Sukses

Bisnis Digital Terus Berkembang, Bagaimana Keamanan Data Konsumen?

Pandemi Covid-19 mendorong pergeseran bisnis menuju model digital semakin cepat.

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 mendorong pergeseran bisnis menuju model digital semakin cepat. Hal ini tak dapat dipungkiri membuat banyak perusahaan mulai menguatkan infrastruktur digitalnya.

Perusahaan teknologi pun berangsur muncul ke permukaan baik di Indonesia maupun di negara-negara lain secara global. Ini sekaligus mengakselerasi transformasi digital yang jadi perhatian global.

Di sisi lain, berkembangnya teknologi dan bisnis digital membawa satu pertanyaan, bagaimana keamanan data konsumen bisa dijamin?. Pertanyaan ini mengundang strategi berbagai perusahaan di sektor digital untuk terus mengembangkan kemampuannya. Termasuk Grab dan Tokopedia, dua perusahaan digital yang populer di tanah air.

Director of Grab for Business Roy Nugroho memaparkan strateginya dalam mengamankan data pengguna layanannya. Ia memastikan data pengguna aman dan diawasi sepanjang waktu.

“Dalam melihat keamanan data, bukan hanya datang dari perusahaan, tapi konsumen juga bisa berpartisipasi untuk menjamin keamanan dalam aktivitas hariannya, menjadikan keamanan sebagai perhatian,” katanya dalam CTI IT Infrastructure Summit 2022, Kamis (10/3/2022).

Ia menyampaikan, di Grab, ada beberapa departemen keamanan untuk data. Ia mengaku selalu melakukan pembaruan atau update sistem keamanan yang terus berkembang.

“Mulai dari security member, user account, transaction data, private information itu ketika konsumen melakukan pembayaran semua telah terenkripsi dengan keamanan 24/7 dan dilengkapi biometric verification,” katanya.

“Menjamin keamanan bukan hanya dari sisi teknologinya, tapi juga orangnya, bagaimana orang memiliki pola pikir untuk mementingkan keamanan,” imbuh Roy.

Hal ini sejalan dengan peran perusahaan dalam mementingkan dan mengenal konsumennya. Artinya, ada peranan model consumer-centric dalam praktiknya ini. Di sisi perusahaan, kata dia, akan melakukan yang terbaik dengan beragam cara, seperti mengembangkan sistem keamanan dan memastikan layanan yang diberikan mampu menjaga integritas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dilakukan Semua Orang

Hal senada disampaikan Chief Technology Officer Tokopedia Herman Widjaja. Ia menyebut agility atau kelincahan dan keamanan atau security harus dijalankan secara seimbang. Ia menyebut ini sebagai sisi seni dari teknologi.

“Keamanan dari user data, kita terus melakukan edukasi dalam memproteksi data, dan terus kita lakukan pengamanan. Kita telah masuk dalam bisnis yang mengedepankan kepercayaan, jadi kita terus update personal data sesuai dengan standar keamanan data global,” tuturnya.

“Kita melakukan investasi ke berbagai aspek untuk menjamin keamanan data,” imbuh Herman.

Ia menekankan, dalam menjaga keamanan data baik konsumen maupun data perusahaan tak hanya dibebankan kepada tim keamanan. Tapi mulai dari pemimpin perusahaan setara Chief Executive Officer (CEO) hingga customer service perlu memiliki cara pandang yang sama untuk berperan.

“Kita harus ajak semua orang, kampanye secure by design adalah sesuatu yang kami bawa di tokopedia,” katanya.

“Dan akhirnya kita ingin membawa semua orang disini untuk bergabung, Kita perlu untuk bersatu dan jadi avenger, kita tahu apa yang terjadi di indonesia bahwa keamanan data merupakan satu hal yang penting,” terangnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.