Sukses

Menteri ESDM Berdialog dengan Petugas SPBU di Sela Sidak di Kalsel

Selama sidak di empat SPBU di jalur pertambangan dan perkebunan Kalimantan Selatan, Arifin memberikan sejumlah masukan kepada petugas maupun pengelola SPBU agar tidak terjadi kelangkaan dan antrean panjang dalam pengisian BBM.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyoroti pasokan dan konsumsi BBM bersubsidi jenis solar harus diperuntukkan secara tepat sasaran.

"Kami prioritaskan kendaraan-kendaraan yang memang mendapatkan solar subsidi bisa dipenuhi. Seharusnya mereka yang tidak berhak mendapatkan solar subsidi tidak menikmatinya biar tepat sasaran," imbaunya.

Arifin memahami peralihan konsumsi masyarakat ke BBM bersubsidi akibat adanya disparitas harga yang tinggi dengan BBM non-subsidi. Ia pun membandingkan harga produk BBM dari Pertamina. "Bandingkan saja Pertamina Dex (non-subsidi) dengan Biosolar (bersubsidi) sekarang bedanya sekitar Rp. 8.000 per liter. Cukup jauh bedanya. Akibatnya masyarakat yang seharusnya dapat (BBM subsidi) malah tidak kebagian," jelasnya.

Selama sidak di empat SPBU di jalur pertambangan dan perkebunan Kalimantan Selatan, Arifin memberikan sejumlah masukan kepada petugas maupun pengelola SPBU agar tidak terjadi kelangkaan dan antrean panjang dalam pengisian BBM.

Dalam dialog dengan petugas dan sejumlah pembeli BBM, Arifin mendapatkan informasi langsung dari supir truk terkait antrean selama pembeliaan solar.

"Mereka rela beli solar eceran harga Rp10 ribu per liter meski di SPBU lebih murah hanya sekitar Rp5rb. Yang penting tidak antre," jelasnya.

Kendati kondisi pengisiaan BBM di SPBU sudah lancar, Menteri Arifin memberikan sejumlah rekomendasi kepada pengelola SPBU agar pelaksaan pengisian BBM tidak perlu membutuhkan waktu yang lama.

Pertama, selang nozle pada dispenser SPBU agar diganti yang lebih panjang supaya mempercepat proses pengisian BBM dari satu jalur menjadi dua jalur.

Kedua, model dispenser SPBU agar dimodernisasi sehingga proses pengisian tidak memerlukan waktu yang lebih lama.

"Misal untuk pengisian 80 liter cukup dilakukan dalam waktu tiga menit," harap Arifin.

Ketiga, layout dispenser disesuaikan dengan model tangki truk yang mayoritas di sebelah kanan. Selanjutnya, disegerakan pembelian Solar menggunakan kartu kendali.

Penindakan tegas harus dilakukan juga termasuk memberikan larangan truk yang tidak berhak menggunakan BBM solar subsidi dengan menempel imbauan di SPBU sebagai bagian dari sosialisasi kepada masyarakat.

Terakhir, Arifin menyarankan pencantuman harga subsidi dari Pemerintah di setiap bukti pembelian BBM bersubsidi per liter.

Arifin kembali menekankan bahwa BBM Bersubsidi harus terus diawasi sehingga peruntukkannya sesuai dengan yang sudah diamanatkan, tujuannya agar subsidinya dapat dipergunakan untuk membangun ekonomi.

"Kalau (penyaluran BBM bersubsidi) itu bisa dikontrol maka dana subsidi bisa dipergunakan untuk pembangunan ekonomi negara kita, jadi karena itu kita meminta kesadaran semua pihak untuk menggunakan BBM yang memang sesuai dengan peruntukannya," pungkas Arifin.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial yang ikut dalam kunjungan kerja ini menegaskan akan segera menindaklanjuti masukan dari konsumen terkait akses masuk SPBU yang kurang memadai.

Inspeksi ini dilakukan untuk memastikan kelancaran distribusi dan pasokan BBM bagi masyarakat yang berada di pusat perkotaan Banjarmasin.

Menteri ESDM mengapresiasi masyarakat yang lebih memilih BBM berkualitas yang menjadi pilihan utama masyarakat setempat. Sementara BBM solar subsidi diprioritaskan bagi kendaraan logistik.

Sebanyak empat SPBU di wilayah Banjarmasin yang dipantau secara langsung oleh Menteri ESDM dipastikan dalam kondisi aman baik dalam hal pasokan maupun sistem pendistribusian. Beberapa SPBU juga tidak terlihat antrian panjang.

 

(*)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Kementerian ESDM adalah Kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang bergerak di bidang energi, dan sumber daya mineral.

    Kementerian ESDM

Video Terkini