Sukses

KKP Bangun Sentra Kuliner di Daerah Minim Konsumsi Ikan

KKP terus menggenjot peningkatan angka konsumsi ikan nasional.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggenjot peningkatan angka konsumsi ikan nasional. Selain melakukan serbuan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) ke daerah-daerah prioritas penanganan stunting, KKP juga membangun sentra-sentra kuliner ikan di sejumlah daerah di Indonesia.

"Pada tahun 2021, kita bangun 7 Sentra Kuliner Ikan, salah satunya berlokasi di Bondowoso tepatnya di Ponpes Al Ishlah," terang Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Artati Widiarti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (12/3/2022).

Artati menambahkan, tujuan pembangunan Sentra Kuliner Ikan adalah meningkatkan minat untuk mengonsumsi ikan sekaligus membantu UMKM dalam pemasaran produk dan kuliner ikan, serta menjadi sentra edukasi, promosi dan rekreasi.

Kabupaten Bondowoso sengaja dipilih lantaran tingkat konsumsi ikan masyarakat di wilayah ini baru mencapai 20,87 kg/kapita setara ikan utuh segar di tahun 2020. Angka ini masih di bawah rata-rata konsumsi Provinsi Jawa Timur yaitu 41,44 kg/kapita setara ikan utuh segar.

Melalui sentra kuliner ini, Artati juga berharap semakin mendekatkan ikan dengan masyarakat Bondowoso yang jauh dari laut. Dan menempatkan sentra kuliner ini di lokasi Ponpes agar menjadi ajang pembelajaran berwirausaha untuk para santri yang ikut mengelola, sekaligus setelah lulus nanti para santri ini bisa membantu menyosialisasikan manfaat mengonsumsi ikan melalui dakwahnya kelak.

"Kita bangun sentra kuliner dengan suasana yang nyaman dengan harapan yang makan di sini senang dan pengin balik lagi bawa teman, keluarga. Jadi biar makin banyak yang makan ikan," sambungnya.

Sementara Ketua Koperasi Pondok Pesantren Al Ishlah Bondowoso, Sudirman Darwis, sebagai pengelola sentra kuliner ikan mengaku telah melakukan uji coba pembukaan sentra kuliner ikan selama 3 bulan ini usai bangunan rampung dan hasilnya luar biasa.

"Sungguh luar biasa, karena masyarakat Bondowoso ternyata merindukan adanya sentra kuliner yang spesial ikan. Saat ini ada bermacam-macam menu dari kakap merah, cumi dan udang. Dan ternyata menu-menu ini banyak dipilih dan menjadi favorit pengunjung yang datang,” ujar Sudirman.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sentra Kuliner Ikan

Rencana selanjutnya, imbuh Sudirman, sentra kuliner ikan ini akan buka 24 jam mengingat posisinya strategis berada di jalur provinsi. Untuk saat ini, jam operasional buka dari jam 8 pagi hingga 8 malam setiap harinya.

“Menu-menu yang dijual di sentra kuliner ikan Al Ishlah dipatok dengan harga yang terjangkau, sesuai dengan slogannya "harga santri, cita rasa kyai,” kata Sudirman bangga.

Sebagai informasi, pembangunan sarana dan prasarana pemasaran ikan termasuk sentra kuliner ikan, merupakan salah satu program KKP yang diamanatkan melalui Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2017 tentang Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional.

Sentra kuliner ikan Kabupaten Bondowoso dibangun di atas lahan seluas 1.829 m2, terdiri dari 2 lantai dengan luas bangunan mencapai 858 m2. Sentra kuliner ikan ini telah diresmikan KKP pada Rabu, 9 Maret 2022.

"Kami berharap sentra kuliner ini dipelihara, dirawat dan dimanfaatkan secara optimal agar memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar," pungkas Artati.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak masyarakat untuk terus mengonsumsi ikan. Selain baik bagi tubuh, mengonsumsi ikan juga bagus untuk perkembangan otak sekaligus meningkatkan kecerdasan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.