Sukses

Top 3: Bongkar Pasang Kebijakan Larangan Ekspor CPO dan Minyak Goreng

Berita mengenai larangan ekspor bahan baku minyak goreng ini menjadi perhatian pembaca

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi gerah dengan masalah minyak goreng yang tak kunjung selesai. Selain harga tinggi, pasokan minyak goreng curah pun masih seret di beberapa daerah. Tindakan drastis dipilih Jokowi dengan mengumumkan kebijakan baru dengan harapan menyelesaikan masalah minyak goreng ini.

Tepatnya pada Jumat 22 April 2022 sore, usai menggelar rapat terbatas dengan beberapa menteri, Jokowi mengumumkan melarang ekspor bahan baku minyak goreng maupun minyak goreng. Pelarangan ekspor ini mulai berlaku pada 28 April 2022.

Berita mengenai larangan ekspor bahan baku minyak goreng ini menjadi perhatian pembaca. Selain itu, juga ada beberapa berita dengan tema tak kalah menarik.

Berikut daftar berita di kanal Bisnis Liputan6.com yang paling banyak dibaca pada Jumat (29/4/2022):

1. HEADLINE: Bongkar Pasang Kebijakan Larangan Ekspor CPO dan Minyak Goreng, Solusi atau Tambah Masalah?

Presiden Joko Widodo atau Jokowi gerah dengan masalah minyak goreng yang tak kunjung selesai. Selain harga tinggi, pasokan minyak goreng curah pun masih seret di beberapa daerah. Tindakan drastis dipilih Jokowi dengan mengumumkan kebijakan baru dengan harapan menyelesaikan masalah minyak goreng ini.

Tepatnya pada Jumat 22 April 2022 sore, usai menggelar rapat terbatas dengan beberapa menteri, Jokowi mengumumkan melarang ekspor bahan baku minyak goreng maupun minyak goreng. Pelarangan ekspor ini mulai berlaku pada 28 April 2022.

"Telah saya putuskan pemerintah melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng, mulai Kamis 28 April 2022 sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian," jelas dia seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden.

Jokowi berjanji akan terus memantau dan mengevaluasi kebijakan ini. Tujuan dari pelarangan ekspor ini cuma satu yaitu agar stok minyak goreng di dalam negeri tercukupi dengan harga terjangkau.

Baca artikel selengkapnya di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Pelabuhan Merak Macet Parah, Imbas Pembaruan Sistem Pembelian Tiket ASDP

Terjadi antrean pembelian tiket penyeberangan di pelabuhan Merak siang tadi. Diketahui, ini imbas dari pembaruan sistem yang dilakukan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Perseroan menyampaikan kondisinya melalui kererangan resmi. Peningkatan sistem itu disebut dilakuka pada pukul 13.00 WIB.

"PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi bahwa pada Kamis (28/4) sekira pukul 13.00, manajemen melakukan peningkatan sistem pada aplikasi Ferizy seiring tingginya lonjakan trafik pemesanan tiket layanan kapal ekspress di Merak - Bakauheni dan Ketapang - Gilimanuk," terang Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin, Kamis (28/4/2022).

Dengan adanya langkah itu para pelanggan menjadi tersendat dalam membeli tiket.

Baca artikel selengkapnya di sini

3 dari 3 halaman

3. Jokowi: Tanam Jagung dan Kedelai di Mana pun Tumbuh, Kok Masih Impor?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kapasitas produksi nasional berpihak pada industri substitusi impor. Arahan ini diberikannya karena pelaku industri di Tanah Air kini masih banyak bergantung pada pasokan bahan baku dari luar negeri, seperti jagung dan kedelai.

"Misalnya, jagung masih impor, tanem jagung. Kenapa? Nanem jagung di mana pun juga tumbuh. Kenapa masih impor? Kedelai, kita juga masih impor. Padahal banyak daerah yang sesuai untuk penanaman kedelai, lakukan ini," desak Jokowi saat memberikan arahan di Musrengbangnas 2022, Kamis (28/4/2022).

Selain itu, Jokowi juga mendorong percepatan hilirisasi yang dilakukan di dalam negeri. Sebagai contoh, ia mengajak daerah-daerah yang memiliki pertambangan agar segera membangun smelter.

"Daerah-daerah yang memproduksi cokelat, kopi misalnya, dorong agar mereka masuk ke industri di daerah kita masing-masing. Agar meningkatkan nilai tambah yang berlipat-lipat dan membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya untuk rakyat," pintanya.

Baca artikel selengkapnya di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.