Sukses

Menko Airlangga: Khusus Ramadhan, Pemerintah Pertebal Perlindungan Sosial

Redam Kenaikan Harga Komoditas Energi, Pemerintah Pertebal Dana Bansos dan Tingkatkan Alokasi KUR

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah memutuskan untuk mempertebal dana bantuan sosial dan meningkatkan alokasi kredit usaha rakyat (KUR) dalam menghadapi kenaikan harga komoditas energi dan pangan global.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mencatat, pemberian stimulus program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022 dengan alokasi anggaran Rp 455,62 Triliun untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

Program PEN sendiri dibagi dalam bidang Kesehatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp122,5 triliun, Perlindungan Masyarakat sebesar Rp154,8 Triliun, dan Penguatan Pemulihan Ekonomi sebesar Rp178,3 triliun.

"Khusus menjelang Ramadan ini, Pemerintah meluncurkan penebalan perlindungan sosial terutama akibat kenaikan minyak goreng, besarnya Rp 100.000 per bulan dan diberikan untuk 3 bulan sekaligus yaitu sebesar Rp300.000," ujar Menko Airlangga dalam keterangannya, Kamis (14/4).

Bantuan itu diberikan kepada lebih dari 20 juta masyarakat. Ditambah dengan penerima Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung dan Nelayan (BT-PKLWN) yang disalurkan kepada 2,5 juta masyarakat.

"Oleh karenanya, (bansos) Pemerintah akan segera disalurkan," tutur Menko Airlangga.

Terkait dengan peredaman inflasi, Pemerintah mendorong agar proses distribusi komoditas bisa berjalan dengan baik. Selain itu, Pemerintah Daerah diharapkan turut serta dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mengontrol inflasi.

Sementara terkait dengan tantangan global yang terjadi akibat kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina, pemerintah menilai Indonesia memiliki potensi mendapatkan pemasukan dari ekspor komoditas.

Hal ini dikarenakan beberapa harga komoditas terus meningkat seperti batu bara, tembaga, gas alam, CPO, dan nikel.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mitigasi Risiko

Selanjutnya, Pemerintah juga tengah memitigasi resiko yang dihadapi akibat kenaikan harga komoditas energi dan pangan yang terjadi akibat kondisi geopolitik tersebut.

Respon cepat dan sinergi yang baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta seluruh stakeholders dalam mengendalikan pandemi telah menjadikan Indonesia memiliki landasan ekonomi yang baik dan berhasil tumbuh sebesar 3,69 persen (yoy) pada tahun 2021.

Respon cepat ini kembali memperkuat momentum pemulihan ekonomi nasional sehingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang pemulihan ekonominya telah mencapai tingkat sebelum pandemi.

"Income per kapita yang sempat turun, kini bisa kembali ke USD 4,350. Sinyal pemulihan juga terlihat dari berbagai index di berbagai daerah," pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Hadapi Tekanan Global, Pemerintah Tambah Bansos dan KUR

Respon cepat dan sinergi yang baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta seluruh stakeholders dalam mengendalikan pandemi telah menjadikan Indonesia memiliki landasan ekonomi yang baik dan berhasil tumbuh sebesar 3,69 persen (yoy) pada tahun 2021.

Respon cepat ini kembali memperkuat momentum pemulihan ekonomi nasional sehingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang pemulihan ekonominya telah mencapai tingkat sebelum pandemi.

Penguatan sinergi dan koordinasi dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional terus dilakukan oleh Pemerintah, sekaligus sebagai bagian dari upaya mencapai target-target pembangunan yang berkualitas dan inklusif.

“Income per kapita yang sempat turun, kini bisa kembali ke USD 4,350. Sinyal pemulihan juga terlihat dari berbagai index di berbagai daerah,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rancangan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) DKI Jakarta Tahun 2023 yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (14/4/2022).

Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa kembali ke negara berpendapatan menengah atas.

“Beberapa hal terkait dengan PMI juga masih di atas 51,3. Kita juga tahu bahwa selama Covid-19, dana pihak ke 3 yaitu dana masyarakat yang disimpan di perbankan mencapai double digit sehingga kapasitas perbankan kita cukup,” tambah Menko Airlangga.

4 dari 4 halaman

Tantangan Global

Terkait dengan tantangan global yang terjadi akibat kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina, Menko Airlangga mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi mendapatkan pemasukan dari ekspor komoditas.

Hal ini dikarenakan beberapa harga komoditas terus meningkat seperti batu bara, tembaga, gas alam, CPO, dan nikel. Selain itu, Pemerintah juga tengah memitigasi resiko yang dihadapi akibat kenaikan harga komoditas energi dan pangan yang terjadi akibat kondisi geopolitik tersebut.

Terkait dengan peredaman inflasi, Menko Airlangga mengatakan bahwa Pemerintah mendorong agar proses distribusi komoditas bisa berjalan dengan baik dan Pemerintah Daerah diharapkan turut serta dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mengontrol inflasi.

Pemerintah Pusat juga melanjutkan pemberian stimulus ekonomi melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022 dengan alokasi anggaran Rp455,62 Triliun untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini