Sukses

Ditemukan Harta Karun Emas dan Tembaga di Dompu NTB, Potensi Capai 1,1 Miliar Ton

Perkiraan potensi sumber daya mineral emas dan tembaga ini memperkuat keyakinan Sumbawa Timur Mining bahwa sumber daya mineral Onto memiliki potensi untuk dikembangkan.

Liputan6.com, Jakarta - Ditemukan potensi tambang emas dan tembaga dengan potensi sebesar 1,1 miliar ton (Mt) di Nusa Tenggara Barat (NTB). Penemuan tersebut diumumkan oleh PT Sumbawa Timur Mining (STM). 

Dalam perkiraan Sumbawa Timur Mining, perkiraan terbaru potensi sumber daya tembaga dan emas Onto di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat sebesar 1,1 miliar ton (Mt) dengan rincian 0,96 persen Cu (Tembaga) dan 0,58 g/t Au (Emas).

Total potensi sumber daya mineral Tereka sebesar 1,0 Mt @ 0,7 persen Cu dan 0,4 g/t Au.

Perkiraan potensi sumber daya mineral Onto per Desember 2021 meningkatkan sebesar 0,4 Mt. Atau setara dengan peningkatan sebesar kurang lebih 20 persen dibandingkan dengan per Desember 2019.

Potensi sumber daya mineral Onto merupakan bagian dari Proyek Hu’u milik STM yang merupakan pemegang Kontrak Karya (KK) generasi ke-7 yang ditandatangani Pemerintah Indonesia pada 19 Februari 1998, berlokasi di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu dan Bima, Nusa Tenggara Barat.

Presiden Direktur Sumbawa Timur Mining Bede Evans mengatakan, perkiraan potensi sumber daya mineral terbaru ini memperkuat keyakinan kami bahwa sumber daya mineral Onto memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sebuah operasi pertambangan tembaga kelas dunia.

Menurutnya, peningkatan potensi sumber daya mineral Onto sebesar 0,4 Mt adalah hasil dari kerja keras, dukungan, dan komitmen tim di Proyek Hu'u selama dua tahun terakhir.

"Perkiraan terbaru ini juga telah memberikan optimisme bagi para pemegang saham STM dan seluruh tim STM, namun dengan tetap menerapkan kehati-hatian sejalan dengan perkembangan Proyek Hu’u untuk memasuki tahapan pengembangan proyek lebih lanjut.” jelas dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/4/2022).

Untuk diketahui, saham Sumbawa Timur Mining secara mayoritas dimiliki oleh Vale S.A. sebesar 80 persen melalui Eastern Star Resources Pty Ltd, dan sisanya dimiliki oleh PT Antam Tbk sebesar 20 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Masih Terus Mengebor

Sumbawa Timur Mining telah melakukan kegiatan eksplorasi di dalam kawasan KK Proyek Hu'u sejak tahun 2010. Perkiraan potensi sumber daya mineral yang diumumkan hari ini adalah hasil dari analisa 74 lubang pemboran, dengan total kedalaman 74.130 meter yang dibor ke dalam potensi sumber daya mineral Onto.

Pengeboran akan terus dilanjutkan pada 2022 dan seterusnya, untuk mendukung studi lebih lanjut guna menentukan ukuran, luas dan karakteristik potensi sumber daya mineral Onto dan memberikan data yang lebih lengkap untuk digunakan dalam berbagai studi teknik Proyek Hu’u.

Sampai dengan saat ini, secara total, STM telah menyelesaikan 108 lubang bor di dalam kawasan KK (di Onto dan prospek lain) sejak eksplorasi dimulai pada tahun 2010.

Bede Evans melanjutkan, meskipun Sumbawa Timur Mining sangat gembira dengan pengumuman peningkatan dalam perkiraan potensi sumber daya mineral Onto, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mempelajari berbagai faktor teknis, lingkungan, sosial dan finansial sebagai bagian dari tahapan studi kelayakan yang sedang berlangsung.

"Utamanya kami berharap bahwa tahapan studi kelayakan yang sedang dilakukan akan menentukan operasi penambangan yang layak secara teknis dan ekonomis serta STM dapat mengembangkannya lebih lanjut.” kata dia. 

 

3 dari 3 halaman

Studi Kelayakan

Direktur Sumbawa Timur Minin Hashari Kamaruddin menegaskan kembali keyakinannya terhadap Proyek Hu'u,

“Saya sangat senang dengan kemajuan Proyek Hu'u dan pemutakhiran perkiraan potensi sumber daya mineral yang diumumkan. Hubungan kolaboratif yang kuat antara pemegang saham STM, dukungan solid dari Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat memberi kami keyakinan bahwa Proyek Hu'u memiliki potensi untuk menjadi sebuah operasi pertambangan yang signifikan di Indonesia.” kata dia.

STM saat ini sedang melakukan tahapan studi kelayakan yang ditujukan untuk menentukan potensi sumber daya mineral lebih lanjut dan untuk mempelajari karakteristik hidrogeologi, panas bumi, dan geoteknik dari potensi sumber daya mineral Onto.

Beberapa tantangan teknis harus diatasi sebagai bagian dari tahapan studi kelayakan, seperti diatur dalam KK, untuk memastikan bahwa potensi sumber daya mineral Onto dan Proyek Hu'u dapat dikembangkan menjadi sebuah operasi pertambangan bawah tanah kelas dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.