Sukses

AS Berhasil Uji Coba Senjata Hipersonik, Bisa Terbang 5 Kali Kecepatan Suara

Amerika Serikat mengklaim berhasil melakukan uji coba senjata barunya.

Liputan6.com, Jakarta Amerika Serikat mengklaim berhasil melakukan uji coba senjata barunya. Angkatan Udara Amerika Serikat pada Senin (16/5) mengatakan mereka telah berhasil melakukan uji coba senjata hipersonik, yang terbang pada lima kali kecepatan suara.

Uji coba senjata tersebut dilakukan pada Sabtu (14/5/2022) di lepas pantai California Selatan ketika sebuah pesawat pengebom B-52 melepaskan sebuah senjata respons cepat yang diluncurkan di udara (ARRW), kata Angkatan Udara AS dalam sebuah pernyataan.

"Setelah terlepas dari pesawat, pemacu ARRW menyala dan terbakar selama durasi yang diharapkan, mencapai kecepatan hipersonik lima kali lebih besar dari kecepatan suara," katanya seperti dikutip dari Antara, Selasa (17/5/2022).

Amerika Serikat tidak sendirian dalam mengembangkan senjata hipersonik dengan kecepatan dan kemampuan manuver yang membuat mereka sulit dilacak dan dicegat.

Rusia telah menembakkan rudal hipersonik ke sejumlah sasaran di Ukraina, dan China juga telah menguji senjata hipersoniknya, kata pejabat militer AS.

Namun, kementerian luar negeri China pada Oktober 2021 membantah bahwa pihaknya telah melakukan uji coba senjata hipersonik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Amerika Serikat Jual 36 Jet Tempur F-15 ke Indonesia Senilai Rp 200 Triliun Lebih

Di tengah upaya Amerika Serikat membendung pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik, Pemerintahan Joe Biden menyetujui penjualan persenjataan militer ke Indonesia senilai $13,9 miliar (Rp 200 triliun lebih) pada Kamis 10 Februari 2022.

Mengutip ABC Australia, Senin (14/2/2022), Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengumumkan penjualan jet tempur canggih senilai $13,9 miliar bersamaan dengan kunjungan Menlu Antony Blinken ke Australia.

Kunjungan ini dimaksudkan untuk menegaskan tekad AS yang tidak akan mengizinkan China mengendalikan kawasan Pasifik, bahkan ketika ketegangan antara Rusia dan Ukraina menuntut perhatian lebih.

Penjualan persenjataan ke Indonesia meliputi 36 jet tempur F-15 serta mesin dan peralatan terkait, termasuk amunisi dan sistem komunikasinya.

 

3 dari 3 halaman

Tindak Lanjut Kunjungan Menlu Blinken ke Jakarta

Persetujuan penjualan jet tempur beserta perlengkapannya ini merupakan tindak-lanjut dari kunjungan Menlu Blinken pada pertengahan Desember 2021 ke Jakarta. Saat itu, dia memuji hubungan dekat AS-Indonesia meskipun dibayang-bayangi oleh berbagai masalah hak asasi manusia yang sebelumnya menjadi alasan penundaan penjualan senjata ke negara tersebut.

"Penjualan persenjataan ini akan mendukung tercapainya tujuan kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat," kata Deplu AS dalam sebuah pernyataan.

"Sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Indonesia mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan yang kuat dan efektif," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.