Sukses

Indonesia Dorong Upaya Pemulihan dan Persiapan Menuju ASEAN Pasca 2025

Integrasi ASEAN menjadi penting dalam dalam membangun kembali Kawasan dan menentukan arah Visi ASEAN pasca 2025.

Liputan6.com, Jakarta Berbagai tantangan yang hadir akibat pandemi Covid-19 mengharuskan negara-negara di dunia saling bersinergi untuk menjawab tantangan tersebut secara bersama-sama.

Begitu juga dengan negara-negara yang tergabung dalam Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Integrasi ASEAN menjadi penting dalam dalam membangun kembali Kawasan dan menentukan arah Visi ASEAN pasca 2025.

Untuk itu, ASEAN mengadakan pertemuan The Forty First Meeting of The High-Level Task Force on ASEAN Economic Integration (the 41th HLFT-EI) melalui Video Conference.

Sebagai advisory body untuk ASEAN Economic Minister (AEM) dan ASEAN Economic Community (AEC) Council, HLTF-EI diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan yang strategis seputar pemulihan ekonomi, pembangunan berkelanjutan, Visi ASEAN pasca 2025, dan beberapa isu strategis lainnya.

“Diperlukan komitmen kuat negara Anggota ASEAN membahas isu-isu strategis ASEAN ke depan,” tegas Staf Khusus Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Penguatan Kerja Sama Ekonomi Internasional Dr. Rizal Affandi Lukman ketika memimpin the 41th HLFT-EI yang dihadiri oleh HLTF-EI Leads dari seluruh negara anggota ASEAN (AMS), Sabtu (12/3/2022).

Pertemuan tersebut dimulai dengan pembahasan terkait Priority Economic Deliverables (PED) keketuaan Kamboja tahun 2022 yang mendapat dukungan penuh dari negara-negara ASEAN untuk memajukan upaya transformasi digital, inovasi ekonomi, dan pemulihan ekonomi kawasan.

Selanjutnya, seluruh AMS juga mendukung akselerasi implementasi ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) terutama mendorong operasionalisasi ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework (ATCAF), implementasi Consolidated Strategy on the Fourth Industrial Revolution for ASEAN yang praktis dan berdampak signifikan serta integrasi ekonomi digital Kawasan ASEAN melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembangunan Berkelanjutan

Pada isu pembangunan berkelanjutan, negara-negara ASEAN menyambut baik penyusunan rencana implementasi framework ekonomi sirkular pada Pilar Ekonomi serta penyusunan Concept Note on Carbon Neutrality.

“Inisiatif-inisiatif ini adalah tonggak penting menuju penciptaan ekosistem yang kondusif untuk transisi sirkular dan berkontribusi pada transisi menuju ekonomi rendah karbon,” terang Stafsus Rizal.

Terkait Cetak Biru Masyarakat ASEAN 2025, telah dibentuk High Level Task Force on ASEAN Community Post 2025 untuk melukis wajah ASEAN setelah tahun 2025.

Hal tersebut dilakukan karena sebuah gambaran mengenai masa depan ASEAN pasca 2025 diperlukan untuk mempertahankan keberlanjutan integrasi ekonomi dan relevansi kawasan. Sementara itu, HLTF-EI sebagai badan ASEAN Economic Community (AEC) siap berkontribusi pada penyusunan Vision di Pilar Ekonomi ASEAN.

Dalam pertemuan tersebut juga disampaikan dukungan terhadap Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 dalam meningkatkan keterlibatan dan sinergi inisiatif ASEAN dan G20 dalam pemulihan ekonomi, transformasi digital, dan pembangunan ekonomi berkelanjutan. 

Agenda prioritas Indonesia yang diusung selama Presidensi G20 melalui tema Recover Stronger, Recover Together sangat sejalan dengan isu-isu di ASEAN.

Demikian juga kolaborasi ASEAN dan World Economic Forum juga didorong ditingkatkan di masa mendatang. Sementara terkait dengan ketertarikan dan potensi kerja sama ekonomi ASEAN dengan Bangladesh akan dilakukan kajian internal terlebih dahulu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • ASEAN adalah singkatan dari Association of Southeast Asian Nations.

    ASEAN

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19