Sukses

Rupiah Berpotensi Menguat Kamis 31 Maret 2022

Rupiah ditutup menguat hari ini, sedangkan untuk Kamis 31 Maret 2022 Rupiah masih berpotensi menguat.

Liputan6.com, Jakarta - Rupiah ditutup menguat 26 poin pada perdagangan Rabu sore, 30 Maret 2022 meski sebelumnya sempat menguat 32 poin di Rp 14.343. Sedangkan, pada penutupan perdagangan sebelumnya rupiah berada di posisi 14.370.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, rupiah masih berpotensi menguat pada perdagangan Kamis, 31 Maret 2022. "Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 14.330 hingga Rp 14.370," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Rabu (30/3/2022). 

Sementara Rupiah berhasil menguat, dolar AS justru melemah terhadap mata uang lainnya  pada Rabu, karena harapan untuk terobosan dalam pembicaraan damai antara Rusia-Ukraina menunjukkan kemajuan dan Bank of Japan (BOJ) melanjutkan upayanya untuk menurunkan imbal hasil obligasi.

Ukraina dan Rusia melanjutkan pembicaraan damai tatap muka di Istanbul pada Selasa. Selama pembicaraan ini, Rusia berjanji untuk mengurangi operasi militer di sekitar Kyiv dan kota lain. Namun, AS memperingatkan ancaman itu belum berakhir.

Adapun Bank Of Japan (BOJ) memenuhi janji empat hari pembelian obligasi tak terbatas untuk menahan imbal hasil 10-tahun di bawah plafon 0,25 persen, dan memperpanjang pembelian di sepanjang kurva di kedua arah.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sentimen Internal

Sedangkan sentimen dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan, pasar terus memantau dan mengawasi perkembangan tentang realisasi dana PEN sampai bulan Februari 2022.  

“Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan realisasi belanja negara sampai dengan akhir Februari 2022 mencapai Rp.282,7 triliun atau 10,4 persen dari APBN,” ujar Ibrahim.

Selain itu, untuk realisasi belanja pemerintah pusat sampai 28 Februari 2022 terkontraksi sebesar 4,1 persen secara YoY, tetapi sudah membaik dibandingkan Januari. 

Kemudian untuk realisasi belanja sosial menunjukkan peningkatan dengan tersalurkannya bantuan Program Indonesia Pintar (PIP), Program Keluarga Harapan (PKH) tahap 1 dan bantuan Kartu Sembako untuk penyaluran Januari dan Februari serta percepatan bantuan Maret. 

Tak hanya itu, program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) pada 2022 akan dimonitor secara intensif yang diperkirakan mencapai Rp 455,62 triliun. 

Ini terdiri dari penanganan Kesehatan yaitu sebesar Rp 122,54 triliun, kemudian perlindungan masyarakat sebesar Rp 154,76 triliun serta penguatan pemulihan ekonomi sebesar Rp 178,32 triliun.

Terakhir, realisasi PC-PEN hingga 25 Maret mencapai Rp 22,6 triliun yaitu 5 persen dari alokasi yang meliputi, kesehatan sebesar Rp 0,8 triliun, kemudian Perlinmas Rp 21,2 triliun dan Penguatan Pemulihan Ekonomi Rp.0,6 triliun (Pariwisata dan pangan KL, dan insentif perpajakan).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.