Sukses

Bulog Tak Punya Wewenang Atasi Kelangkaan Minyak Goreng

Sesuai dengan Keppres 8 Tahun 2016, tentang Perum Bulog, tugas mutlaknya hanya padi, jagung dan kedelai atau pajale. Sementara minyak goreng bukan menjadi tanggungjawabnya.

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog tidak memiliki kewenangan untuk ikut menstabilkan pasokan minyak goreng. Seperti diketahui, saat ini minyak goreng langka di beberapa daerah. 

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan, saat  ini dengan adanya Badan Pangan Nasional maka masalah kebijakan kelangkan minyak goreng ada di lembaga tersebut. Sedangkan Bulog hanya menjadi operator. 

"Jadi regulatornya BPN dan salah satu operatornya Bulog," kata Budi Waseso di Jakarta, Jumat (11/3/2022).

Sesuai dengan Keppres 8 Tahun 2016, tentang Perum Bulog, tugas mutlaknya hanya padi, jagung dan kedelai atau pajale. Sementara minyak goreng bukan menjadi tanggungjawabnya.

Namun, beda soal jika pemerintah memberikan penugasan kepada Bulog dalam mengatasi kelangkaan. Sebagai yang selama ini Bulog mendapatkan penugasan terkait daging.

"Kalau minyak goreng clear bahwa Bulog tidak ada tanggung jawabnya. Bulog itu penugasan, tidak ada kewenangan bulog untuk terus otomatis mendatangkan," tegas Budi Waseso.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selesai Sebelum Ramadan

Terkait kelangkaan minyak goreng saat ini sedang ditangani Menteri Perdagangan, Badan Pangan Nasional dan Mabes Polri. Sebab berdasarkan data dari Kementerian Dalam Negeri seharusnya stok minyak goreng bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. Namun yang terjadi malah sebaliknya, terjadi kelangkaan dimana-mana.

"Sampai hari ini kok kosong gitu, pasti ada something dong. Yang bisa membuktikan ini dari pihak penegakan hukum," katanya.

Dia meyakinkan Mabes Polri akan seger mengusut dan menyelesaikannya dalam waktu dekat. Sehingga saat bulan Ramadan tiba, ketersediaan minyak goreng sudah kembali normal.

"Mereka sudah didukung oleh peralatan teknologi dan itu mudah. Mudah-mudahan sebelum puasa ini minyak goreng sudah normal. Kebutuhan konsumsi masyarakat bisa terpenuhi," kata dia mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.