Sukses

Ekspansi Pasar Jepang, BNI Gandeng JRB Beri Pinjaman ke Ichii Industries

BNI bekerja sama dengan Japan Regional Bank (JRB) yang dalam kesempatan ini adalah The Iyo Bank, Ltd. dan The Shoko Chukin Bank, Ltd. untuk pemberian fasilitas pinjaman modal kerja dalam mata uang Yen kepada PT Ichii Industries Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) terus memperkuat peran sebagai bank global Indonesia.

Memanfaatkan kantor cabang luar negeri sekaligus jaringan di Jepang, BNI bekerja sama dengan Japan Regional Bank (JRB) yang dalam kesempatan ini adalah The Iyo Bank, Ltd. dan The Shoko Chukin Bank, Ltd. untuk pemberian fasilitas pinjaman modal kerja dalam mata uang Yen kepada PT Ichii Industries Indonesia.

Penandatangan perjanjian kredit dilakukan di BNI Sentra Bisnis Komersial Sudirman, Jakarta, Jumat (13/5/2022). Direktur Treasury dan Internasional BNI Henry Panjaitan menyampaikan, BNI berupaya proaktif dalam menjalankan peran sebagai agen pembangunan yang memfasilitasi masuknya investasi ke tanah air.

Terlebih, Jepang merupakan salah satu negara mitra dengan arus investasi langsung ke Indonesia yang semakin kuat di masa pemulihan ekonomi tahun ini.

Dia melanjutkan pemberian pinjaman kepada perusahaan Jepang ini pun merupakan bentuk komitmen dari BNI untuk memberikan layanan perbankan secara menyeluruh kepada nasabah-nasabah Jepang terutama nasabah JRB yang telah lama bermitra dengan BNI.

Ichii Industries Indonesia dikenal sebagai salah satu perusahaan lokal asal Jepang berorientasi ekspor yang bergerak dalam bidang suku cadang otomotif serta bermitra dengan banyak perusahaan otomotif terkemuka di Jepang. 

Skim kredit ini menggunakan  pola penjaminan dari JRB sebagai partner BNI di Jepang. Pinjaman dalam bentuk Yen ini dimungkinkan dengan adanya dukungan dari BNI Cabang Tokyo, Jepang, sehingga BNI dapat memberikan fasilitas pembiayaan Yen dengan bunga kompetitif. 

“Tentunya, kerja sama seperti ini akan terus kami dorong untuk terus mengakselerasi kinerja internasional banking sekaligus memfasilitasi lebih banyak investasi masuk ke Indonesia. BNI pun cukup yakin untuk eksplorasi pasar Jepang lebih lanjut, terlebih partner kami JRB, banyak memberi refferal nasabah yang akan berbisnis di Indonesia untuk menggunakan layanan BNI melalui skema Japan Desk," sebut Henry.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jasa Layanan Perbankan

Lebih lanjut, dia memaparkan, kerjasama BNI dengan JRB meliputi penyediaan jasa layanan perbankan bagi investor Jepang yang akan menanamkan modalnya di Indonesia, dan juga mendukung ekspor bagi perusahaan-perusahaan lokal di Indonesia yang mempunyai hubungan kerjasama dengan investor-investor dari luar negeri, termasuk Jepang. 

BNI pun telah mempunyai unit Japan Desk sebagai unit khusus yang menangani banyak perusahaan Jepang yang akan berinvestasi di Indonesia maupun yang telah beroperasi di Indonesia. Perusahaan yang telah bekerja sama dengan BNI tersebut tersebar di kawasan industri di Indonesia antara lain Kawasan Industri KIIC, MM2100, Jababeka, EJIP, Suryacipta dan sebagainya.  

“Sebagian besar perusahaan Jepang tersebut memang banyak beroperasi di Pulau Jawa, sehingga kami harapkan akan lebih menyebar ke kawasan industri lainnya di luar Pulau Jawa seperti di Batam, Makasar untuk mendukung pemerataan ekonomi di Indonesia,” imbuhnya. 

Adapun, BNI dapat memberikan berbagai fasilitas perbankan kepada calon nasabah dari Jepang seperti untuk kebutuhan relokasi usahanya ke Indonesia melalui pemberian kredit, cash management, forex, letter of credit (L/C), dan informasi tentang kondisi perekonomian Indonesia, iklim investasi di Indonesia, dan penyelesaian perizinan usaha di Indonesia.

3 dari 4 halaman

BNI Bidik Sektor Turunan Komoditas

Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) menangkap peluang pengembangan bisnis ke area sektor downstream  atau sektor turunan komoditas. Permintaan pada sektor - sektor turunan kini mulai meningkat seiring pemulihan setelah pandemi Covid - 19. 

Corporate Secretary BNI Mucharom menuturkan, potensi pertumbuhan kredit tahun ini tergolong cukup tinggi. Banyak sektor yang kembali membukukan peningkatan kinerja cukup baik sehingga mendorong kinerja, khususnya dari sektor turunan komoditas. 

Hal ini pun sejalan dengan arahan dari pemerintah agar komoditas andalan Tanah Air dapat dijual ke luar negeri dengan nilai tambah lebih tinggi.

"Sektor downstream komoditi ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Kami melihat banyak pembangunan smelter akan sangat marak dan besar," ujar dia dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (8/5/2022).

Ia menuturkan, pemerintah mulai banyak melarang barang yang belum jadi sehingga semua proses pengolahan terjadi di dalam negeri. Perseroan berharap ini menjadi mesin pertumbuhan segmen korporasi swasta.

Mucharom menuturkan, pertumbuhan kredit BNI 2022 masih sesuai target awal tahun. Beberapa nasabah top tier sudah mulai menunjukkan perbaikan kinerja seperti infrastruktur, listrik dan gas, pergudangan dan digital. Hal ini juga sejalan dengan penurunan  restrukturisasi kredit sehingga membantu BNI untuk dapat melakukan ekspansi lebih berkualitas. 

"Kami akan tetap dengan target awal kami di high single digit. Kami lihat potensi pertumbuhan tinggi sejak awal tahun ini, sehingga kami cukup percaya diri," ujar dia.

Kredit di segmen business banking masih menjadi motor akselerasi bisnis kredit BNI. Pertumbuhan ini terutama pembiayaan ke segmen korporasi swasta yang tumbuh 9,9 persen yoy menjadi Rp193,2 triliun; segmen large commercial yang tumbuh 24,5 persen yoy menjadi Rp46,1 triliun.

Selanjutnya segmen UMKM juga tumbuh 11,8 persen yoy dengan nilai kredit Rp98 triliun. Secara keseluruhan kredit di sektor business banking ini tumbuh 4,8 persen yoy menjadi Rp 489,3 triliun.

4 dari 4 halaman

BNI Incar Pertumbuhan Kredit 10 Persen pada 2022

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit naik hingga 10 persen di tahun ini. Sepanjang kuartal I 2022, kualitas kredit terus membaik sehingga menambah kemampuan BNI dalam mengakselerasi percetakan pendapatan di awal tahun.

"BNI akan terus meningkatkan kinerja kredit dengan rentang pertumbuhan 7 persen hingga 10 persen pada tahun ini,” ungkap Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam paparan publik BNI, Selasa, 26 April 2022.

Pada kuartal pertama tahun ini, laba BNI mencapai Rp 3,96 triliun, tumbuh 63,2 persen yoy. Pencapaian laba bersih ini dihasilkan dari Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) yang tumbuh kuat 7,3 persen yoy menjadi Rp 8,5 triliun.

Pencapaian pendapatan operasional ini bahkan adalah tertinggi yang pernah dihasilkan BNI, lebih tinggi dari pendapatan operasional sebelum pandemi. Selain itu, upaya perbaikan kualitas kredit melalui monitoring, penanganan dan kebijakan yang efektif membuat biaya pencadangan kredit juga turun tajam sebesar 26,1 persen yoy.

"Total kredit yang disalurkan sepanjang kuartal pertama 2022 tumbuh 5,8 persen yoy menjadi Rp 591,68 triliun. Posisi ini sudah lebih tinggi dari kondisi sebelum pandemi yakni di kuartal I 2020,” beber Royke.

Indikator kinerja positif lainnya terkait dengan kualitas aset, likuiditas, dan efisiensi juga semakin baik sehingga turut mendorong tercapainya pendapatan operasional yang lebih tinggi.

“Kami bersyukur BNI mampu mempertahankan kinerja yang solid pada awal tahun ini. Kinerja ini merupakan salah satu tanda dari pemulihan sekaligus pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada tahun ini,” ujar dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.