Sukses

Rupiah Tertekan Kenaikan Inflasi Global

Rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 14.380 per dolar AS hingga 14.340 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin pagi melemah. Pelemahan nilai tukar rupiah ini dibayangi kekhawatiran kenaikan inflasi global karena invasi Rusia ke Ukraina.

Pada Senin (11/4/2022), nilai tukar rupiah bergerak melemah 12 poin atau 0,08 persen ke posisi 14.374 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.362 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah berpotensi mendapatkan tekanan dan bergerak turun hari ini terhadap dolar AS.

"Kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi karena invasi Rusia masih menjadi penekan rupiah. Karena kenaikan inflasi yang tinggi bisa menahan masyarakat untuk melakukan pembelian, menurunkan tingkat konsumsi sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi tertekan," ujar Ariston dikutip dari Antara.

Ekspektasi kebijakan pengetatan moneter AS yang agresif tahun ini, lanjut Ariston, juga memberikan tekanan untuk rupiah, yang tercermin dari imbal hasil atau yield obligasi pemerintah AS terus meninggi dan menciptakan level tertinggi baru tahun ini.

"Untuk tenor 10 tahun sudah di 2,7 persen. Ekspektasi tersebut bisa mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah," kata Ariston.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Demo Mahasiswa

Sementara dari dalam negeri, isu demo mahasiswa hari ini juga akan menjadi perhatian pasar.

"Demo damai, sentimen positif untuk rupiah dan sebaliknya," ujar Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 14.380 per dolar AS hingga 14.340 per dolar AS.

Untuk diketahui, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memindahkan titik lokasi unjuk rasa 11 April 2022. Demo mahasiswa yang awalnya direncanakan akan digelar di kawasan Istana Negara dipindah ke Gedung DPR RI Senayan Jakarta.

Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal menjelaskan alasan pengalihan massa aksi ke Gedung DPR dilakukan untuk mengawal berjalannya konstitusi yang merupakan tugas pokok dari legislatif. Dalam hal ini DPR.

"Karena kita ingin memastikan konstitusi yang ada berjalan. Maka dari itu kita akan mengawal dari UU dan memastikan DPR RI melaksanakan konstitusi dengan baik sesuai dengan yang sudah ada," ujar Luthfi saat dikonfirmasi, Minggu 10 April 2022.

Perubahan lokasi itu disampaikan sesaat setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa Pemilu 2024 akan tetap dilakukan sesuai jadwal yang telah disepakati pemerintah dan DPR yakni, 14 Februari. Jokowi pun tak mau ada spekulasi bahwa ada upaya pemerintah untuk menunda Pemilu atau perpanjangan masa jabatan menjadi 3 periode.

3 dari 3 halaman

Jumlah Uang Beredar Februari 2022 Naik

Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2022 tetap tumbuh positif. Posisi M2 pada Februari 2022 tercatat sebesar Rp 7.672,4 triliun atau tumbuh 12,5 persen (yoy).

Posisi M2 ini tetap kuat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2022 sebesar 12,8 persen (yoy). Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit[1] (M1) sebesar 18,3 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 5,9 persen (yoy).

"Perkembangan M2 pada Februari 2022 sejalan dengan berlanjutnya akselerasi penyaluran kredit di tengah perlambatan ekspansi keuangan pemerintah dan aktiva luar negeri bersih," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi, Bank Indonesia, Erwin Haryono dikutip dari laman bi.go.id, Kamis (24/3/2022

Penyaluran kredit tumbuh sebesar 5,9 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 5,4 persen (yoy).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.