Sukses

Lagi Mudik? Yuk Sekalian Investasi Properti di Kampung Halaman

Dalam survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2022 menemukan 64 persen responden terpikir untuk tinggal di luar Jabodetabek apabila kondisi pekerjaan memungkinkan.

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia terus membaik sehingga pada Lebaran 2022 pemerintah memperbolehkan masyarakat untuk mudik. Selain itu Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan memastikan bahwa Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan 2022 harus dibayar penuh dan tepat waktu.

Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan, para pekerja yang mendapatkan THR agar merencanakan penggunaan dana tambahan yang diterima tersebut secara bijak.

“Selain membelanjakan THR untuk kebutuhan Lebaran, THR juga bisa digunakan untuk hal lain yang bermanfaat dalam jangka panjang seperti mengurangi utang, menambah tabungan, dana darurat ataupun juga bisa untuk investasi dengan membangun rumah di kampung halaman,” jelas Marine dalam keterangan tertulis, Jumat (6/5/2022).

Dalam survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2022 menemukan 64 persen responden terpikir untuk tinggal di luar Jabodetabek apabila kondisi pekerjaan memungkinkan. Misalnya dengan skema WFH. Sedangkan 52 persen responden memilih untuk membeli rumah jadi namun ada 48 persen lainnya yang memilih untuk membangun rumah sendiri.

Rumah.com Consumer Sentiment Study dilakukan secara berkala dua kali dalam setahun oleh Rumah.com sebagai portal properti terdepan di Indonesia bekerjasama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura untuk mengetahui dinamika pasar properti tanah air. Survei kali ini berdasarkan 1031 responden dari seluruh Indonesia yang berlangsung pada bulan Juli hingga Desember 2021.

Menurut Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2022, responden yang memilih untuk membangun rumah sendiri, mayoritas berencana untuk membeli tanah secara tunai. Pernyataan ini dikemukakan oleh 38 persen responden survei.

Sedangkan cara atau sumber lain untuk mendapatkan tanahnya menurut responden, diantaranya adalah 24 persen masih tidak tahu dari mana, 19 persen responden menyatakan akan mengambil pinjaman untuk membeli tanah, 12 persen responden menyatakan sudah memiliki tanah yang akan dibangun, dan 7 persen responden lainnya menyatakan akan menggunakan tanah keluarga.

Mereka yang membangun rumah sendiri, 48 persen responden menyatakan akan menggunakan jasa arsitek profesional dan 52 persen responden akan membangun secara mandiri tanpa jasa arsitek.

Sementara 56 persen responden akan membuat desain asli sendiri dan 44 persen responden akan menggunakan desain yang sudah ada. Sedangkan 58 persen responden akan menggunakan perusahaan konstruksi dan 42 persen responden akan membeli bahan bangunannya sendiri.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berinvestasi Properti di Kampung

Responden yang ingin membangun rumah sendiri terbagi ke dalam 3 kategori yaitu, serius membangun, ada 16 persen responden; punya keinginan untuk membangun, 60 persen responden; dan bermimpi untuk membangun sejumlah 24 persen responden.

Mereka yang tergolong serius membangun adalah mereka yang lebih suka membangun daripada membeli rumah jadi, sudah tahu dari mana sumber dana pembiayaan untuk membangun rumah, membangun mandiri tanpa jasa arsitek dan kontraktor, memiliki desain asli sendiri dan membeli bahan bangunan sendiri.

Marine menambahkan dengan temuan seputar preferensi dalam pembiayaan. Dari tahun ke tahun, Rumah.com menemukan bahwa preferensi atau ketertarikan terhadap pembiayaan syariah lebih tinggi dibanding Kredit Pemilikan Rumah (KPR) konvensional.

Sebanyak 27 persen responden lebih tertarik menggunakan pembiayaan syariah dibanding 21 persen yang ingin menggunakan KPR konvensional. Sementara itu, sebanyak 34 persen berharap bisa membeli rumah secara tunai. Yang menarik, alasan ketertarikan terhadap pembiayaan syariah adalah karena besar cicilannya yang lebih pasti, hal ini diutarakan 66 persen, sementara alasan keagamaan sebesar 63 persen.

“Mereka yang terpikir ingin berinvestasi properti di kampung halaman dapat membuka Rumah.com untuk mendapatkan tips yang relevan. Selain pentingnya cek kelengkapan surat, pahami prosedur perubahan status girik ke SHM, memanfaatkan relasi di kampung untuk negosiasi harga, Rumah.com juga memiliki referensi seputar biaya pembangunan rumah,” pungkas Marine.

3 dari 3 halaman

Pengembang Jor-joran Bangun Proyek Properti

Sebelumnya, tingkat optimisme masyarakat terhadap sektor properti saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022. Dikutip dari riset Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2022, minat konsumen untuk membeli properti mengalami peningkatan pada Semester I 2022.

Sebanyak 71 persen konsumen ingin membeli properti dalam kurun waktu satu tahun ke depan dan sebanyak 68 persen responden yang sudah memiliki hunian, tetap ingin membeli hunian baru.

Menyikapi hal ini, PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) melalui proyek terbarunya Cendana Marq, Cendana Nest dan “Cendana Clover” siap mewujudkan keinginan konsumen untuk memiliki hunian baru yang sekaligus dapat menjadi aset dan investasi.

Ketiga proyek yang merupakan bagian dari produk unggulan LPKR Cendana Homes Series ini membuktikan kejelian LPKR dalam membidik market dengan produk yang tepat. Peluncuran rumah 2 lantai Cendana Marq, Cendana Nest dan Cendana Clover mulai harga Rp 751 juta itu akan diselenggarakan pada 23 April 2022.

"LPKR memulai dengan melakukan consumer research untuk memahami aspirasi dan motivasi segmen market kami. Kemudian kami ciptakan sebuah brand promise yang sesuai sehingga dapat menjadi top of mind para konsumen. Kami menciptakan suatu produk hunian yang sekaligus dapat menjadi investasi jangka panjang," CEO LPKR John Riady dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (24/4/2022).

"Terbukti hingga saat ini brand Cendana Homes Series telah berhasil menjadi market leader bagi konsumen milenial yang merupakan market terbesar pasar properti nasional," lanjut dia.

Selera desain yang modern, stylish dan mengusung eco-living concept dengan memperhatikan kelancaran sirkulasi udara serta jendela berpanorama besar, Cendana Marq, Cendana Nest dan Cendana Clover dibangun untuk memenuhi minat kalangan milenial.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.