Sukses

Analisis BPS Soal Pengaruh Harga Minyak Goreng dan LPG kepada Inflasi

Jika dilihat menurut komponen, indeks konsumen secara tahunan juga masih menunjukan inflasi, baik itu untuk inti, harga diatur pemerintah, maupun harga bergejolak.

Liputan6.com, Jakarta - Angka inflasi secara tahunan (year on year/YoY) pada Februari 2022 tercatat sebesar 2,06 persen. Namun, secara bulanan terjadi deflasi -0,02 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengabarkan, jika dilihat dari series inflasi tahunan, secara umum grafik inflasi masih menunjukan adanya gambaran yang meningkat. Terutama pada sejumlah komoditas dasar seperti minyak goreng hingga LPG.

"Jadi kalau kita lihat andil inflasi sebesar 2,06 persen ini adalah minyak goreng. Kalau tahunan minyak goreng masih menunjukan inflasi 0,20 persen andilnya," terang Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto, Selasa (1/3/2022).

"Kemudian ada rokok kretek, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan udara, serta sewa rumah," papar dia.

Setianto mengatakan, jika dilihat menurut komponen, indeks konsumen secara tahunan juga masih menunjukan inflasi, baik itu untuk inti, harga diatur pemerintah, maupun harga bergejolak.

"Kalau kita bagi menurut bahan makanan, energi dan lainnya, ini juga masih menunjukan inflasi," ujar dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Andil Inflasi Terbesar

Merujuk data BPS, andil inflasi terbesar secara tahunan berasal dari perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tanggal yang menyumbang angka 3,40 persen. Secara bulanan, sektor tersebut juga menyumbang inflasi 0,03 persen.

Untuk kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau juga mengalami inflasi year on year 2,51 persen. Meskipun secara bulanan terjadi deflasi -0,22 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.