Sukses

Menteri ESDM Ingin Forum C20 Bisa Rumuskan Isu Transisi Energi

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif optimistis forum Civil 20 (C20) mampu menjadi cikal bakal kebijakan yang pro terhadap transisi energi.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif optimistis forum Civil 20 (C20) mampu menjadi cikal bakal kebijakan yang pro terhadap transisi energi. Apalagi, ia meyakini akan hadir banyak gagasan ayng penting dalam menghadapi salah satu tantangan global ini.

Bukan tanpa alasan, ia menyebut hal itu didasari karena banyaknya pihak yang terlibat dalam C20 ini. Yakni terlibatnya negara-negara selain anggota G20.

“C20 bisa menjadi lembaga dan medium untuk pembuat kebijakan dan berbagai pihak dan suara dari berbagai pihak bisa diakomodasi, saya nantikan transisi energi akan dibahas di C20 untuk mengatasi dampak perubahan iklim melalui transisi energi,” terangnya dalam Kick Off Civil 20, Senin (7/3/2022).

Arifin menegaskan Indonesia berkomitmen untuk melakukan transisi energi ke energi baru terbarukan. Cirinya dengan mendukung pengurangan emisi karbon untuk memitigasi perubahan iklim.

“Indonesia berkomitmen melakukan transisi energi melalui kebijakan rendah karbon dan ketahanan perubahan iklim dalam berbagai pendekatan untuk mencapai target pengurangan emisi di 2030,” katanya.

Upayanya, pemerintah akan mengoperasikan PLTS atas dengan kemampuan sebesar 3,6 Gigawatt yang memiliki potensi bauran energi sebesar 0,8 persen. kemudian membangun pembangkit EBT sebesar 10,6 GW.

Termasuk juga mengganti pembangkit listrik bertenaga diesel atau fosil ke pembangkit EBT yang memiliki potensi bauran 11,7 persen.

“Fokus ke (pembangkit) geothermal hidro dan pensiunkan bertahap kilang batubara dan dorong teknologi baru untuk dikembangkan,” katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Upaya Lainnya

Selanjutnya, ia menyebut akan mendorong pemanfaatan biofuel hingga 11,6 juta kiloliter yang memiliki potensi meningkatkan bauran sebesar 4 persen. Lalu penerapan tarif energi bersih yang berkaitan dengan insentif fiskal maupun non fiskal.

“Strategi utama untuk mencapai karbon netral di 2060 adalah dengan pengembangan energi terbarukan skala besar,” katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.