Sukses

Kemenkop Minta UMKM Kuliner Serbu e-Katalog LKPP

Untuk mengoptimalkan penjualan di e-Katalog LKPP pelaku usaha kafe dan restoran dituntut kreatif dalam memasarkan produk yang ditampilkan.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Koperasi dan UKM mendorong pelaku usaha kuliner seperti kafe dan restoran untuk memasukkan penawaran di platform e-Katalog LKPP. Saat ini pemerintah menargetkan belanja produk dalam negeri oleh kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan BUMN mencapai Rp 400 triliun di 2022.

"Ini kan sebenarnya kalau sudah masuk ke sana (LKPP) kafe dan restoran bisa mendapatkan pengadaan belanja cukup besar Rp 400 triliun, walau tidak semua paket makanan dan minuman," ujar Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Destri Anna Sari dalam webinar Validnews di Jakarta, Rabu (30/3/2022).

Destri menyampaikan, untuk mengoptimalkan penjualan di e-Katalog LKPP pelaku usaha kafe dan restoran dituntut kreatif dalam memasarkan produk yang ditampilkan. Antara lain dengan melengkapi tanggal kedaluwarsa di kemasan.

"Hal ini juga untuk menjamin perlindungan konsumen," bebernya.

Selain itu, dia menyarankan pelaku usaha Kafe dan Restoran untuk menerapkan penjualan produk dengan sistem paket. Hal ini untuk menarik minat konsumen dan memaksimalkan penjualan produk.

"Misalnya, kalau makanan dibuat paket rapat dan lainnya," contohnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga mengimbau pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk segera memanfaatkan penjualan secara digital. Hal ini penting untuk memperluas pemasaran juga tergabung dalam e-Katalog LKPP.

"Apalagi sekarang serba era digital," tutupnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Minta Produk UMKM Banjiri Marketplace

Presiden Joko Widodo menginginkan koperasi hingga usaha kecil menengah bisa membanjiri marketplace. Artinya, UMKM bisa bersaing dengan banyaknya usaha-usaha besar atau yang berasal dari luar negeri.

Jokowi menyebut, ini juga sebagai langkah tindak lanjut merespons masifnya perdagangan global. Ia meminta UMKM perlu mengikuti perkembangannya.

"Kita tak boleh hanya menjadi penonton dengan masifnya perdagangan digital. Kita harus membanjiri marketplace, UMKM, koperasi harus membanjiri marketplace dengan produk-produk dalam negeri, produk-produk UMKM kita," katanya dalam Rakornas Tranformasi Digital dan Pendataan Lengkap KUMKM, Senin (28/3/2022).

Ia menuturkan, 2 tahun Indonesia dilanda pandemi Covid-19, digitalisasi digadang jadi solusi bagi UMKM dan Koperasi. Ini dilakukan tak hanya untuk bertahan ditengah dampak pandemi, tapi juga tumbuh dan mengembangkan usahanya.

"Di masa pandemi tercatat ada 17,5 juta pelaku UMKM yang telah masuk pada ekosistem digital, jumlah ini belum cukup dan harus terus kita tingkatkan," katanya.

"Momentum saat ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong transformasi digital," imbuh dia.

Jokowi meminta pelaku UMKM memiliki kemampuan yang baik untuk memanfaatkan teknologi digital. Kemudian, lebih banyak mengisi marketplace serta menjadi bagian dari rantai pasok nasional maupun global. Tujuannya agar UMKM bisa segera naik kelas.

Reporter: Sulaeman 

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.