Sukses

Rupiah Perkasa Berkat Kucuran Modal Asing Masuk Indonesia

Kurs rupiah bergerak menguat 17 poin atau 0,12 persen ke posisi 14.340 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.357 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah menguat pada Kamis pagi. Penguatan rupiah didukung arus modal asing ke dalam negeri dan juga neraca perdagangan yang masih terus surplus.

Kurs rupiah bergerak menguat 17 poin atau 0,12 persen ke posisi 14.340 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.357 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah mungkin bisa menguat terhadap dolar AS dengan membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko pagi ini," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Kamis (21/4/2022).

Sebagian indeks saham Asia bergerak menguat. Investor asing juga masih menunjukkan minat tinggi terhadap pasar saham Indonesia dengan beli bersih sekitar Rp832 miliar pada perdagangan kemarin.

"Ditambah dengan surplus neraca perdagangan dalam 23 bulan terakhir dan prospek pemulihan ekonomi RI, bisa membantu penguatan rupiah hari ini," ujar Ariston.

Di sisi lain, lanjut Ariston, rupiah masih bisa mendapatkan tekanan dari antisipasi pasar terhadap kebijakan pengetatan moneter AS yang lebih agresif.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS semua tenor masih di level tinggi dan indeks dolar AS masih di atas angka 100.

"Perang yang masih berlangsung juga masih bisa memberikan tekanan ke rupiah karena perang meningkatkan risiko inflasi yang menekan pertumbuhan ekonomi," kata Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah berpotensi menguat hari ini ke kisaran 14 330 per dolar AS, dengan support di kisaran 14.370 per dolar AS.

Pada Rabu (20/4) lalu, rupiah ditutup melemah 17 poin atau 0,12 persen ke posisi 14.357 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.340 per dolar AS.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rupiah Berpotensi Melemah pada Kamis 21 April 2022

Sebelumnya, Pada perdagangan Rabu (20/4/2022) Rupiah ditutup menguat 17 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 25 poin di level Rp 14.357. Sedangkan, pada penutupan perdagangan sebelumnya rupiah berada di posisi 14.340.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, Rupiah berpotensi melemah pada perdagangan Kamis, 21 April 2022.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 14.350 hingga Rp 14.380,” kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Rabu (20/4/2022). 

Secara internal, Indonesia memiliki data yang bagus namun goncangan sentimen eksternal sangat kuat bahkan indeks dolar sudah di atas 100 sehingga mata uang rupiah kembali terDepresiasi, walaupun tidak terlalu dalam pelemahannya.

Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) Maret 2022 kembali mencatat surplus yaitu sebesar USD 4,53 miliar atau setara Rp 64,9 triliun. Surplus tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya yang mencapai USD 3,83 miliar. 

Surplus neraca perdagangan telah berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. Selain itu, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas kebijakan terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal serta mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Surplus neraca perdagangan Maret 2022 bersumber dari kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas di tengah peningkatan defisit neraca perdagangan migas. 

Pada Maret 2022, surplus neraca perdagangan nonmigas mencapai USD 6,62 miliar lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar USD 5,74 miliar.

Perkembangan positif tersebut, lanjutnya, didukung oleh meningkatnya ekspor nonmigas dari USD 19,48 miliar pada Februari 2022 menjadi USD 25,09 miliar pada Maret 2022.

Peningkatan ekspor nonmigas terutama bersumber dari ekspor komoditas berbasis sumber daya alam yang membaik, seperti batu bara, besi dan baja, serta lemak dan minyak hewani serta nabati. 

 

3 dari 3 halaman

Dolar AS Menguat

Sementara Rupiah melemah, Dolar AS naik ke puncak baru dua dekade terhadap semua mata uang pada Rabu, didukung oleh lebih banyak pejabat Federal Reserve yang mendorong kenaikan suku bunga yang cukup besar. 

Adapun Bank of Japan melangkah ke pasar lagi untuk mempertahankan kebijakan suku bunga ultra-rendah.

Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari, di antara anggota Komite Pasar Terbuka Federal yang lebih dovish, mengatakan pada Selasa jika gangguan rantai pasokan global terus berlanjut, pembuat kebijakan perlu mengambil tindakan yang lebih agresif untuk menurunkan inflasi.

Imbal hasil Treasury AS juga terus naik menuju tertinggi multi-tahun, dengan investor bersiap untuk Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunganya secara agresif dalam beberapa bulan mendatang.

Berbeda dengan The Fed, BOJ kembali menawarkan untuk membeli obligasi pemerintah Jepang dalam jumlah tidak terbatas pada Rabu untuk mengendalikan kenaikan imbal hasil 10-tahun Jepang, yang bertentangan dengan batas toleransi 0,25 persen.

Di sisi lain, dalam langkah yang tidak terduga, People's Bank of China mempertahankan suku bunga pinjaman (LPR) stabil pada hari sebelumnya. LPR satu tahun sebesar 3,7 persen dan LPR lima tahun sebesar 4,6 persen. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.