Sukses

Menko Luhut: Momen Lebaran 2022 Beri Dampak Positif Ekonomi

Menko Luhut mengatakan momen Idul Fitri 2022, memberikan pemulihan aktivitas ekonomi yang begitu tinggi dan mobilitas masyarakat juga terjadi sangat cepat.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan atau Menko Luhut mengatakan momen Idul Fitri 2022, memberikan pemulihan aktivitas ekonomi yang begitu tinggi dan mobilitas masyarakat juga terjadi sangat cepat.

Hal itu terlihat dari mobilitas masyarakat tercatat keluar rumah meningkat hingga 48,1 persen dibandingkan baseline. Selain itu Indeks Belanja Mandiri meningkat hingga 31 persen lebih tinggi dibandingkan puncak Lebaran tahun 2021 yang lalu.

“Meski tentu ini positif bagi kinerja perekonomian, peningkatan mobilitas dan aktivitas ekonomi yang tinggi juga memiliki risiko, berupa penyebaran kasus, yang perlu diantisipasi oleh Pemerintah,” kata Luhut dalam Keterangan Pers Bersama Menteri Kabinet Indonesia Maju, di Kantor Presiden, Senin (9/5/2022).

Meskipun hingga hari ini kondisi dan situasi pandemi Covid-19 dalam kondisi yang begitu baik. Bila dilihat secara nasional, sudah 25 hari berturut-turut kasus harian di Indonesia berada di bawah 1000 dan hari berturut-turut kasus harian di bawah 500.

Kendati begitu, Pemerintah akan memantau pergerakan kasus dalam 1 hingga 2 minggu ke depan dengan memperkuat testing dan tracing. Pihaknya juga menghimbau untuk mengoptimalkan WFH selama beberapa waktu kedepan, untuk mengurangi resiko penyebaran virus.

Disamping itu, kata Luhut, kondisi pandemi yang disebabkan oleh varian Omicron di Indonesia terlihat terus membaik, hal ini terjadi berkat langkah-langkah pengendalian yang dilakukan secara efektif, sehingga juga tetap menjaga kinerja perekonomian Indonesia hingga hari ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tetap Optimis

“Kinerja pertumbuhan ekonomi Q1 tetap pada posisi yang kuat, tumbuh 5,01 persen, didukung oleh kinerja konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor yang solid meski dihadapkan pada tekanan varian omicron. Angka ini relatif baik dibandingkan dengan negara-negara dunia,” ujarnya.

Selain itu, langkah efektif yang diambil oleh Pemerintah dalam penanganan pandemi ini juga memberikan dampak penurunan terhadap tingkat pengangguran yang semula berada pada posisi 6,26 persen pada periode bulan Februari 2021 menurun hingga posisi 5,83 persen pada periode bulan Februari 2022.

“Hal ini membawa dampak yang positif bagi pemulihan ekonomi di Indonesia,” pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,01 Persen di Kuartal I 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2022 sebesar 5,01 persen. Angka ini mengalami kontraksi 0,96 persen dibandingkan pada kuartal IV-2021 yang pertumbuhannya 5,02 persen

"Dengan demikian pertumbuhan ekonomi kuartal I secara kuartal mengalami kontraksi 0,96 persen dibandingkan dengan kuartal IV-2021 dan ekonomi indonesia tumbuh 5,01 persen secara tahunan," kata Kepala BPS, Margo Yuwono di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Senin (9/5).

Margo menjelaskan kontraksi tersebut disebabkan tingkat pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2021 berada di posisi low base effect. Sebab pada tahun tersebut pertumbuhannya terkoneksi 0,70 persen.

"Tingginya angka pertumbuhan ini selain karena aktivitas ekonomi, karena low base effect kuartal I yang terkontraksi 0,70 persen," kata dia.

Sementara itu, ekonomi Indonesia bila dihitung berdasarkan PDB pada kuartal I-2022 atas dasar harga berlaku sebesar Rp 4513 triliun. Sedangkan bila berdasarkan harga konstan Rp 2819,6 triliun.

 

4 dari 4 halaman

Faktor Pendukung

Adapun faktor pendukung pertumbuhan ekonomi tersebut antara lain kapasitas produksi industri pengolahan sebesar 72,54 persen. Indeks penjualan ritel dini tumbuh meyakinkan 12,17 persen.

Dari PMI manufaktur mencapai level 51,77 persen, lebih tinggi dari Q1-2021 sebesar 50,01 persen. PLN juga melaporkan konsumsi listrik industri ini tumbuh meyakinkan sebesar 15,44 perse.

"Artinya aktivitas sektor industri mengalami pertumbuhan," kata dia.

Impor barang modal dan produksi ini tumbuh pada kuartal I-2022. Barang modal tumbuh 30,68 persen, bahan baku tumbuh 33,4 persen dan barang konsumsi tumbuh 11,77 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.