Sukses

Anggaran Infrastruktur di 2023 Bakal Capai Rp 402 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan, belanja infrastruktur pada tahun depan akan berkisar Rp367 hingga Rp402 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan, belanja infrastruktur pada tahun depan akan berkisar Rp367 hingga Rp402 triliun. Anggaran besar tersebut dikucurkan sebab, infrastruktur masih menjadi fokus pemerintah.

"Untuk infrastruktur tahun depan masih akan diberikan anggaran yang cukup signifikan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (14/4/2022).

Anggaran besar tersebut di dalam rangka untuk menyelesaikan berbagai program-program penting seperti perumahan, air minum, pengolahan air limbah. Kemudian pembangunan pipa transmisi gas dari cirebon-semarang dan jaringan irigasi.

"Selain infrastruktur konektivitas seperti jalan, jembatan, kereta api, dan bandara serta infrastruktur di bidang teknologi informasi seperti satelit dan BTS," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan, Presiden Joko Widodo mengingatkan pemerintah perlu untuk terus menjaga confidence terhadap keseluruhan kebijakan fiskal dan moneter. Sehingga kepercayaan dan stabilitas ekonomi akan tetap terjaga.

"Dengan demikian investasi akan terus meningkat karena memang Indonesia akan melakukan terus perbaikan iklim investasi nya," tandas Dia.

Reporter: Anggun P Situmorang

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sri Mulyani Pangkas Anggaran Perlindungan Sosial di 2023

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pemerintah tetep bakal mengutamakan perlindungan sosial bagi masyarakat rentan. Namun, alokasi anggarannya pada 2023 mendatang akan menurun dibanding tahun ini.

Bendahara Negara menyebut, sumbangsih APBN untuk dana perlindungan sosial tahun depan maksimal sebesar Rp 349 triliun. Angka itu turun dari alokasi anggaran tahun ini yang sebesar Rp 427,5 triliun.

"Prioritas belanja tahun depan adalah untuk pertama di bidang perlindungan sosial, akan tetap dijaga range-nya antara Rp 332-349 triliun," jelas Sri Mulyani dalam sesi teleconference, Kamis (14/4/2022).

"Ini terutama untuk tetap menjaga perlindungan kepada masyarakat yang rentan, mendukung perlindungan sosial sepanjang hayat, dan juga mendorong perlindungan sosial yang makin adaptif," tegasnya.

 

3 dari 3 halaman

Kualitas Data Peserta

Untuk melancarkan implementasi penyaluran, Sri Mulyani juga berkomitmen semakin memutakhirkan data calon penerima. Sehingga bantuan perlindungan sosial ini bisa lebih tepat sasaran.

"Kementerian Sosial akan meluncurkan program pemberdayaan yang diintegrasikan dengan program perlindungan sosial," imbuhnya.

Secara proyeksi makro, Sri Mulyani memperkirakan, pendapatan negara di tahun depan bisa mencapai angka 11,28 hingga 11,76 persen dari pendapatan domestik bruto atau PDB.

"Ini berarti pada kisaran antara Rp 2.255,5 triliun hingga Rp 2.382,6 triliun. Sedangkan belanja negara tahun depan di desain pada kisaran 14,09 hingga 14,71 persen dari PDB," ujar Sri Mulyani.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.