Sukses

Perhatikan! Titik Rawan Macet Saat Mudik Lebaran di Jabar dan Jateng

Kementerian Perhubungan telah memproyeksikan sejumlah titik rawan kemacetan di masa Angkutan Lebaran (Angleb) 2022 atau mudik Lebaran khususnya di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan telah memproyeksikan sejumlah titik rawan kemacetan di masa Angkutan Lebaran (Angleb) 2022 atau mudik Lebaran khususnya di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Berkaitan dengan hal tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi dalam pantauannya dari Purwokerto menuju Jakarta pada Minggu (17/4) melaporkan sejumlah titik yang berpotensi mengalami kemacetan saat mudik akibat adanya perbaikan sudah terlihat cukup baik dan diharapkan pada H-10 sebelum Lebaran sudah siap digunakan para pemudik.

"Dari hasil pemantauan saya hari ini, beberapa titik di sekitar jalan nasional dari Pejagan sampai Prupuk Jawa Tengah terpantau sudah cukup bagus karena sebelumnya terjadi kerusakan jalan. Tadi saya juga melewati Jembatan Kretek-Bumiayu terlihat sedang dibersihkan water bariernya. Mengingat Kementerian PUPR telah memastikan H-10 menjelang Lebaran tidak ada kegiatan konstruksi," kata Dirjen Budi.

Dirjen Budi juga mengingatkan Pemerintah Daerah dapat mengantisipasi aktivitas pasar tradisional yang terletak tepat di sisi jalur utama Pantura yang dikhawatirkan menjadi pusat kemacetan.

Diketahui di jalur Pantura Cirebon terdapat 6 pasar tradisional yang dikhawatirkan rawan kemacetan yakni Pasar Sandang Tegal Gubuk, Pasar Darurat Pasalaran, Pasar Mundu, Pasar Gebang, Pasar Kue Weru, dan Pasar Minggu Palimanan.

Menurut Dirjen Budi, aktivitas para pedagang dan pembeli di pasar tradisional tersebut tidak jarang hingga ke bahu jalan. Akibatnya dapat berpotensi menghambat pergerakan laju kendaraan arus mudik, dari Jakarta menuju Jawa Tengah, dan juga sebaliknya.

"Oleh karena itu, saya juga mengimbau kepada Pemerintah Daerah terkait untuk menyiapkan skema yang tepat dalam mengantisipasi rawan kemacetan ini agar perjalanan para pemudik dapat terjamin aman dan lancar," ujar Dirjen Budi.

Lebih lanjut, jalur Pantura merupakan salah satu jalur alternatif yang sering digunakan pemudik untuk pulang ke kampung halaman. Menjelang Lebaran 1443 Hijriah ini, kondisi lalu lintas di ruas tol Cirebon ke arah Cikampek terpantau ramai lancar.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Atur Waktu Perjalanan

Namun demikian, Dirjen Budi meminta masyarakat perlu mengatur waktu perjalanan agar tidak terjadi kepadatan arus lalu lintas akibat melakukan perjalanan di waktu yang bersamaan.

Sebagai upaya mengurangi kepadatan arus lalu lintas, Dirjen Budi mengimbau masyarakat dapat mengatur waktu perjalanan saat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. “Perlu diantisipasi bersama bagi masyarakat yang akan bepergian dapat mengatur waktu perjalanan misalnya tidak pergi serentak pada saat puncak arus mudik yakni tanggal 28 April 2022, mungkin bisa diatur sebelum tanggal tersebut, ” tutur Dirjen Budi.

Sementara itu, dalam mempersiapkan penyelenggaraan Angkutan Lebaran yang aman dan nyaman pada Sabtu (16/4) kemarin, Ditjen Perhubungan Darat bersama Polrestabes Banyumas dan Dinas Perhubungan setempat telah melakukan _rampcheck_ bus di Terminal Tipe A Bulupitu Purwokerto untuk memastikan kesiapan armada yang akan mengangkut para pemudik secara teknis laik jalan.

Dirjen Budi pun mengimbau bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik agar tetap berhati-hati selama perjalanan, tetap patuhi rambu-rambu lalu lintas, dan terapkan protokol kesehatan secara ketat.

3 dari 4 halaman

Contra Flow, Satu Arah dan Ganjil Genap Bakal Diterapkan saat Mudik Lebaran, Cek Jadwalnya

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek kegiatan simulasi penerapan rekayasa lalu lintas di jalan tol arah Cikampek. Jalur tol dari Bekasi, Jakarta ke arah Cikampek hingga Semarang menjadi titik utama yang diprediksi akan terjadi kepadatan pada masa mudik lebaran nanti.

Simulasi rekayasa lalu intas saat mudik Lebaran 2022 ini dilakukan sebagai ujicoba, untuk mengetahui mana yang paling efektif menekan kemacetan dengan rasio perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan (VC Ratio) yang terkecil.

“Beberapa hari ini akan dilakukan simulasi penerapan rekayasa lalu lintas, yang nantinya bisa menjadi rekomendasi yang terukur dalam pengambilan keputusan,” jelas Menhub, Jumat (14/5/2022).

Menhub mengatakan, diskresi rekayasa lalu lintas di lapangan akan ditetapkan oleh Korlantas Polri. Adapun Menhub menyebut sejumlah rekayasa lalu lintas yang akan disiapkan diantaranya yaitu Contra flow, One Way dan Ganjil Genap.

Lebih lanjut Menhub menjelaskan, saat ini tengah didiskusikan mulai kapan rekayasa lalu lintas ini akan diberlakukan. “Mulainya bisa di tanggal 28 April 2022 atau juga bisa lebih awal di tanggal 25 April 2022. Hasil dari simulasi ini akan segera dilaporkan dan direkomendasikan kepada Presiden,” kata Menhub.

Sektor darat menjadi yang paling krusial untuk ditangani. Sekitar 47 persen dari 85,5 juta orang yang diprediksi akan melakukan mudik akan menggunakan jalur darat, baik kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) maupun angkutan darat (bus, angkutan penyebrangan, dan lain-lain).

Jumlah pemudik pada tahun ini meningkat sekitar 45 persen dibanding mudik tahun 2019 sebelum pandemi. Sedangkan, dua titik yang perlu dilakukan antisipasi khusus adalah jalur Bekasi-Semarang dan penyeberangan Merak Bakauheni.

4 dari 4 halaman

Tak Ada Penyekatan

Pada mudik tahun ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan tidak akan dilakukan penyekatan dan putar balik serta pengendalian di lapangan dilakukan secara humanis dan persuasif.

Diharapkan, perjalanan mudik dapat berlangsung dengan lancar dan penuh kegembiraan, setelah dua tahun ini masyarakat tidak melakukan mudik akibat pandemi Covid-19. Selain itu, diharapkan tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 usai masa mudik.

Sejumlah area yang diprediksi akan terjadi perlambatan atau kemacetan yakni: di pintu masuk tol, rest area, pom bensin, dan tempat-tempat lainnya. Sedangkan, sejumlah titik yang diprediksi terjadi kepadatan yaitu: Jalur tol Tangerang-Merak Km 26, Jalur Tol arah Cikampek Km 48-60, KM 31-37, Km 70-72, dan untuk arus balik di Km 54.

Selain meninjau simulasi rekayasa lalu lintas, Menhub juga melakukan peninjauan di sejumlah rest area (Km19, Km57, dan Km62B arah Jakarta), mengecek kesiapan BBM dan motorist dari PT Pertamina yang akan menyalurkan BBM ke mobil para pemudik jika terjadi kemacetan di jalan tol, serta memberikan bantuan sembako kepada petugas kebersihan, petugas pompa bensin, dan petugas lainnya yang berada di rest area.

Turut hadir dalam peninjauan, Kakorlantas Polri Irjen Pol. Firman Santhyabudi, Sesmenko PMK Satya Sanaugraha, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Dirut Jasa Marga Subakti Syukur, Dirut Jasa Raharja Rivan Ahmad Purwantono dan Sekretaris BPJT Triono Junoasmono.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.