Sukses

Blended Finance Jadi Alternatif Pendanaan Proyek Infrastruktur Hijau

Sri Mulyani Indrawati, mengatakan infrastruktur merupakan salah satu elemen penting untuk mendukung pemulihan perekonomian

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengatakan infrastruktur merupakan salah satu elemen penting untuk mendukung pemulihan perekonomian, terutama setelah masa pandemi covid-19.

Hal itu disampaikan Menkeu dalam Indonesia PPP-Day Plenary Session - Quality Infrastructure Investment for Sustainable and Inclusive Growth, Senin (28/3/2022).

Menkeu menjelaskan, saat ini Kementerian Keuangan memiliki Special Mission Vehicle yaitu institusi yang dijadikan sarana untuk bisa memobilisasi blended finance seperti PT SMI, mereka sudah membentuk Sustainable Development Goal Indonesia One.

“Salah satu inovasi kami ada dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, adalah membentuk platform Indonesia one yang menggabungkan platform Blended Finance, antara pemerintah dan juga dengan seluruh pihak lain untuk mendanai proyek-proyek hijau,” kata Menkeu Sri.

Pihak yang dimaksud, adalah seluruh pemangku kepentingan baik dari lembaga filantropi, donor bilateral maupun institusi multilateral dan juga institusi perubahan iklim, yang bersama-sama dengan pemerintah dapat berinvestasi pada proyek-proyek hijau, serta konsisten dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.

“Kita menyadari bahwa infrastruktur akan mendukung pemulihan perekonomian terutama setelah masa pandemi ini, dan di saat yang sama kita juga perlu merancang nya sedemikian rupa agar sejalan juga dengan kekhawatiran kita mengenai perubahan aspek lingkungan dan sosial,” ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Boleh Korbankan Lingkungan

Lebih lanjut, Menkeu mengatakan, pemulihan ekonomi tidak boleh  mengorbankan aspek lingkungan, pasti ada cara bagi kita semua untuk menyeimbangkan antara tujuan ekonomi dengan tujuan sosial dan lingkungan.

Komitmen internasional untuk menyediakan pembiayaan yang terjangkau dan juga teknologi sangat penting bagi seluruh negara, terutama untuk negara berkembang, seperti Indonesia.

Tujuannya, agar Indonesia bisa mencapai komitmen perubahan iklim sekaligus mengejar proses-proses dan tujuan pembangunan.

Oleh karena itu, prinsip transisi yang adil dan juga terjangkau harus diterapkan di seluruh negara, baik di negara berkembang maupun dinegara maju, agar seluruh negara dapat terlibat secara aktif dalam kerjasama yang harmonis dan kooperatif.

“Tantangan saat ini untuk menjawab respon pembangunan berkelanjutan bagi Indonesia, adalah bagaimana kita bisa terus menerapkan prinsip-prinsip yang berkeadilan dan terjangkau ini. Karena itu kita harus terus bekerja keras,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.