Sukses

Wujudkan SDM Berkualitas, Pemerintah Anggarkan Rp 542 Triliun di 2022

Pemerintah untuk mendorong peningkatan kualitas SDM ini adalah menyiapkan anggaran melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan bahwa pemerintah terus meningkatkan  kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menghadapi bonus demografi. Dalam catatan BPS, Indonesia memiliki 64,50 juta pemuda dari total 270,20 juta penduduk. 

Salah satu cara yang dijalankan pemerintah untuk mendorong peningkatan kualitas SDM ini adalah menyiapkan anggaran melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.

"Anggaran yang telah disiapkan adalah sebesar Rp 542,8 triliun dan ini dipergunakan untuk peningkatan kualitas SDM sebagai modal utama pembangunan nasional,” ungkap Airlangga Hartarto saat menyampaikan Kuliah Umum di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (20/2/2022).

Dana tersebut untuk berbagai hal. Misalnya, untuk Program Bidik Misi atau Kartu Indonesia Pintar Kuliah yang akan menjangkau 713,8 ribu mahasiswa, Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan untuk 8.600 mahasiswa baru dan 20.090 mahasiswa on going, bantuan operasional sekolah yang akan menyasar 8,8 juta siswa, serta program Indonesia Pintar yang akan diterima oleh 20,1 juta siswa.

Menko Airlangga Hartarto mengharapkan agar UWKS juga dapat membentuk inkubator-inkubator bisnis agar jiwa kewirausahaan mahasiswa dapat diasah secara berkualitas. Program peningkatan kewirausahaan juga menjadi fokus yang sangat penting mengingat rasio kewirausahaan yang masih rendah, yakni sebesar 3,47 persen dari total populasi. Dengan semakin banyak yang akan menjadi wiraswasta, menjadi penting bagi negara dalam memfasilitasi para job creator ini selain untuk mendapatkan kesempatan, juga memperoleh pembiayaan yang diperlukan.

Pemerintah juga telah memberikan dukungan pembiayaan bagi wirausaha maupun UMKM melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Segmentasi KUR yang telah terbagi menjadi KUR super mikro, mikro, dan kecil dapat dimanfaatkan bagi mahasiswa yang ingin membangun usahanya sejak dini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Presidensi G20

Terkait dengan Presidensi G20 Indonesia saat ini, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia juga mengangkat isu penguatan arsitektur kesehatan global, selain percepatan transformasi ekonomi digital dan transisi energi. Ini menjadi kesempatan bagi civitas akademika UWKS untuk ikut berperan dalam memperkuat dan menyusun kembali tata kelola kesehatan global dan mendorong ASEAN, khususnya Indonesia, menjadi transfer hub pengembangan dan produksi vaksin.

Akselerasi dalam meningkatkan kualitas SDM dan transformasi ekonomi memerlukan koordinasi dan sinergi dengan perguruan tinggi, dan secara khusus UWKS diharapkan terus dapat bekerjasama mendorong Pendidikan Tinggi agar dapat mengembangkan riset-riset yang inovatif, dan juga dapat terus berinovasi, serta ikut dalam memberdayakan masyarakat.

Menanggapi pertanyaan salah seorang mahasiswa terkait kebijakan fiskal dan moneter, Menko Airlangga menyampaikan bahwa engine pembangunan ke depannya akan digeser ke sektor swasta melalui skema investasi dan juga melalui kredit perbankan, sehingga reformasi struktural serta sovereign wealth fund untuk kebutuhan pendanaan jangka panjang sangat diperlukan.

“Saya berharap agar mahasiswa selalu mengikuti perkembangan zaman dan mengasah diri untuk menjadi entrepreneur. Seperti moto UWKS yakni ‘Anggung Wimbuh Linuwih’, agar mahasiswa selalu tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik serta pertahankan nilai-nilai bangsa dan budaya Indonesia. Saya yakin kita bisa keluar sebagai juara dari pandemi Covid-19 ini,” pungkas Menko Airlangga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.