Sukses

HET Dicabut, Minyak Goreng Kemasan Masih Langka di Pasar Tradisional

Pedagang di pasar mengaku masih kesulitan memperoleh minyak goreng kemasan, meskipun aturan HET telah dicabut

Liputan6.com, Jakarta Persoalan minyak goreng di tanah air seakan tidak ada habisnya. Pemerintah pun telah berupaya menyelesaikan persoalan ini, dengan cara menetapkan kebijakan HET untuk minyak goreng kemasan yang dibanderol Rp 14.000 per liter.

Namun, itu menyebabkan kelangkaan minyak goreng kemasan di sejumlah ritel modern di berbagai wilayah Indonesia. Menariknya, setelah aturan HET minyak goreng tersebut dicabut, produk-produk minyak goreng kemasan mulai mengisi penuh rak-rak di ritel modern.

Tapi, hal itu berbeda di pasar tradisional. Pedagang di pasar mengaku masih kesulitan memperoleh minyak goreng kemasan, meskipun aturan HET telah dicabut. Salah satunya, Tomi (30) pedagang di Pasar Senen.

“Beli satu dus (minyak goreng) aja susah, barangnya tidak ada kata agen, itu buat langganan pagi doang kalau tidak langganan gak dikasih, saya susah nyarinya,” kata Tomi kepada Liputan6.com, Minggu (19/3/2022).

Tomi mengatakan, saat ini dia hanya menjual stok minyak goreng lama dengan ukuran 2 liter yang dibanderol Rp 35.000. Produk minyak goreng kemasan yang dijualnya merupakan merek yang tidak terlalu terkenal.

Kendati begitu, harga minyak goreng yang dia tawarkan terbilang cukup murah dibanding ritel modern, namun tetap saja sepi pembeli.

“Rp 35 ribu 2 liter untuk merek tidak terlalu terkenal seperti Resto, sania tidak ada barangnya juga. Saya juga baru-baru ini jarang lakunya karena masih jual barang lama, barang baru tidak ada. Ibu-ibu gak kuat belinya,” ujarnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penghasilan Berkurang

Lelaki berusia 30 tahun ini mengeluhkan, karena penghasilannya menjadi berkurang akibat sepinya pembeli. Keadaan tersebut sangat berbeda ketika harga minyak goreng normal di kisaran Rp 27 ribu per 2 liter.

“Kita penghasilan menjadi berkurang. Kalau dulu iya saat minyak murah Rp 27 ribu per liter, sekarang mana di harga segitu, sekarang (saya jual) Rp 35 ribu per 2 liter, saya beli di agen. Itu karena harga lama aja saya jual Rp 35 ribu per 2 liter, kalau harga baru saya gak tahu jual berapa,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.