Sukses

Sandiaga Uno Minta Pemda Awasi Destinasi Wisata Saat Libur Lebaran

Pelonggaran kebijakan pemerintah untuk melaksanakan mudik lebaran menjadi peluang pengelola tempat wisata dan ekosistem didalamnya untuk meningkatkan pendapatan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan libur lebaran tahun ini menjadi momentum kebangkitan sektor pariwisata. Pelonggaran kebijakan pemerintah untuk melaksanakan mudik lebaran menjadi peluang pengelola tempat wisata dan ekosistem didalamnya untuk meningkatkan pendapatan.

"Libur Lebaran menjadi momen penting bagi para pengelola tempat wisata di tiap daerah untuk meningkatkan omzet atau pemasukan pendapatan dari pengunjung," kata Sandiaga Uno dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (26/4).

Menghadapi momen tersebut, para pelaku usaha sektor pariwisata pun sudah mempersiapkan diri. Mereka ingin menyambut kedatangan para pengunjung atau wisatawan agar merasa aman, nyaman dan mendapatkan kenangan saat berwisata. Tak lupa membuat wisatawan membelanjakan uangnya di tempat wisata.

"Tentu saja persiapan ini juga disesuaikan dengan level PPKM dan standar protokol kesehatan dan CHSE di berbagai tempat wisata," kata dia.

Saat ini kata Sandiaga, Dinas Pariwisata Yogyakarta telah berkomunikasi dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk sosialisasi kembali kepada pelaku wisata agar memperhatikan pelayanannya.

Ini agar kasus seperti tarif parkir yang mahal, tukang becak yang membohongi wisatawan, tarif mahal dari pedagang, dan kualitas oleh-oleh yang tidak baik, tidak terulang lagi.

Selain itu, penerapan prokes (protokol kesehatan), scan (pemindaian) QR code agar jangan sampai terjadi penumpukan wisatawan. Penggunaan aplikasi Visiting Jogja untuk pembayaran cashless (nontunai) juga terus didorong.

Sementara itu, Pemerintah Daerah Jawa Tengah saat ini tengah mematangkan berbagai persiapan menyambut libur lebaran. Mulai dari mengejar vaksinasi booster untukpemudik, hingga rekayasa lalu lintas.

"Gubernur Jawa Tengah telah meminta pengelola destinasi pariwisata pengelola wajib kontrol, pengunjung wajib masker dan maskernya tidak melorot atau tidak menutup hidung," kata Sandiaga.

Dia pun berencana akan melakukan kunjungan ke sejumlahdestinasi pariwisata di Jakarta, seperti Ancol, Ragunan, dan Taman Mini Indonesia Indah. Kunjungan ini akan dilakukan menjelang dimulainya libur lebaran.

"Kami mengimbau agar Pemda atau pengelola tempat wisata mengecek kelayakan fasilitas di tempat wisata tersebut dan memastikan aman digunakan oleh wisatawan," kata dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pesan Sandiaga Uno

Bagi pelaku usaha, Sandiaga meminta agar mereka mempersiapkan tempat wisata dengan baik dalam menyambut para pemudik yang akan berwisata.

Dengan antara lain mempersiapkan tempat parkir, mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan, menjaga kebersihan dengan menyiapkan tempat sampah dan petugas kebersihan, serta menerapkan prokes berbasis CHSE.

Sedangkan untuk para wisatawan Sandiaga berpesan agar tetap menjalankan protokol kesehatan yang berlaku di tempat wisata. Sebaiknya para wisatawan pun mendapatkan vaksin booster sebelum libur lebaran agar terhindar dari resiko penularan Covid-19 saat berlibur.

"Disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan membekali diri dengan vaksin booster sebelum libur lebaran," kata dia.

Selain itu wisatawan diharapkan dapat menggunakan aplikasi digital yang telah disiapkan sejumlah destinasi pariwisata untuk memesan tiket masuk. Tujuannya agar tidak ada penumpukan wisatawan di loket masuk dan untuk pembayaran (cashless).

"Situasi kondusif saat ini dengan terkendalinya COVID-19 harus kita jaga," kata dia mengakhiri.

 

3 dari 4 halaman

Cara Kemenparekraf Promosikan Desa Wisata Kampoeng Lama ke Peserta Famtrip

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memperkenalkan potensi yang dimiliki Desa Wisata Kampoeng Lama atau Denai Lama, Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang, ke peserta famtrip Desa Wisata (Dewi) Wilayah Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Yaitu menindaklanjuti dan menggali potensi desa wisata, kemudian mempertemukan pengelola desa wisata dengan biro perjalanan wisata.

Selain itu, meningkatkan nilai tambah melalui penjualan paket wisata, membuat lapangan kerja baru dan mengangkat produk lokal, serta meningkatkan pergerakan wisatawan melalui pembelian paket wisata.

Kehadiran para peserta disambut Irwanto, pengelola Desa Wisata Kampoeng Lama. "Kampoeng Lama adalah kawasan yang sangat asri. Karena kawasan ini meliputi persawahan dan perkebunan," tuturnya, Minggu (24/4/2022).

Dijelaskan Irwan, mayoritas masyarakat desa Kampoeng Lama bekerja sebagai petani dan buruh.

"Hal ini bisa dimaklumi sebab lahan persawahan di Desa Kampoeng Lama sekitar 147 hektare," jelasnya.

Sementara Koordinator Pemasaran Pariwisata Area 1 (Sumatera) Kemenparekraf, Taufik Nurhidayat, mengatakan Desa Wisata Kampoeng Lama memiliki keunggulan untuk dipromosikan.

"Lewat program ini, kita ingin desa wisata yang ada di sekitar Sumatera Utara, khususnya sekitar Pulau Samosir. Karena kita tahu ada potensi yang luar biasa di sana," tuturnya.

Taufik menambahkan, Desa Wisata Kampoeng Lama berpotensi menyejahterakan masyarakat.

"Sebab Desa Wisata Kampoeng Lama menjadi salah satu opsi desa wisata berkeadilan yang membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya untuk masyakat," katanya.

Taufik mengatakan desa wisata dalam kebijakannya,selalu mengangakat ekonomi masyarakat, lapangan usaha dan lapangan kerja.

"ini bagian dari implementasi kita di Kemenparekraf dan kebijakan Pak Menteri. Kemudian teman teman dari desa wisata, yang membawahi enam desa wisata termasuk Desa Wisata Kampoeng Lama," katanya.

 

4 dari 4 halaman

Pilih Desa

Taufik mengatakan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah memilih desa-desa wisata ke dalam tujuh kategori, yaitu Desa Wisata Terbaik Kategori Konten Kreatif, Desa Terbaik Kategori Desa Digital, Desa Terbaik Kategori Homestay, Desa Wisata Terbaik Kategori Toilet Umum, Desa Wisata Terbaik Kategori Suvenir, Desa Wisata Terbaik Kategori CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability), dan Desa Wisata Terbaik Kategori Daya tarik Wisata.

"Makanya salah satu kriteria dan kategori terakhir yang diusulkan adalah desa wisata yang terbaik dalam hal kelembagaan," katanya.

Taufik berharap akan semakin banyak nanti desa wisata yang dijual dan semakin banyak produk produk kreatifnya yang bisa ditawarkan.

"Semoga teman-teman yang ada di desa wisata juga ikut serta bisa mengambil hikmah atau mengimplementasikan nilai manfaat atau nilai ekonom dalam segi penjualan. Kalo ada ketertarikan atau diskusi bisa dijual paket nya dalam dua versi apa itu paketnya bisa dijual selama seharian disitu atau bagian dari paket wisata yang dimiliki Astindo," urainya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.