Sukses

Kementan Cek Pasokan Daging Sapi, Ayam dan Telur di Jawa Tengah, Hasilnya Aman dan Lancar

Kementerian Pertanian kembali memastikan ketersediaan dan pasokan pangan asal ternak, terutama daging sapi, ayam dan telur di Jawa Tengah aman dan lancar.

Liputan6.com, Jakarta Monitoring ketersediaan dan pasokan pangan asal ternak, terutama daging sapi, ayam dan telur dilakukan Kementerian Pertanian di berbagai daerah, termasuk di Jawa Tengah yang dikenal sebagai sentra ternak sapi potong ke-2 terbesar di Indonesia.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Syamsul ma’arif yang mengunjungi Gudang Bulog di Semarang, Kamis (31/03) kemarin memastikan ketersediaan dan pasokan daging sapi, ayam dan telur di Jawa Tengah aman dan lancar.

“Pemantauan ini kami lakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya masalah ketersediaan dan pasokan pangan asal ternak, terutama daging sapi, ayam dan telur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bulan suci Ramadan dan Lebaran yang sebentar lagi akan tiba,” ungkap Syamsul Ma’arif.

“Ini merupakan arahan dari Bapak Menteri Pertanian untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat tercukupi, sehingga hari ini ada tim yang kami tugaskan untuk  melakukan pemantauan ketersediaan daging sapi, ayam dan telur ke sentra peternakan dan pasar di Jawa Tengah,”ungkap Syamsul Ma’arif.

Lebih lanjut Ia katakan, menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), pemerintah berkomitmen mengintensifkan pemantauan pasokan dan meningkatkan kelancaran distribusi bahan pangan dari daerah sentra produksi ke daerah konsumen. Selain itu juga memberikan informasi tentang kepastian penyediaan pasokan dan sekaligus meningkatkan keamanan pangan untuk mencegah terjadinya peredaran bahan pangan yang tidak memenuhi kaidah keamanan pangan.

“Hal ini kita lakukan agar masyarakat dapat menyambut Ramadan dan Lebaran dalam keadaan senang dan tenang untuk beribadah tanpa kuatir kehabisan stok pangan asal ternak,” ujar Syamsul Ma’arif.

Pemantauan pada momen HBKN penting dilakukan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, kementerian/lembaga terkait, serta pemangku kepentingan lainnya. Hal ini menurutnya, untuk mengantisipasi potensi kenaikan permintaan bahan pangan asal ternak, sehingga tidak terjadi kelangkaan pasokan yang akan berdampak pada fluktuasi harga.

Pada kesempatan yang sama, Purwo Ari Sulistyo dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah menyampaikan, ketersediaan sapi siap potong, daging sapi, daging ayam dan telur di Jawa Tengah aman dan mencukupi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Populasi Sapi di Jawa Tengah

Sebagai informasi, Provinsi Jawa Tengah merupakan sentra ternak sapi potong ke-2 terbesar di Indonesia setelah Jawa Timur, dengan populasi sebanyak 1,8 juta ekor dan produksi daging sapi sebesar 62,03 ribu ton. Kabupaten Boyolali merupakan penyumbang produksi daging sapi terbesar di Jawa Tengah. Apalagi di Kabupaten tersebut terdapat program bantuan Kementerian Pertanian, yaitu Desa Korporasi Sapi.

Pada kesempatan terpisah, Ketua Koperasi Peternak Lembu Subur Rukun Tentrem, Abdullah yang menaungi 5 Kelompok Tani Ternak (KTT) di 5 Desa, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali menyampaikan, koperasinya memiliki 986 ekor sapi dan siap memasok sapi siap potong, baik ke Jawa Tengah, Jakarta dan sekitarnya. Ia katakan, saat ini koperasi miliknya telah bekerjasama dengan PT. Berdikari untuk memasok sapi-sapi milik anggota koperasinya untuk memenuhi kebutuhan di sentra-sentra konsumen. “Saat ini secara bertahap kami telah mengirimkan sapi-sapi kami ke PT. Berdikari,” ungkap Abdullah.

Demikian pula, Peternak Sapi di Kabupaten Kendal, Yudi juga mengaku siap untuk memasok sapinya ke Semarang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Saat ini Ia memiliki sapi siap potong sebanyak 178 ekor.

Sementara itu, Ibu Priyo penjual daging sapi di Pasar Bulu, Semarang menyampaikan, pasokan daging sapi ke lapaknya sampai saat ini lancar. Ia katakan, daging sapi yang Ia jual merupakan daging sapi lokal yang banyak diminati oleh masyarakat di Kota Semarang karena rasanya lebih gurih. Daging sapi lokal Ia peroleh dari pemasok yang berasal dari peternakan di Bojo dan Ungaran.

"Pasokannya alhamdulillah lancar, mau minta berapa pun ada," ungkapnya.

Hal senada juga dikatakan oleh Azizah penjual ayam broiler yang menyampaikan jualannya berjalan normal dengan pasokan sangat lancar. “Pembeli mau beli ayam berapapun kami siap potong dan persediaan untuk bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Insya Allah aman,” ucap Azizah. “Pemasok ayam di Semarang ini banyak jadi tidak perlu khawatir untuk kekurangan,” ungkapnya.

Selanjutnya, Dwi, penjual telur ayam ras mengatakan, pasokan telur dari Sukorejo lancar, tidak ada yang tertunda. Ia sebutkan, seharinya minimal mengambil 3 peti dan maksimal 10 peti.

"Insya Allah, pasokan setiap hari ada dan lancar, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Pengawasan Keamanan Pangan Asal Ternak

Lebih lanjut, Direktur Kesmavet Syamsul Ma'arif menyampaikan, dalam rangka menjamin keamanan dan ketersediaan pangan, baik oleh pemerintah maupun pemerintah daerah, dalam hal ini dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan Provinsi/Kabupaten/Kota di seluruh wilayah Indonesia telah rutin melaksanakan pengawasan terpadu bersama dengan Kementerian/Lembaga/Instansi terkait.

Syamsul menyebutkan, himbauan untuk melakukan kegiatan pengawasan ini juga telah disampaikan kepada pemerintah daerah melalui  Surat Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Nomor 18.012/TU.020/F5/043/2022 tanggal 18 Maret 2022 tentang Penjaminan Penyediaan Produk Hewan Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) Menjelang dan/atau pada Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1443 H/Tahun 2022.

"Dalam SE itu Pemda sebagai penyelenggara fungsi peternakan dan kesehatan hewan dapat mengoptimalkan upaya penjaminan keamanan dan ketersediaan produk hewan," jelas Syamsul Ma'arif.

Ia katakan, setiap tahun, Kementerian Pertanian selalu menghimbau pemerintah daerah untuk melaksanakan kegiatan pengawasan keamanan unit usaha produk hewan, terutama rumah potong hewan, gudang penyimpangan dan tempat penjualan produk hewan. Dalam surat tersebut pemerintah daerah diminta melakukan pengawasan lebih intensif pada H-7 ramadhan dan H-7 Hari Raya Idul Fitri.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini