Liputan6.com, Jakarta Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam turun Rp 4.000 pada perdagangan Rabu pekan ini.
Pada Rabu (11/5/2022), harga emas Antam 24 karat djual Rp 966 ribu per gram, turun dari Rp 970 ribu per gram pada perdagangan sehari sebelumnya.
Baca Juga
Sedangkan harga emas Antam buyback turun lebih besar yaitu Rp 8.000. Harga emas Antam buyback dipatok Rp 858 ribu per gram.
Advertisement
Harga buyback ini merupakan patokan bila Anda menjual emas maka Antam akan membelinya di harga Rp 858 ribu per gram.
Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga emas Antam belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Hingga pukul 08.20 WIB, harga emas Antam sebagian besar masih ada.
Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Berikut rincian harga emas Antam berbagai ukuran pada Rabu, 11 Mei 2022:
* Pecahan 0,5 gram Rp 533.000
* Pecahan 1 gram Rp 966.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.872.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.783.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.605.000
* Pecahan 10 gram Rp 9.155.000
* Pecahan 25 gram Rp 22.762.000
* Pecahan 50 gram Rp 45.445.000
* Pecahan 100 gram Rp 90.812.000
* Pecahan 250 gram Rp 226.765.000
* Pecahan 500 gram Rp 453.320.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 906.600.000.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Harga Emas Jatuh Imbas Penguatan Dolar AS
Harga emas berbalik arah dan jatuh pada hari Selasa karena dolar kembali menguat. Sementara investor mengalihkan perhatian mereka ke data inflasi AS untuk isyarat pada strategi kebijakan moneter Federal Reserve.
Dikutip dari CNBC, Rabu (11/5/2022), harga emas di pasar spot turun 0,5 persen pada USD 1,844,95 per ons pada 13:52. ET, setelah naik sebanyak 0,6 persen di awal sesi. Emas berjangka AS turun 1 persen pada USD 1.841,00.
Indeks dolar AS naik 0,2 persen, bertahan di dekat level tertinggi 20 tahun di sesi sebelumnya. Sementara itu, benchmark imbal hasil Treasury AS 10-tahun mundur dari puncak hampir empat tahun.
Advertisement
"Awalnya, emas menunjukkan tanda-tanda kemungkinan stabil, tetapi investor masih gugup menjelang data inflasi tentang seberapa agresif Fed akan," kata Edward Moya, analis senior OANDA.
"Penguatan dolar melukai emas... Meskipun kita melihat jeda di pasar obligasi, tampaknya jelas bahwa investor tidak akan langsung melompat kembali ke emas," tambahnya.
Investor menunggu data indeks harga konsumen (CPI) AS yang akan dirilis pada hari Rabu untuk mengukur kemungkinan dampaknya terhadap rencana kenaikan suku bunga Fed.
Advertisement
Sensitif
Tujuan The Fed untuk menurunkan inflasi tanpa menggelincirkan ekonomi adalah tantangan tetapi dapat dilakukan di tengah meningkatnya ketidakpastian yang disebabkan oleh perang di Ukraina dan pandemi COVID-19, kata Presiden Fed New York John Williams.
"Komentar Williams mencerminkan sedikit kemunduran dari sikap hawkish (berkaitan dengan) kenaikan suku bunga," kata Bob Haberkron, ahli strategi pasar senior RJO Futures.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Namun, ini sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.