Sukses

Kejar Potensi Ekonomi Digital Rp 4.531 Triliun, Jokowi Resmikan Sea Labs

Potensi ekonomi digital Indonesia ini di tahun 2025 diperkirakan sebesar USD 146 miliar.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Sea Labs, platform milik Sea selaku perusahaan teknologi global yang menaungi Shopee, Garena, dan SeaMoney pada Selasa, 1 Maret 2022.

Sea meluncurkan Sea Labs Indonesia dengan tujuan untuk menumbuhkan industri digital di Tanah Air, serta memberikan pelatihan insentif bagi talenta digital baru.

Jokowi menyambut inisiatif tersebut, dan menyatakan Indonesia punya potensi besar dalam ekonomi digital. Oleh karenanya, ekosistem yang kondusif harus dibangun bersama-sama.

"Potensi ekonomi digital Indonesia ini di tahun 2025 diperkirakan sebesar USD 146 miliar. Kontribusi ekonomi digital di Indonesia diproyeksikan naik 8 kali di tahun 2030, yaitu di angka Rp 4.531 triliun," kata Jokowi, Selasa (1/3/2022).

"Saya sangat menghargai apa yang dilakukan oleh Sea dan Sea Labs Indonesia, yang sudah banyak mengundang digital talent kita untuk kembali ke Tanah Air, yang akan mengundang 1.000 orang yang bisa kembali ke Indonesia untuk masuk di Sea maupun Sea Labs Indonesia," sambungnya.

Melalui Sea Labs Indonesia, Sea menyiapkan kurikulum dari pakar teknologi dan digital kelas dunia, serta peluang pelatihan kerja.

Sea Labs Indonesia akan membangun tim terdiri dari 1.000 talenta digital Indonesia, terutama engineer dan product manager.

Platform ini ingin mempersiapkan technopreneur masa depan untuk membantu mendorong ekonomi digital Indonesia dan memenuhi potensinya yang sangat besar. Itu sejalan dengan pertumbuhan pasar digital di Tanah Air secara tahunan sebesar 49 persen.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bangun Ekosistem Digital, Indonesia Bersaing dengan China hingga Jepang

Indonesia memiliki tantangan dalam membangun ekosistem digital. Di sisi lain, banyak negara termasuk China dan Jepang yang juga tengah menggenjot ekosistem digital di negaranya.

Artinya, Indonesia bersaing dengan negara-negara besar dalam misi membangun ekosistem digital. Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menyebut ini perlu jadi perhatian dalam memajukan ekosistem digital.

"Dari sisi tekanan pasar global bagi Indonesia adalah bagaimana membangun ekosistem digital yang efektif dan ini harus kita sikapi bersama," katanya dalam Forum Ekonomi Merdeka, Senin (28/2/2022).

"Negara lain misalnya China, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat, semuanya dalam hal melakukan persaingan global berusaha membangun ekosistemnya masing-masing, ini dalam hal persaingan digitalisasi," imbuh Pahala.

Bukan tanpa alasan, Pahala menyebut persaingan global di sektor digitalisasi ini jadi peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia. Apalagi, Indonesia diproyeksi jadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi keempat di dunia pada 2045 mendatang.

"Persaingan global tentu adanya digitalisasi dunia jadi borderless, tak ada batasan, indonesia bisa melakukan transaksi e-commerce dari platform global," katanya.

Salah satunya, di sektor ketahanan kesehatan yang jadi perhatian berbagai negara di dunia saat ini saat pandemi.

"Ini bagaimana Indonesia meningkatkan ketahanan kesehatan, ini bagaimana digitalisasi memainkan peran," katanya.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini