Sukses

Harga Emas Tergelincir, Dekati Level Terendah Seminggu

Harga emas turun lebih dari 1 persen, mendekati level terendah satu minggu pada hari Selasa

Liputan6.com, Jakarta Harga emas turun lebih dari 1 persen, mendekati level terendah satu minggu pada hari Selasa. Ini terjadi setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengisyaratkan kenaikan suku bunga besar tahun ini untuk mengekang inflasi yang melonjak.

Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena mereka meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Dikutip dari laman CNBC, harga emas di pasar spot turun 0,73 persen menjadi USD 1.921,82 per ounce.

Emas berjangka AS tergelincir 0,4 persen menjadi USD 1.924,8.

"Fakta bahwa Fed siap untuk melakukan kenaikan setengah poin versus seperempat poin bergerak maju semuanya cukup hawkish dan telah mendorong emas lebih rendah," kata ahli strategi pasar senior RJO Futures Bob Haberkorn.

"Komentar seperti itu biasanya akan mengirim emas secara signifikan lebih rendah, seperti penurunan USD 50, tetapi fakta bahwa situasi Rusia-Ukraina berada di garis depan menjaga harga emas," paparnya.

Powell mengatakan pada hari Senin bahwa pembuat kebijakan perlu bergerak "cepat" karena inflasi semakin panas, dan dia meningkatkan kemungkinan kenaikan 50 basis poin (bps).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Reaksi Pasar

Sikap hawkish Powell memicu aksi jual pasar obligasi yang tajam dan mengirim benchmark imbal hasil 10-tahun ke level tertinggi sejak Mei 2019.

Pedagang sekarang memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 50 bps pada pertemuan Fed berikutnya di bulan Mei. Pekan lalu, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 bps untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.

Meskipun demikian, tekanan pada emas relatif teredam karena fokus investor adalah pada konflik Ukraina, dengan perkembangan besar apa pun yang kemungkinan akan memicu perubahan harga yang tajam, kata para analis.

Meningkatnya kepemilikan dana yang diperdagangkan di bursa emas menunjukkan bahwa meskipun fluktuasi harga sehari-hari, manajer aset bergerak kembali ke emas untuk diversifikasi dan sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan ekonomi, kata analis Saxo Bank Ole Hansen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.