Sukses

Kilang Saudi Aramco Dibom, Pengamat: Pasar Minyak Dunia Panik

Terbakarnya kilang minyak Saudi Aramco semakin menambah kekhawatiran pasar akan pasokan minyak secara global di tengah konflik Rusia-Ukraina yang belum usai.

Liputan6.com, Jakarta Pengamat Energi sekaligus Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan, mengatakan terbakarnya kilang minyak Saudi Aramco semakin menambah kekhawatiran pasar akan pasokan minyak secara global di tengah konflik Rusia-Ukraina yang belum usai.

“Kita bisa lihat pasar sangat panik sehingga harga minyak dunia untuk Brent tembus di USD 120 per barrel dan WTI USD 113 per barel,” kata Mamit kepada Liputan6.com, Minggu (27/3/2022).

Dampak terhadap kenaikan ini pastinya menyebabkan harga BBM secara global akan mengalami kenaikan. Pasokan juga dikhawatirkan tersendat di tengah ekonomi yang mulai tumbuh ini.

Hal ini bisa berdampak terhadap pelemahan laju perekonomian global, dimana harga komoditas mengalami kenaikan yang signifikan.

“Bagi Indonesia, saya kira sangat berdampak sekali. Apalagi kita adalah net importir minyak dimana produksi lebih rendah dari konsumsi. 

Hal ini bisa berdampak terhadap defisit neraca perdagangan kita yang akan semakin jauh. Hal ini bisa membuat mata uang rupiah terdepresiasi terhadap dollar,” katanya.

Disisi lain, beban pemerintah juga akan bertambah untuk subsidi sektor energi baik itu BBM, listrik maupun LPG. Pendapatan pemerintah dari sektor hulu akan mengalami kenaikan, tetapi menurutnya akan lebih besar beban subsidi yang harus ditanggung.

“Selain itu, kenaikan harga BBM nonsubsidi pastinya tidak bisa dihindari karena memang harga bbm nonsubsidi menyesuaikan harga keekonomian,” ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gumpalan Asap Besar

Sebagai informasi, pada Jumat (25/3) waktu setempat, terlihat gumpalan asap besar di atas fasilitas minyak di kota Saudi Jeddah. Menurut beberapa laporan media, kelompok Houthi Yaman mengklaim mereka telah menyerang situs Saudi Aramco dengan rudal.

Associated Press menyatakan, terlihat kobaran api di depot minyak. Lokasi kebakaran terjadi di dekat Pabrik Massal Jeddah Utara yang terletak di tenggara bandara internasional kota.

Houthi yang didukung Iran mengklaim mereka berada di balik serangan, hal itu disampaikan juru bicara militernya. Mereka juga menggunakan drone untuk menyerang kilang Ras Tanura dan Rabigh. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.