Sukses

Pemerintah Harus Benahi Tata Kelola Minyak Goreng

Pengamat menegaskan pemerintah perlu membenahi tata kelola minyak goreng. Misalnya, memastikan pasokan Crude Palm Oil (CPO) terpenuhi dengan harga terjangkau.

Liputan6.com, Jakarta Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P. Sasmita menegaskan pemerintah perlu membenahi tata kelola minyak goreng. Misalnya, memastikan pasokan Crude Palm Oil (CPO) terpenuhi dengan harga terjangkau.

Selama ini, dengan berbagai kebijakan yang dilakukan, ia menilai pemerintah belum membenahi tata kelola terkait minyak goreng.

Menurutnya selama ini pemerintah hanya sibuk mengungkap tempat-tempat distributor menyimpan barang di satu sisi dan menteri perdagangan sesumbar akan membenahinya di sisi lain tanpa jelas langkahnya.

"Jika pemerintah fokus membenahi tata kelola minyak goreng, maka pemerintah semestinya fokus untuk mengamankan harga CPO dalam negeri dan mengamankan jatah DMO, bukan justru fokus ke harga jual minyak goreng," katanya kepada Liputan6.com, Minggu (20/3/2022).

Sementara, ia menaksir biang kerok kenaikan harga minyak goreng ada di harga CPO yang mengacu ke harga internasional. "Artinya, pemerintah semestinya tidak menyerah begitu saja dan mengambinghitamkan para mafia," ujarnya.

Padahal produsen dan distributor bergerak berdasarkan rasionalitas ekonomi, yakni meminimalisir kerugian dan memaksimalisir keuntungan. Jadi bukan karena mafia, tapi menurutnya karena pemerintah memang tidak bekerja membenahi tata kelolanya.

Ia mengatakan, banyaknya penyelundupan disebabkan dari penetapan harga yang lebih rendah oleh pemerintah. Dengan harapan oknum penyelundupan mendapatkan keuntungan yang tinggi.

"Itu risiko dari penentuan harga secara sepihak oleh pemerintah yang notabene jauh di bawah harga internasional," terang dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Solusi

Lebih lanjut Ronny menyebut pemerintah perlu menyelesaikan persoalan di tingkat tata kelola minyak goreng. Pasalnya, kondisi yang sama ditaksir akan terjadi lagi jika harga CPO internasional kembali meningkat.

"Harga minyak goreng akan naik, lalu pemerintah akan mengintervensi harga, dan akan gagal lagi seperti hari ini," katanya.

Ia pun menyarankan, saat ini jadi waktu yang tepat bagi pemerintah untuk memastikan suplai CPO untuk pasar domestik dan harga eceran tertinggi yang tegas.

"Lalu melakukan pemantauan secara berkala jalur distribusi minyak goreng ada, dan meningkatkan peran Bulog dalam stabilisasi harga minyak goreng dan penguatan cadangan minyak goreng nasional," tukasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.