Sukses

Erick Thohir Jadi Investor Pengusaha Disabilitas Asal Bandung Ully Shintya

Usai bertemu dengan Ully di Bandung beberapa waktu lalu, Erick Thohir bersedia menjadi investor atau rekanan bisnisnya.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengunggah pertemuannya dengan pengusaha disabilitas daksa asal Bandung Ully Shintya di Youtube. Erick Thohir memberi pesan penting ke Ully agar bisa mengembangkan bisnis yang tengah dirintis.

Usai bertemu dengan Ully di Bandung beberapa waktu lalu, Erick Thohir bersedia menjadi investor atau rekanan bisnis Ully. Kini, saatnya Ully mempresentasikan bisnis corndog miliknya di depan Menteri BUMN.

Penyandang disabilitas daksa ini mUsai bertemu dengan Ully di Bandung beberapa waktu lalu, Erick Thohir bersedia menjadi investor atau rekanan bisnis Ully.emulai usaha corndog pada 2021. Tujuannya, untuk membangun kondisi keuangan keluarga yang sehat dan menyasar lapangan kerja bagi penyandang disabilitas sepertinya.

"Buka usaha 2021 sampai sekarang dengan menu baru, corndog dan pempek. Saya ingin sekali bisa ciptakan lapangan pekerjaan untuk teman-teman disabilitas, karena buat saya cari pekerjaan sulit. Saya ingin kata-kata bapak yang bilang: Selalu ada jalan untuk orang yang mau berusaha," katanya, mengutip video di channel YouTube Erick Thohir, Senin (28/2/2022).

"Makanya saya akan terus bersaha supaya kedepannya lebih baik lagi," imbuh Ully.

Erick Thohir merespons dengan positif. Ia memberikan sejumlah masukan dan kritik untuk usaha corndog yang digeluti Ully. Erick menyebut, sebagai rekanan bisnis, perlu memberikan keterbukaan.

"Jadi gini, tadi udah baca-baca, ide corndog ini menarik, apapun yang Korea-Korea memang lagi laku. Nah yang saya mungkin kasih saran kita jangan terlalu banyak bermacam produk dulu, karena kalau terlalu berbagai macam tak punya image kekuatan dari makanan yang mau diperjualbelikan apa. Itu yang harus diciptakan," terangnya.

Ia juga menyebut, dengan menu andalan berbahan dasar sosis, perlu diteliti dan ditentukan jenis sosis yang menarik. Tujuannya agar selaras dan diminati oleh target pasar.

Menurut Ully, target market untuk bisnisnya adalah remaja sekita 14-17 tahun. Erick pun menyebut sebagai langkah tes pasar, Ully bisa membagikan sejumlah dagangannya untuk dicoba oleh beberapa remaja di lingkungan rumahnya.

"Target market misalnya umur 14-17 tahun, tetangga kan banyak, misal kumpulin 20, dan 15 orangnya suka. Nah kayaknya mudah-mudahan laku," sebutnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Nama Baru

Lebih lanjut, Ully menuturkan nama usaha yang dirintisnya bernama Naully. Dengan sedikit slogan unik berbunyi "Ruang Rindu Jajan" sebagai pelengkapnya.

Kali ini, Erick memberikan sedikit sentuhan yang juga menarik untuk pengembangan bisnis yang akan ikut digarapnya. Ia mengubah sedikit slogan bisnis itu.

"Naully, mungkin enggak usah pake ruang, (cukup) rindu jajan. Kan yang namanya ini kan bisa dikirim ke rumah jadi enggak perlu ruangan," paparnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.