Sukses

Mengenal Wang Zelong, Miliarder Termuda di Asia

Wang Zelong masuk daftar miliarder Forbes tahun lalu ketika dia mengantongi saham senilai lebih dari USD 1,3 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Menurut Forbes, ada lebih dari 2.600 miliarder di dunia yang memiliki kekayaan lebih dari USD 12 triliun jika semuanya digabungkan.

Amerika Serikat (AS) tercatat sebagai salah satu negara dengan jumlah miliarder terbanyak di dunia. Lebih dari 735 miliarder ada di AS termasuk taipan teknologi Elon Musk dan Jeff Bezos.

Di China, terdapat 607 miliarder salah satunya adalah Jack Ma yang adalah pendiri Alibabab Group. Selain itu juga terdapat miliarder termuda di seluruh Asia, yakni Wang Zelong.

Seperti apakah sosok Wang Zelong? 

Dikutip dari South China Morning Post, Minggu (24/4/2022), Wang Zelong masuk daftar miliarder Forbes tahun lalu ketika dia mengantongi saham senilai lebih dari USD 1,3 miliar di CNNC Hua Yuan Titanium Dioxide Co, sebuah perusahaan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Shenzhen.

Wang Zelong juga memiliki saham di Lomon Billions Group, perusahaan yang memproduksi titanium dioksida.

Setahun kemudian, Wang menjadi lebih kaya dari sebelumnya. Kekayaan bersih terbaru miliarder berusia 25 tahun itu dilaporkan mencapai USD 1,5 miliar, menurut Forbes.

Menjadi bagian dari klub elit Forbes

Forbes juga mendaftarkan 12 miliarder termuda di dunia di bawah usia 30 tahun.

Daftar ini dipimpin oleh Kevin David Lehmann yang berusia 19 tahun, yang mewarisi 50 persen saham di pembangkit tenaga listrik kimia Jerman, Dm-Drogerie Markt. 

Dari daftar 12 Under Age 30, Wang adalah satu-satunya yang berbasis di Asia, sementara ia berada di urutan kedua termuda setelah Lehmann.

Sementara sebagian besar dari miliarder muda yang masuk daftar adalah di bidang teknologi, Wang berada di kelompok industri produksi pigmen.

Menurut Business Leader, perusahaan memproduksi pigmen titanium dioksida, yaitu pigmen putih yang digunakan dalam pelapis, plastik, dan tinta.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berasal dari Kota Jiaozuo di Provinsi Henan, China

Profil Wang Zelong di Forbes menyebutkan bahwa ia berasal dari kota Jiaozuo di provinsi Henan, China.

Sebagai perbandingan, ibu kota China di Beijing 16 kali lebih besar dari Jiaozuo, sementara populasi Shanghai lebih dari 20 kali lebih besar dari kota itu.

Hal ini membuat Wang Zelong semakin disorot karena menjadi miliarder termuda asal China yang berasal dari kota yang relatif kurang dikenal.

Tidak mengumbar kehidupan pribadi

Meski sudah menjadi miliarder terkaya di Asia, Wang Zelong memiliki kehidupan yang sangat pribadi, seperti beberapa miliarder lainnya.

Sangat sedikit informasi yang diketahui tentang dia, ditambah dengan jejak digital yang sangat minim.

Bahkan, Wang Zelong tidak memiliki akun media sosial resmi atau profil online untuk upaya profesionalnya.

3 dari 4 halaman

Para Imigran yang Beruntung Jadi Orang Terkaya di Amerika

Majalah Forbes membeberkan, 13 persen dari daftar 735 orang terkaya di Amerika Serikat adalah imigran.

Dengan kekayaan gabungan sebesar USD 711 miliar, warga AS yang lahir di luar negeri ini menyumbang 15 persen dari semua kekayaan miliarder di negara itu.

Dilansir dari laman Forbes, Selasa (19/2/2022), sebagian besar miliarder imigran ini pun membangun kekayaan mereka secara mandiri.

Rinciannya, 92 persen adalah usaha sendiri, dibandingkan dengan 71 persen atau 628 miliarder Amerika yang lahir di AS. Para imigran ini berasal dari 35 negara berbeda dan setiap benua kecuali Antartika.

CEO Tesla dan SpaceX, yakni Elon Musk adalah satu dari tiga miliarder yang berasal dari dari Afrika Selatan.

Kekayaan bersih orang terkaya di dunia itu sekarang senilai USD 219 miliar.

Salah satu dari lima miliarder Afrika di AS adalah pendiri dan CEO perusahaan perangkat lunak penjadwalan Calendly, yakni, Tope Awotona dengan kekayaan bersih USD 1,4 miliar.

Miliarder ini pun pernah menempuh masa yang berat, ketika dirinya masih berusia 12 tahun di Lagos, Nigeria, Awotona sudah menyaksikan ayahnya tewas tertembak dalam insiden pembajakan mobil.

Tiga tahun kemudian dia dan keluarganya pindah ke Atlanta, Georgia.

"Ketika Anda berasal dari negara yang berbeda, dan Anda harus berasimilasi dengan negara yang berbeda, Anda belajar untuk bergaul dengan orang-orang dari semua latar belakang yang berbeda, dan Anda memiliki empati terhadap orang-orang dari semua latar belakang yang berbeda," beber Awotona.

 

4 dari 4 halaman

AS Tambah 10 Miliarder Asal Israel

Pendatang baru lainnya dalam jajaran miliarder termasuk Adam Foroughi dengan kekayaan USD 1,3 miliar. 

Miliarder kelahiran Iran tersebut adalah founder dari game mobile, AppLovin.

Adapun pengusaha ekuitas swasta kelahiran Yordania, yakni Ramzi Musallam yang ikut masuk daftar miliarder dengan kekayaan USD 4 miliar.

Tahun-tahun awal pembentukan bisnis yang digeluti Musallam dilakukan di Arab Saudi dan Tanzania, di mana ayahnya, keturunan Palestina yang lahir di Yerusalem, bekerja untuk Korps Insinyur Angkatan Darat AS.

Israel yang telah menghasilkan miliarder imigran paling banyak di AS dalam daftar tahun ini, yaitu sebanyak 10 figur. 

Salah satunya adalah Tom dan Alec Gores dengan kekayaan masing-masing USD 6 miliar dan USD 2,6 miliar, CEO Oracle Safra Catz dengan kekayaan USD 1,5 miliar.

Adapun miliarder imigran asal Turki yakni Eren Ozmen (dengan kekayaan USD 2,6 miliar), yang memiliki dan menjalankan perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan swasta Sierra Nevada Corporation bersama suaminya Fatih Ozmen. 

Keduanya adalah imigran Turki yang datang ke AS untuk sekolah pascasarjana pada awal 1980-an.

"Ketika kami masih anak-anak, di belahan dunia lain, kami menyaksikan pendaratan di bulan di TV hitam-putih. Itu membuat kami merinding. Itu sangat menginspirasi," kata Fatih Ozmen kepada Forbes pada 2018.

"Lihatlah Amerika Serikat dan apa yang dapat dilakukan perempuan di sana, dibandingkan dengan bagian dunia lainnya," ungkap Eren Ozmen pada saat itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.