Sukses

Erick Thohir Kaji Pemisahan Angkutan Logistik dan Penumpang di Lampung

Menteri BUMN Erick Thohir terus mengkaji pemisahan angkutan logistik dan penumpang di pelabuhan yang ada di Lampung, khususnya di Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Panjang.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir terus mengkaji pemisahan angkutan logistik dan penumpang di pelabuhan yang ada di Lampung, khususnya di Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Panjang.

Pasalnya, tingkat angkutan logistik saat arus mudik lalu melonjak hingga 116 persen dan kendaraan roda empat naik hingga 27 persen.

"Kenaikan 116 persen bukan main-main, artinya Lampung benar-benar menjadi pusat pangan untuk kebutuhan masyarakat di Jawa," ungkap Erick Thohir saat melancong ke program pasar murah yang diinisiasi Kementerian BUMN di Lampung, Selasa (10/5/2022).

"Ini yang kita jaga supaya transportasi untuk masyarakat tidak tercampur dengan transportasi truk-truk besar, yang mengakibatkan beban kapal jadi berat dan tidak bagus untuk keselamatan masyarakat," tegasnya. Erick menilai, pemisahan fokus tersebut juga akan mempermudah dan memperlancar arus logistik bagi masyarakat Jawa dan Sumatera.

"Pelabuhan Panjang sedang didiskusikan dan dipelajari kalau nanti truk-truk besar bisa ke sana. Alhamdulillah masyarakat Lampung berkat kepemimpinan Pak Presiden Jokowi dan kepemimpinan daerah, naik ekonominya. Ketika bahan pangan jadi pusat produksi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, ini yang kita coba jaga keseimbangannya," tuturnya.

Pada saat yang sama, Erick juga menyoroti operasi pasar murah yang digelar Kementerian BUMN untuk yang kedua kalinya di Lampung, kali ini bersama PTPN Group.

Menurut dia, BUMN tak hanya berfungsi sebagai korporasi, melainkan juga menjadi penyeimbang dalam perekonomian Indonesia, termasuk bagi masyarakat yang membutuhkan harga terjangkau. Hal itu dilakukan guna mendorong pemerataan dan keseimbangan pasar.

"Kita ingin membantu kebutuhan masyarakat untuk mendapat akses bahan pangan seperti hari ini minyak goreng (migor) dan gula yang harganya di bawah harga pasar," ujar Erick.

Dalam operasi pasar tersebut, BUMN menyediakan minyak goreng dan bahan pokok dengan harga terjangkau. Rinciannya, 3 ribu liter minyak goreng Nusakita dengan harga Rp 19 ribu per liter, gula pasir Nusakita dengan harga Rp 11 ribu per kg dan 250 kg beras yang dijual dengan harga Rp 15 ribu untuk 2,5 kg.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Operasi Pasar

Operasi pasar merupakan bentuk intervensi BUMN dalam menjaga keseimbangan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Namun, BUMN tidak bisa sendirian, melainkan membutuhkan peranan swasta.

Pasalnya, sambung Erick, produksi minyak goreng BUMN hanya 4 persen dan sisanya berasal dari swasta. Sementara untuk gula, produksi BUMN relatif lebih besar mencapai 45 persen.

"Hari ini (operasi pasar) masih yang kemasan tapi yang kemasan saja bedanya sama harga pasar Rp 6 ribu, angka luar biasa. Kalau BUMN hanya kejar keuntungan kita tidak jualnya Rp 19 ribu tapi Rp 24.500. Untuk gula lebih murah Rp 2.500, kalau kejar keuntungan kita jualnya hanya lebih murah 500 perak," ucap Erick.

Bagi dia, operasi pasar menjadi bukti nyata sinergitas Kementerian BUMN dengan pemda yang selalu bersinergi melakukan intervensi saat pasar tidak seimbang. Erick menegaskan, pemerintah tidak boleh membiarkan masyarakat tidak mendapat kebutuhan pangan secara maksimal.

"Kegiatan seperti ini sudah sering kita lakukan, contoh saat harga masker mahal, Rp 100 ribu, kita juga operasi pasar Rp 5 ribuan lewat Kimia Farma. Untuk bahan pangan seperti minyak goreng dan gula, kita menugaskan PTPN seimbangkan harga yang sekarang sedang naik," tuturnya.

3 dari 4 halaman

Erick Thohir: Pelabuhan Panjang Jadi Alternatif Jalur Logistik

Menteri BUMN Erick Thohir mengaku terus mengupayakan peningkatan pelayanan penyebrangan. Salah satunya dengan menyediakan prasarana alternatif, seperti pelabuhan.

Untuk itu, dia mengatakan, rencana penambahan titik penyeberangan logistik di Pelabuhan Panjang, Lampung dapat menjadi alternatif menjaga kelancaran logistik.

"Untuk penambahan titik pelabuhan logistik di Pelabuhan Panjang ini masih dalam proses diskusi dengan pemerintah daerah," ujar Erick Thohir, di Bandarlampung seprti dikutip dari Antara, Selasa (10/5/2022).

Menurutnya, adanya penambahan titik penyeberangan logistik di Pelabuhan Panjang itu dapat menjadi salah satu alternatif mempercepat pengiriman logistik.

"Kita lihat kemarin saat periode Lebaran dari data, ada kenaikan 116 persen untuk truk yang melakukan penyeberangan, ini artinya Lampung sebagai pusat produksi pangan bagi masyarakat Jawa sangat tinggi mobilitas logistiknya," katanya.

Dia melanjutkan dengan direncanakannya Pelabuhan Panjang sebagai pelabuhan logistik, pengiriman logistik terutama pangan dari Lampung ke Pulau Jawa atau sebaliknya menjadi lebih cepat.

"Tengah di pelajari agar truk besar ini bisa menyeberang melalui Pelabuhan Panjang, supaya logistik, bahan pangan dari hasil pertanian bisa terus mengalir di tempat-tempat yang membutuhkan pasokan pangan tambahan seperti dari Lampung ke Pulau Jawa," ucapnya.

4 dari 4 halaman

Meningkatkan Keselamatan Penyebrangan

Ia mengatakan selain mempermudah pengiriman logistik, dengan adanya penambahan titik penyeberangan itu juga membantu menjaga keselamatan pengguna kendaraan pribadi saat menyeberang.

"Saat ini kenaikan kendaraan roda empat mencapai 27 persen, ini diartikan masyarakat Lampung naik ekonominya. Dan adanya penambahan titik penyeberangan logistik itu juga bisa membantu menjaga keselamatan penumpang karena terpisah antara kendaraan besar seperti truk dan kendaraan pribadi di kapal," tambahnya.

Menurutnya, penambahan fungsi Pelabuhan Panjang sebagai penyeberangan logistik itu masih dalam pertimbangan namun menjadi salah satu perhatian karena memiliki potensi yang cukup baik.

"Pelabuhan Panjang memang sangat berpotensi untuk ditambah fungsinya. Jadi ini akan kami rencanakan dengan baik," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.