Sukses

Menteri Bahlil Wanti-Wanti Anak Buah: Jangan Cuma Urus Investor Gede

Menteri Investasi meminta anak buahnya tidak hanya fokus pada invetor dengan modal besar. Mereka juga harus turut membantu para pengusaha UMKM dalam mengembangkan bisnisnya.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meminta anak buahnya rajin mendatangi para investor. Hal tersebut demi mencapai target investasi Rp 1.200 triliun di 2022.

"Kita harus rajin datangi investor, tanyakan masalah mereka apa," kata Bahlil dalam acara Penghargaan Capaian Realisasi Investasi Tahun 2021 kepada Kepala Daerah, Jakarta, Rabu (16/2/2022).

Apalagi, saat ini sudah memasuki pertengahan kuartal I-2022. Kesempatan menarik investasi hanya tinggal satu bulan. Terlebih saat ini Indonesia tengah mengalami masa-masa puncak penyebaran varian omicron.

"Tahun 2022 sudah berjalan, omicron lagi naik lagi. Kuartal I harus kita rilis dan ini tinggal 1 bulan," kata dia.

Tak hanya itu, Bahlil juga meminta anak buahnya tidak hanya fokus pada invetor dengan modal besar. Mereka juga harus turut membantu para pengusaha UMKM dalam mengembangkan bisnisnya.

"Investasi yang diurus jangan yang gede-gede saja, UMKM juga harus di urus," kata Bahlil Lahadalia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Formalkan UMKM

Mengingat, lanjutnya, kontribusi UMKM di Indonesia terhadap PDB mencapai 60 persen. Total populasi UMKM pun mencapai 64 juta dan menyerap tenaga kerja hingga 99 persen dari angkatan kerja.

Hanya saja, kata dia, pemberian modal untuk UMKM masih rendah. Hal ini disebabkan karena mayoritas UMKM masih informal. Untuk itu, para pegawai Kementerian Investasi baik di tingkat pusat maupun daerah harus membantu UMKM.

"UMKM ini sebagian besar masih informal, kita formalkan dengan OSS. Kita buat UMKM ini tidak ada masalah," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.