Sukses

Asah 5 Soft Skill Ini Biar Sukses Berkarier di Perusahaan

Mengasah soft skill tentu perlu demi mengembangkan jenjang karier ke depannya.

Liputan6.com, Jakarta Dunia kerja semakin kompetitif. Para karyawan berlomba-lomba mencapai puncak karier dengan kemampuan tertentu yang dimiliki. Lantas, bagaimana nasib pegawai yang tidak mampu menyesuaikan?

Sebelumnya, mengasah soft skill tentu perlu demi mengembangkan jenjang karier ke depannya. Terlebih adanya perubahan era pandemi dunia kerja membutuhkan karyawan yang memiliki keterampilan, seperti berpikir kritis dan komunikasi yang kuat dalam berkomunikasi dan memecahkan masalah.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh CFA Institute, sayangnya, 39 persen karyawan mengatakan justru merasa frustrasi tempat kerjanya. Hal ini karena sang bos tidak memberikan pelatihan soft skill yang efekif.

Akibatnya, banyak dari mereka terpaksa mengembangkan soft skill sendiri. Jadi, keterampilan yang sebetulnya dibutuhkan dalam mengembangkan karier itu dapat diciptakan sendiri.

Melansir CNBC, Sabtu (30/4/2022), berikut ini lima soft skill yang dapat mendukung karyawan mengembangkan kariernya.

1. Rasa Ingin Tahu

Karyawan yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sering mengajukan pertanyaan untuk memperluas cakupan ide atau proyek.

Karyawan yang paling ingin tahu dapat melihat kemungkinan baru yang biasanya tidak terpikirkan. Oleh karena itu, mengasah keterampilan rasa ingin tahu akan membantu Anda menemukan solusi hebat dengan lebih cepat dan lebih kreatif.

Caranya, Anda bisa membiasakan diri mengembangkan sejumlah pertanyaan setelah membaca pengetahuan baru dari buku atau internet.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Inovasi

Keingintahuan dapat membantu Anda menghasilkan ide-ide baru, tetapi inovasi mendorong kolaborasi dan penemuan yang diperlukan untuk menghidupkan ide.

Misalnya, ketika seorang Direktur Pelaksana Pembelajaran Profesional di CFA Institute Barbara Petitt bekerja sebagai konsultan, dirinya melihat bahwa orang-orang yang menemukan solusi inovatif untuk masalah klien adalah kekuatan pengikat yang membuat semua orang bersemangat untuk bekerja sama.

Sebagai bonus tambahan, para karyawan ini sering diberi penghargaan atas semangat inovatif mereka, baik dalam bentuk penghargaan maupun bayaran.

Karyawan yang ingin mengembangkan soft skill ini bisa dimulai dengn mencoba menghasilkan ide-ide yang unik dan dapat ditindaklanjuti.

3. Kecepatan

Kecepatan melibatkan kemampuan menyerap pengetahuan dengan cepat, menerapkannya, dan menyampaikannya. Berkat teknologi dan kekayaan informasi yang tersedia secara instan, keputusan yang biasanya memakan waktu berminggu-minggu sekarang dapat dibuat dalam hitungan hari, bukan lagi jam.

Untuk mengembangkan soft skill ini, Anda bisa secara sukarelawan melakukan tugas yang menarik saat ditawarkan kepada Anda. Kemudian perhatikan baik-baik cara Anda mengatur waktu menyelesaikannya.

 

 

3 dari 3 halaman

4. Komunikasi

Kemampuan kita untuk berkomunikasi dan terhubung secara emosional adalah yang membedakan manusia dari robot. Kita memiliki kemampuan untuk merenungkan masa lalu dan membayangkan kembali masa depan.

Di tahun-tahun sebelumnya, komunikasi terkait jabat tangan yang erat, kontak mata, dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Komunikasi lebih dari itu karena teknologi yang kian canggih.

Beberapa contoh ada aplikasi Zoom yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi untuk rapat bersama tim kerja. Karena itu, bila Anda tidak memahami penggunaannya, cobalah ikuti kursus atau bergabunglah dengan pelatihan untuk mengasah publick speaking.

5. Kerentanan

Dalam bukunya yang berjudul Braving the Wilderness, Brené Brown menulis, “Dasar dari keberanian adalah kerentanan - kemampuan untuk menavigasi ketidakpastian, risiko, dan paparan emosional.”

Hal tersebut mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, tetapi soft skill ini sangat relevan di era sekarang ini karena adanya tren di dunia kerja. Untuk mengasahnya, Anda bisa bersikap terbuka terkait kekurangan yang dimiliki dan mengakui bila melakukan kesalahan.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.