Sukses

Menhub Budi Karya Minta Swasta Ikut Gelar Mudik Gratis

Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menteri Perhubungan Budi Karya memberangkatkan 20.580 peserta program mudik gratis menggunakan bus dan 1.920 sepeda motor diangkut dengan truk.

Liputan6.com, Jakarta - Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menteri Perhubungan Budi Karya memberangkatkan 20.580 peserta program mudik gratis menggunakan bus dan 1.920 sepeda motor diangkut dengan truk. Program ini dilakukan untuk mengurangi angka kecelakaan yang melibatkan sepeda motor dan juga mengurangi kepadatan di jalan.

Muhadjir Effendy dan Budi Karya melepas keberangkatan sebanyak 3.180 peserta Mudik Gratis yang diangkut dengan 106 bus di Terminal Jatijajar, Depok pada Kamis (28/4/2022).

Menko PMK Muhadjir Effendy mengapresiasi upaya yang dilakukan Kemenhub berserta instansi terkait yang menyelenggarakan mudik gratis agar terwujud Mudik Aman Mudik Sehat sesuai arahan Presiden RI.

Pada kesempatan yang sama, Menhub mengimbau kepada perusahaan swasta untuk memfasilitasi kegiatan mudik gratis bagi karyawannya melalui program Corporate Social Responsibility/CSR. "Harapannya program ini juga ikut memberikan kebahagiaan bagi karyawan yang ingin mudik, " ujar Menhub.

Lebih lanjut Menhub mengatakan, meminta kepada para perusahaan bus untuk membantu menambah bus-busnya untuk meningkatkan kapasitas angkut dari program mudik gratis yang diselenggarakan baik oleh BUMN, maupun pihak swasta.

Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat menyediakan sarana mudik gratis dari Jakarta ke 22 kota tujuan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagaian Sumatera sebanyak 686 unit bus.

Selain di Terminal Jatijajar, para peserta mudik gratis Kemenhub dengan moda bus akan diberangkatkan dari Terminal Poris Plawad Tangerang, Terminal Baranangsiang Bogor, Terminal Kampung Rambutan Jakarta, dan Terminal Pulo Gebang Jakarta tanggal 28-29 April 2022.

Pelepasan mudik gratis ini turut dihadiri Dirjen Perhubungan Darat Budi Setyadi,Walikota Depok Mohammad Idris, Dirgakum Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Suhanan, Direksi Jasa Raharja, Direktur Kesehatan Masyarakat Kemenkes, dan segenap Forkompida Kota Depok.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menhub Minta BUMN dan Swasta Tambah Kuota Mudik Gratis

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta kementerian / lembaga, perusahaan BUMN, dan swasta untuk menambah kuota mudik gratis. Alasannya, guna membantu masyarakat dan menekan tingkat kendaraan di jalanan.

Menhub menyampaikan, guna melaksanakan hal itu masih ada waktu yang bisa dimanfaatkan. Ia menyebut, tiga hari kedepan masih bisa jadi waktu yang tepat melaksanakan mudik gratis.

"Saya imbau kita, polisi, Jasa Raharja, BUMN, sudah melakukan (mudik gratis), kepada perusahaan, masih ada tiga hari ini, tolong berikan CSR-nya kepada semua karyawannya diberikan fasilitas mudik gratis," katanya di Terminal Jati Jajar, Depok, Kamis (28/4/2022).

Hal ini diminta Menhub Budi karena Ia mengaku menerima testimoni dari peserta mudik gratis. Diantaranya mengaku bahagia dan terbantu.

"Saya komunikasikan kepada pemilik perusahaan bahwa begitu gembiranya mereka diberikan kesempatan mudik gratis ini, karena dari Depok langsung ke kampungnya, ada Wonosobo, Wonosari dan lainnya," kata dia.

"Kalau itu terjadi itu bisa meringankan (beban) saudara kita untuk pulang mudik dan meringankan lalulintas agar tidak penuh," ujarnya.

Menhub menyampaikan, misalnya, ada tambahan 10 bus dari perusahaan dikalikan 200 perusahaan sudab bisa mencapai 2000 bus.

"Tentunya bus ini ada jumlahnya dan harganya tidak mahal," kata dia.

3 dari 3 halaman

Tambah Bus

Selain meminta kuota mudik gratis ditambah, Menhub Budi juga meminta suplai bus di terminal-terminal besar ditambah. Alasannya, masih banyak warga yang belum mendapatkan akses bus untuk mudik.

"Saya minta kepada dirjen darat agar menambahkan jumlah suplai bis, tugaskan PO yang masih memiliki stok bis untuk dilakukan mulai malam ini," katanya.

"Supaya teman-teman kita yang mudik tidak kebingungan dan dilakukan dengan tarif maksimal batas atas," terangnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.