Sukses

Mendag Lutfi Minta UMKM Lirik Peluang Ekspor ke Negara Tetangga

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan tingkat kontribusi ekspor dari UMKM masih terbilang rendah.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan tingkat kontribusi ekspor dari UMKM masih terbilang rendah. Maka, ia meminta para pelaku UMKM ini melirik peluang untuk melakukan ekspor produknya.

Upaya ini, kata dia, bisa lebih dulu dimulai untuk mengirimkan produknya ke negara tetangga. Misalnya, ke Singapura atau Malaysia.

“Dalam kesempatan ini, saya harus mendorong pelaku UMKM di seluruh indonesia dan khususnya di Bangka Belitung untuk bersaing di pasar global. Hari ini saya mengajak pelaku UMKM di Bangka Belitung untuk bahu membahu melihat peluang ekspor yang dapat kita mulai dengan negara tetangga terdekat kita yaitu Singapura dan Malaysia,” terangnya dalam webinar Laskan UMKM Bangka Belitung Mendunia, Rabu (20/4/2022).

Alasannya, kata dia, dua negara itu tercatat sebagai tujuan ekspor terbesar dari Bangka Belitung. Pada 2021, tercatat sebesar lebih dari 26 persen ekspor dari Bangka Belitung ke Sungapura dan Malaysia.

“Dari sisi ekspor lebih dari 75 persen eksportir merupakan UMKM. Namun demikian kontriibusinya baru mencapai sekitar 4 persen terhadap total nilai ekspor indonesia,” katanya.

Padahal, ia menyebut, pada dua tahun terkahir dalam kondisi pandemi ini, UMKM telah menjadi penggerak utama perekonomian Indonesia. tercatat ada 64,19 juta UMKM di Indoneisa pada 2021 lalu.

“(UMKM) memberikan kontribusi terhadap PDB nasional kita sebesar 61,97 persena tau senilai RP 8,6 triliun,” katanya.

“UMKM juga menyerap 119,6 juta atau 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia,” imbuh Mendag Lutfi.

Menurut data yang dimilikinya, nilai ekspor non migas Bangka Belitung pada 2021 mendatap USD2,6 miliar. Angka ini mencatatkan pertumbuhan dari tahun sebelumnya.

“Secara total nilai ekspor non migas provinsi bangka belitung pada 2021 mencapai USD2,6 miliar atau tumbuh 56,58 persen dari tahun sebelumnya dan menempati urutan ke 19 dari 30 provinsi di Republik Indonesia,” kata dia

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

OJK Bidik UMKM Rambah Ekspor

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut serta mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merambah sektor pasar ekspor. Tahun ini disebut jadi momentum guna melakukan dorongan mulai dari pendampingan dan pembinaan disamping pembiayaan.

Ketua Satuan Tugas Pengembangan Keuangan Syariah dan Ekosistem UMKM Ahmad Buchori mengatakan, OJK akan fokus mendorong UMKM mengekspor komoditas unggulannya. Ini juga sebagai bentuk dorongan UMKM untuk bisa naik kelas.

“Tahun ini akan jajaki dengan stakeholder gimana kita bina bisa ekspor dan dukungan penuh kolaborasi dengan stakeholder terkait,” katanya dalam Media Briefing, Jumat (4/2/2022).

Pria yang akrab disapa Boy ini juga mengatakan dalam mendukung hal ini akan disinergikan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Di gelaran ini, OJK menjadi salah satu wakil ketua pelaksanaan Gernas BBI.

Sementara, terkait produk unggulan yang jadi fokus dalam pengembangan ke pasar ekspor, kata dia, mengikuti potensi dari daerah masing-masing. Artinya, tidak ditentukan komoditi tertentu yang didorong untuk diekspor.

Dalam menentukan komoditas yang akan diekspor ini, Boy menyebut akan mengidentifikasi komoditas yang berpeluang merambah ekspor. Disamping dari mengacu pada permintaan dari negara tujuan ekspor.

.

3 dari 3 halaman

Fokus Tahun Ini

Fokusnya di tahun ini akan diarahkan pada pendampingan UMKM untuk bisa memenuhi syarat ekspor. Dalam waktu dekat juga, ia menyebut akan melakukan showcasing produk di Belgia.

“Tahun ini bisa kita lakukan pendampingan dari awal hingga diekspor bahwa kita akan ada di Belgia, itu bisa dipajang tuh, karena disana salah satu pusat untuk showcase dari produk UMKM yang banyak pembelinya,” terangnya.

Disamping itu, ia tak menampik ada sejumlah tantangan yang perlu dihadapi dalam mendorong UMKM merambah ke pasar ekspor. Maka, dipandang perlu adanya pendampingan pada UMKM.

“Ekspor itu tantangannya tak hanya sekali, namanya UMKM sudah ada ekspor kadang kualitas gak terpenuhi. Tapi berapa jumlah ekspor kami belum buat targetnya, kami dorong sebanyak-banyaknya,” katanya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.