Sukses

India Larang Ekspor Gandum, Siap-Siap Harga Mi Instan hingga Daging Naik

India menangguhkan sementara ekspor gandum ke luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta India menangguhkan sementara ekspor gandum ke luar negeri. Penghentian ekspor diambil untuk melindungi kebutuhan dalam negeri negara itu yang saat ini sedang mengalami lonjakan harga.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, pelarangan gandum oleh India akan berdampak pada pakan ternak yang sebagian menggunakan campuran gandum. Ketika harga gandum naik bisa menyebabkan harga daging dan telur juga naik.

"Pengusaha harus segera mencari sumber alternatif gandum dan ini harusnya menjadi kesempatan bagi alternatif bahan baku selain gandum seperti tepung jagung, singkong, hingga sorgum yang banyak ditemukan di Indonesia," kata Bhima kepada merdeka.com, Jakarta, Senin (16/5).

India merupakan produsen gandum nomor 2 terbesar di dunia setelah China dengan kapasitas produksi 107,5 juta ton. Sementara Indonesia mengimpor gandum tiap tahun sebesar 11,7 juta ton atau setara USD3,45 miliar.

Angka impor nya naik 31,6 persen dibanding tahun sebelumnya. Jadi kalau India larang ekspor gandum, sangat berisiko bagi stabilitas pangan didalam negeri. Dengan inflasi yang mulai naik, dikhawatirkan garis kemiskinan akan meningkat.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Gandum Internasional Bakal Naik

Pelarangan ekspor ini akan berdampak pada harga gandum di pasar internasional telah naik 58,8 persen dalam satu tahun terakhir. Imbas pada inflasi pangan akan menekan daya beli masyarakat.

Contohnya tepung terigu, mie instan sangat butuh gandum, dan Indonesia tidak bisa produksi gandum. Banyak industri makanan minuman skala kecil yang harus putar otak untuk bertahan ditengah naiknya biaya produksi.

Kedua, pelarangan ekspor gandum yang belum diketahui sampai kapan waktunya membuat kekurangan pasokan menjadi ancaman serius.

Perang Ukraina-Rusia sudah membuat stok gandum turun signifikan, ditambah kebijakan India, tentu berimbas signifikan ke keberlanjutan usaha yang butuh gandum.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.