Sukses

Erick Thohir: Kita Butuh Anak Muda yang Bisa Hadapi Tantangan Revolusi Industri 5.0

Menurut Erick Thohir, menghadapi revolusi industri 5.0 adalah mengenai manusia Indonesia yang bisa siap pakai dalam menghadapi perubahan disrupsi daripada teknologi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus memberi kesempatan kepada anak muda atau generasi milenial untuk masuk dan berkarya di perusahaan pelat merah. Diharapkan kehadiran milenial bakal membawa perubahan ke arah yang lebih baik, seiring dengan kemajuan zaman yang ada.

"BUMN kini sudah memasuki era transformasi digital. Kami memerlukan banyak tenaga kerja yang cakap digital. Untuk itu BUMN akan membuka seluasnya lapangan pekerjaan bagi anak muda yang melek dan berani mengambil tantangan ini," ujarnya melalui akun Instagram resmi @erickthohir, Minggu (10/4/2022).

"Kamu berani menjawab tantangan ini?" tantang Erick Thohir.

Menurut dia, menghadapi revolusi industri 5.0 adalah mengenai manusia Indonesia yang bisa siap pakai dalam menghadapi perubahan disrupsi daripada teknologi.

"Kita memerlukan anak muda yang akan menghadapi tantangan, bukan lari," tegas Erick.

Di lain sisi, ia juga meminta masyarakat lebih banyak mencari tahu soal perusahaan-perusahaan BUMN. Sebab, kini masih banyak orang yang salah kaprah atas kehadiran perusahaan milik negara.

"BUMN itu apa? Apa saja perusahaan milik negara? Apa saja bidang kerja dan tupoksinya? Terkadang masih banyak yang belum mengetahui, bahkan miskonsepsi," tegur Erick.

"Jawabannya: BUMN ada banyak. Sehingga di awal menjabat saya berkomitmen untuk melakukan transformasi dan perampingan demi mendorong produktivitas," ungkapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Beri Kuliah Umum tentang Industri 5.0

Di kesempatan lain, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan industri 5.0 menekankan pentingnya sumber daya manusia (SDM) Indonesia siap pakai dalam menghadapi disrupsi teknologi.

"Industri 5.0 adalah mengenai manusia Indonesia yang bisa siap pakai dalam menghadapi perubahan disrupsi teknologi. Bukan dibalik teknologinya, tetapi manusianya apakah siap atau tidak," ujar Erick Thohir saat menyampaikan Kuliah Umum di Universitas Islam Darul `Ulum, Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (9/4/2022), dilansir dari Antara.

Menteri BUMN melihat industri 5.0 ini membutuhkan tiga hal yang sangat penting. Pertama, karena ini era pertumbuhan ekonomi yang dibangun karena kapabilitas manusianya, bukan tergantung pada sumber daya alamnya lagi, namun kepintaran manusianya bisa menumbuhkan ekonomi.

"Kita harus punya tenaga kerja siap pakai yang dinamakan skilled labor. Skilled labor adalah ketenagakerjaan yang memang harus melek teknologi," kata Erick Thohir.

Indonesia membutuhkan 17 juta tenaga kerja yang melek teknologi sampai tahun 2035. Indonesia membutuhkan anak muda yang berani menghadapi tantangan.

"Kita perlu anak muda yang tidak mau merasa dirinya pintar, generasi muda harus terus melakukan perbaikan kapabilitas dengan terus meningkatkan kemampuannya," ujar Erick Thohir.

3 dari 3 halaman

Potensi Ekonomi Digital

Menurut Erick Thohir, pemerintah tetap melakukan pembangunan dan penyediaan infrastruktur. Kalau dulu bicara listrik masuk desa, sekarang bicara Wifi masuk desa.

Teknologi dan human capital atau kemampuan manusia Indonesia harus berjalan seiring. Karena itu sayang sekali kalau dilihat berdasarkan data ekonomi digital Indonesia yang terus tumbuh, diperkirakan pada tahun 2030 potensi ekonomi digital Indonesia mencapai Rp4.500 triliun.

"Jangan sampai potensi ekonomi digital Indonesia diambil oleh orang lain. Jangan sampai kebutuhan tenaga kerja dengan pertumbuhan ekonomi digital sebesar itu diambil juga oleh orang lain. Jangan sampai juga potensi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang luar biasa itu pengusahanya orang lain," kata Erick Thohir.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.