Sukses

Buka-Bukaan Miliarder Mayapada Dato Sri Tahir: Saya Dibentuk oleh 4 Faktor

Tahir mengatakan bahwa ada 4 faktor yang membentuk dia sehingga bisa menjadi seorang miliarder.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu orang terkaya Indonesia Dato Sri Tahir menceritakan kisah hidupnya hingga bisa sukses seperti saat ini. Cerita tersebut ia ungkapkan saat diwawancara oleh sang anak Grace Tahir.

Tahir mengatakan bahwa ada 4 faktor yang membentuk dia sehingga bisa menjadi seorang miliarder yang pada 2019 masuk dalam deretan 10 besar orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes.

Pertama adalah ibadah. Menurutnya, ibadah beda dengan agama. Ibadah yang tidak dilihat oleh manusia. "Ibadah itu hubungan kita langsung dengan sang pencipta," kata Tahir dikutip dari youtube Grace Tahir, Sabtu (26/3/2022).

Kedua adalah keluarga. Menurutnya, keluarga tidak hanya bicara suami, istri atau anak. Keluarga merupakan suatu tanda keharmonisan seperti mendidik anak yang baik atau menjadi baik kepada orang tua.

Ketiga adalah Karir. Saat ini banyak crazy rich yang bercerita mengenai bagaimana mereka menghasilkan uang. Namun menurut Tahir karir bukan hal itu melainkan platform yang dibentuk yang bisa menciptakan lapangan kerja, berguna untuk msyarakat sekitar dan dampak positif lainnnya.

Terakhir atau keempat adalah social work yaitu bagaimana seseorang bisa membawa manfaat untuk orang lain.

"Empat ini menjadi satu kesatuan yang membentuk Tahir," jelas dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Inspirasi

Tahir melanjutkan. Ada banyak orang yang menginsiprasi dirinya hingga menjadi seorang miliarder saat ini. Pertama tentu saja adalah orang tua.

Orang tua meninggalkan teladan atau panutan yang baik, menjadi seorang yang baik dalam bekerja dan menjadi pemimpin yang baik.

Kedua adalah ajaran. Ajaran ini ada dua yaitu ajaran dari agama yang berasal dair kita suci dan kedua adalah ajaran dari guru saat di sekolah.

Ketiga adalah masyarakat. Menurut Tahir masyarakat ikut mendidik. "Teguran dari masyarakat, kritik dair masyarakat mendidik kita supaya lebih dewasa," jelas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.