produk lainnya dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini dengan jaminan biaya, waktu dan mutu kualitas terbaik dengan tetap menjalankan sistem manajemen kesehatan & keselamatan kerja di lingkungan kerja kami," kata Direktur Utama WIKA Beton Kuntjara dalam sambutannya di acara Seremoni Produksi Terakhir Slab Track KCJB pada Rabu (18/5/2022).

"Setahun lalu, 21 Juni, di tempat yang sama ini, kita meresmikan milestone aproval owner dan client, kita adakan disini. Kita semangat optimistis kita bisa karena kita memang kompetensi inti kita di teknologi beton," tuturnya.

Ia menyebut, dalam perjalanan pembuatan slab track ini turut menyertakan inovasi. Sehingga hasilnya diklaim lebih baik dari sebelumnya.

"WIKA Beton satu-satunya produsen di indonesia yang menyelesaikan tanpa keterlambatan waktu, tanpa defect yang banyak. Mudah-mudahan kni bisa diterima, dan bisa berlanjut, sayang investasi sebesar ini jika hanya berhenti disini saja," katanya berharap.

 

4 dari 4 halaman

283 Orang

Tak hanya lebih cepat, WIKA Beton juga berhasil mengadaptasi teknologi produksi Slab Track asal Tiongkok ini dengan biaya yang lebih efisien. Pasalnya, WIKA Beton mampu menyelesaikan produksi dengan melibatkan jumlah pekerja lokal yang lebih ramping yakni sebanyak 283 orang.

Informasi, Slab Track merupakan bentuk konstruksi modern pengganti ballast yang berupa lempengan jalur beton bertulang yang kaku, dengan tetap memiliki fungsi dan manfaat yang sama seperti ballast.

Salah satu kelebihan Slab Track adalah perawatan yang relative mudah (low maintenance) serta lebih cocok untuk kereta dengan kecepatan tinggi karena memiliki struktur berkualitas tinggi yang dapat menjaga kenyamanan dan kestabilan kereta. Hal tersebut seimbang dengan dana yang dikeluarkan serta proses pengerjaannya membutuhkan tenaga khusus dan teknologi modern.

Dari total kebutuhan proyek sebanyak 30.177 buah Slab Track, WIKA Beton mendapatkan porsi pekerjaan 49 persen atau sebanyak 14.786 buah melanjutkan pekerjaan dari Sinohydro sebanyak 51 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.